webnovel

NAMA DI KAIN KAFAN

Saat ini adalah malam Jum'at Kliwon. Suara tetes air hujan terdengar jelas dari atap rumah Seroja, yang terbuat dari genteng tanah liat. Sebuah sobekan kecil, kain kafan putih tergeletak di atas meja riasnya. Seroja mengambil sebuah silet, yang tergeletak di samping kain kafan tersebut. Sambil menyeringai sinis dan membaca mantra, yang pernah diajarkan oleh Ibunya, Nyai Ayu Rembulan. Kemudian dia mulai menyayat sedikit ujung jari telunjuknya, agar dapat mengeluarkan darah segar. Pada saat darah menetes, Seroja mulai menuliskan tujuh nama laki-laki di atas sobekan kain kafan tersebut. "Besok, aku akan menyelipkan kain kafan ini di jenazah Rembulan. Agar rohnya kelak dapat membantu aku, membalaskan semua dendam!" gumam Seroja sambil menyeringai penuh kebencian.

Ifan_Tiyani · Horror
Not enough ratings
284 Chs

KUNJUNGAN KE SEKOLAH TUA

"Pesankan saja menu nasi kuning seluruhnya Mas, tidak masalah 'kan teman-teman? Atau mau yang menikmati menu bubur ayam?" tanya Adam kepada teman-temannya.

"Kalau aku tidak masalah Adam, pesan menu nasi kuning saja," jawab Bambang sambil mengacungkan jari jempolnya dan tersenyum.

"Yang lainnya bagaimana?" Adam kembali bertanya, sambil melihat ke sekelilingnya ke arah teman-temannya.

"Sudah, samarkan saja semuanya, sepertinya memang lebih enak makan nasi kuning. Lagi pula aku sudah lama juga tidak makan nasi kuning," ucap Wisnu.

"Ya sudah kalau begitu, sudah paham ya Mas dengan pesanannya? Untuk minuman nya teh manis hangat saja Mas," kata Adam akhirnya.

"Baik Mas, akan segera disiapkan semua pesanan nya," ucap pelayan restoran tersebut, kemudian segera berlalu dari hadapan mereka.

"Adam, jam berapa kita akan segera ke lokasi sekolah tua itu untuk meliput?" tanya Bambang.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com