webnovel

Naruto Namikaze sang Jenius Konoha

Naruto Lahir 5 tahun sebelum Kyubi menyerang Konoha, kemudian Bijuu itu di segel pada tubuh adik perempuannya. Orang tua Naruto tidak memiliki waktu untuk mengajarinya, sehingga Naruto mencari orang lain untuk mengajarinya menjadi Shinobi yang hebat. Alternatif Universe, Naruto pengguna Mokuton yang hebat. Minato dan Kushina masih hidup *fanfic ini bukan punya saya, saya cuma mentraslate dari fanfiction.com

Denny_mai · Anime & Comics
Not enough ratings
39 Chs

Naruto Namikaze Chapter 34

"Hewan Summoning benar-benar luar biasa dan hal-hal yang dapat mereka lakukan bahkan dapat mengalahkan seorang shinobi. Kau tahu, aku jadi berharap memilikinya sendiri. Mereka benar-benar akan membantu sebagai partner."

"Aku setuju. Mereka akan sangat bermanfaat. Sayang sekali Uchiha tidak memiliki hewan kontrak summoning yang khusus untuk klan kami, tidak seperti beberapa klan lain di dunia. Aku bisa melihat mereka akan sangat berguna."

Anko kembali menatap Naruto sementara mereka terus mengikuti Rela. "Well, bukannya kamu akan menandatangani Toad kontrak Naruto? Maksudku, ayahmu telah menandatanganinya begitu juga senseinya Jiraiya, yang hubungannya sudah seperti keluargamu sendiri. Apakah kamu tidak menandatanganinya?"

Wajah Naruto menjadi dingin sesaat sebelum dia menguatkan diri dan memalingkan muka.

"Tidak, aku mungkin tidak akan menandatanganinya; bila di lihat dari sebelum-sebelumnya orangtuaku mungkin hanya akan memberikannya kepada si kembar dan Mina dan membiarkanku seperti biasa." Ucap Naruto, meskipun dia membisikkan bagian terakhir.

Anko menatapnya sedikit kebingungan, begitu pula Rela yang mengayunkan punggungnya sedikit kebelakang sebelum kembali melihat ke depannya.

"Kenapa kamu mengatakan itu? Aku yakin mereka akan membiarkanmu menandatanganinya jika kamu meminta." Ucap Anko, ingin mengerti apa yang dia maksud dengan itu, tetapi melihat Itachi menggelengkan kepalanya pada Anko seolah-olah menyuruhnya untuk berhenti bertanya

"Lagipula hanya karena aku tidak akan memiliki kontrak Toad bukan berarti aku tidak akan memiliki kontrak pemanggilan suatu hari nanti. Mungkin bukan Kontrak Toad, atau Slug atau Kera yang dipegang Hokage-sama dan Ero-Sennin atau yang dimiliki Baa-chan dan Jiji, tapi aku akan memilikinya suatu hari nanti dan itu akan lebih keren dari kontrak yang lainnya. " Ucap naruto, memikirkan binatang lain yang mungkin memiliki kontrak dan yang dia ingin miliki.

Anko mengangkat bahunya. "well, semoga beruntung dengan itu. Karena kontrak pemanggilan (summoning) tidak mudah didapat."

"Kalau begitu aku harus mencarinya di masa depan." kata Naruto terus mengikuti Rela.

-------------------

Senja

Setelah berjam-jam berjalan melalui gurun Suna yang melelahkan dan menghabiskan sekitar sepertiga dari persediaan air mereka, kelompok itu berhenti untuk kemudian membuat kemah di formasi batu kecil yang menyediakan beberapa penutup bagi mereka yang dapat mereka gunakan untuk berlindung.

Setelah berterima kasih padanya dan berhasil menangkap tikus gurun sebagai hadiah yang diberikan Anko padanya, Rela menghilang dan kembali ke rumahnya.

Ketiganya kemudian membuat makan malam kecil dengan apa yang bisa mereka gunakan untuk malam pertama, sebelum mereka masuk ke kantong tidur mereka. Berbeda dengan panas terik di siang hari, malam itu cukup dingin, dengan di sinari bulan bersama dengan angin gurun sejuk yang bertiup.

"Malam ini malam yang indah." Naruto berkata ketika dia berbaring di pasir yang lembut, menatap langit yang dipenuhi bintang dengan Itachi di sebelah kanannya dan Anko di sebelah kirinya.

