"Yang benar Gea?" tanya Rena dengan wajah pias.
"Iya ma, waktu Gea main pernah denger om Thariq bilang sama orang katanya mau jual Gita, terus Gea lari mau kasih tahu Gita, tapi ada mobil kenceng banget tabrak Gea," jawab gadis itu sembari mengingat-ingat.
"Astaghfirullah, kalau begitu Gita dalam bahaya, mama telpon papa Fathan dulu ya," ujar Rena lalu di balas anggukan oleh Gea.
Gea memang sombong, tapi sebenarnya dia masih mempunyai sedikit kebaikan dalam hatinya, apalagi kini hanya Gita yang mau menemaninya saat dia tak lagi memiliki uang jajan karena perceraian Rena dan Fathan.
Rena gegas mengambil ponsel yang tergeletak di atas nakas, dia langsung mencari kontak Fathan namun nomornya tak aktif.
Rena semakin gelisah, ia mencari kontak Intan namun nomor Intan sulit sekali di hubungi. Wajah Rena semakin pias, hatinya sangat gelisah.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com