"Kalian tahu," kata Anko bersandar pada sikunya dan berbalik ke Naruto. "Kenapa kita tidak melakukan perjalanan di malam hari saja? Itu akan menjadi jauh lebih mudah karena kita tidak akan bertemu dengan panas matahari dan tidak ada yang akan menyangka kita bergerak di malam hari."

"Aku sudah memikirkan itu, tetapi terdapat masalah dengan teori itu." Itachi berbicara dari tempatnya. "Jika kita melakukan perjalanan di malam hari kita akan memiliki banyak masalah untuk melindungi diri kita sendiri serta mencari jalan ke desa. Tidak akan ada sinar mataharii sehingga kita tidak akan dapat melihat apa-apa. Ditambah lagi ada binatang beracun di padang pasir , bagaimana bila kita menginjak satu dalam gelap atau ketika itu menyerang kita? "

Naruto mengangguk, sementara Anko memikirkannya. "Kurasa itu poin yang bagus. Tapi tidak bisakah kita menggunakan cahaya dari bulan?"

"Dan apa yang akan kita lakukan jika suatu malam, awan menutupi bulan kemudian sumber cahaya kita hilang?"

Anko cemberut karena Itachi berbicara kepadanya seolah-olah dia anak kecil, kemudian Anko kembali berbaring telentang dan menyilangkan tangannya, sementara Naruto memandangnya dengan sedikit terkikik.

"Baiklah kalau begitu."

Naruto tertawa sementara Itachi menggelengkan kepalanya melihat rekan satu timnya terhibur, Itachi terus menatap langit sementara Naruto dan Anko membuat obrolan ringan.

'Aku ingin tahu bagaimana keadaan Kaa-san di Suna?' pikir Itachi, meskipun tahu Mikoto lebih dari mampu menjaga dirinya sendiri karena dia adalah shinobi yang kuat.

Ketika Naruto membuat obrolan ringan dengan Anko, Naruto teringat kembali pada ular yang Anko gunakan sebelumnya, dan itu memunculkan pertanyaan dalam benak Naruto, mengenai asal-usul Anko saat pertama kali mereka bertemu dan saat menggunakan Jutsu yang menembakkan ular ketika dia dan Itachi berlatih

"Hei Anko," kata naruto menarik perhatiannya. "Bagaimana kamu bisa mendapatkan kontrak ular?"

Naruto melihat Anko membeku dan di matanya terlihat rasa panik, kemudian dia menyipitkan matanya sedikit dan menatap langsung ke arah naruto.

Dari tempatnya, Itachi ikut menengok juga, karena dia memikirkan hal yang sama.

"Kenapa kamu bertanya? Kamu tidak pernah bertanya-tanya soal ini sebelumnya." Anko bertanya.

"Well seperti yang kamu katakan sebelumnya, kamu mengatakan bahwa kontrak pemanggilan jarang didapat karena tidak banyak shinobi yang benar-benar memilikinya. Dan itu membuatku bertanya-tanya bagaimana kamu bisa mendapatkan milikmu. Kontrak Ular adalah kontrak pemanggilan yang sangat kuat.

Jiji-ku memberi tahu ku tentang salah satu siswa di masa lalunya yang menjadi jahat dan melarikan diri ketika aku baru berusia beberapa tahun. Jiji mengatakan kepadaku bahwa dia memiliki kontrak pemanggilan Ular dan membawanya kabur, jadi itu membuatku ingin tahu bagaimana kau bisa memilikinya. "

Naruto kembali menatap Anko tetapi ketika dia melakukannya dia terkejut melihat Anko yang marah menerjangnya dengan ekspresi marah dan kesal di wajahnya.

Anko menaiki tubuh naruto, tetapi Naruto dengan cepat membalikkan keadaan dan berhasil menggunakan kekuatan fisiknya yang lebih besar dan menjatuhkan Anko ke punggungnya, Naruto juga berhasil menjepit tangannya ke samping serta menempatkan lututnya di atas kaki Anko untuk menghentikannya dari menendangnya.

Itachi akan membantu, tetapi Naruto memberinya pandangan yang mengatakan kepadanya untuk tidak ikut campur.

"JANGAN BERANI-BERANI KAU MENGATAKAN ITU! AKU MENDAPATKAN KONTRAK ITU SENDIRI DAN SI BRENGSEK ITU MENGKHIANATIKU!" Anko berteriak, namun Naruto segera meletakkan tangannya di mulutnya, karena ia tidak ingin tim terdekat mendengar mereka.

"Anko kita masih dalam ujian kedua. Kamu harus memelankan suaramu." katanya, tetapi merasa sedikit terkejut ketika dia melihat air mata mengalir di wajahnya. "Anko-chan?"

"Dia berjanji akan menjagaku, tetapi sebaliknya dia mengkhianatiku, mengatakan aku sudah tidak berguna lagi dan menandaiku selamanya dengan tanda kutukannya. Aku mempercayainya." Anko terisak, sementara Naruto tidak yakin apa yang harus dilakukan sehingga Naruto hanya memeluk Anko ke dadanya dan melingkarkan tangannya ke tubuhnya.

Itachi memperhatikan dengan diam tetapi mendengarkan dan merasakan perasaan sedih temannya.

"Katakan apa yang terjadi padamu, Anko-chan; katakan padaku supaya aku bisa membantumu." Naruto mendorong dengan lembut ketika Anko sedikit tersedu sebelum dia menjelaskan.

Dia menjelaskan bagaimana enam tahun yang lalu ketika dia berusia empat tahun, Snake Sannin Orochimaru menaruh minat padanya dan membawanya di bawah sayapnya dan menjadikan dirinya sebagai wali dan mentornya.

Anko telah menghabiskan empat tahun bersamanya dan dia bahkan membawa Anko bersamanya ketika dia mengkhianati desa. Pada awalnya Anko mengatakan dia adalah orang yang baik, yang membuatnya merasa nyaman tetapi kemudian orochimaru sering menghilang dari waktu ke waktu, dan setiap kali dia kembali dia terlihat menjadi semakin jahat.

Lalu suatu hari ketika dia kembali, dia tiba-tiba menggigitnya dan menaruh semacam segel di lehernya yang menyebabkannya Anko jatuh ke dalam rasa sakit yang luar biasa karena membuat tubuhnya merasa seperti terbakar dan terkoyak menjadi dua.

Setelah itu ketika dia terbangun, Orochimaru hanya menggelengkan kepalanya ke arahnya dan mengatakan segel itu tidak memberinya hasil yang diinginkannya, Kemudian Orochimaru meninggalkan Anko di tempatnya dan tidak pernah melihat ke belakang. Dua hari kemudian Anko ditemukan oleh tim pemburu-nin dari Konoha, lalu dia segera di antar kembali ke Konoha.

"Mengapa ayah dan ibuku tidak mencoba untuk menghilangkan segel ini?" Naruto bertanya dengan ekspresi marah di wajahnya ketika dia melihat segel di bahunya, tetapi Anko hanya mengangkat bahunya.

"Aku tidak terlalu yakin. Hokage mengatakan bahwa tanpa mengetahui formula yang digunakan Orochimaru, akan sulit untuk menghancurkannya. Ditambah lagi mereka mengatakan dia memasukkan beberapa esensinya ke dalam segelnya, membuatnya lebih gelap dan itu membuat mereka tidak nyaman untuk mencoba dan memecahkannya, takut jika itu akan menjadi bumerang. "

Naruto mengangguk dan merasa itu cukup masuk akal, dia mengerti dari mana mereka berasal; meskipun itu masih membuatnya kesal saat dia menutup segel di leher Anko.

"Anko-chan tatap aku," katanya ketika Anko menatapnya. "Seperti yang kamu tahu, aku berlatih dan berlatih untuk menjadi master fūinjutsu dan setelah melihat segel ini dan mendengarkan ceritamu, aku akan membuat janji ini di sini dan sekarang.

"Aku berjanji akan membuat Orochimaru membayar karena telah menyakitimu dan aku akan menghapus segel itu darimu. Aku berjanji atas jalan Shinobi ku." kata Naruto, sementara Anko menatapnya dengan mata terkejut dan lebar.

"Aku yang kedua." Gumam Itachi membuat keduanya menatapnya, lupa dia bahkan ada di sana. "Kami akan membuat Orochimaru menyesal karena telah melukaimu Anko-san. Kami akan memberimu keadilan."

"Teman-teman," kata Anko pelan, sebelum dia meraih Naruto dan Itachi dari tempat dia berbaring dan memeluk mereka berdua dengan erat.

"Terima kasih banyak." gumamnya membuat kedua anak laki-laki itu tersenyum, membalas pelukannya sebelum mereka memutuskan untuk menyudahi malam itu dan bersiap untuk hari kedua perjalanan mereka melewati padang pasir Suna.