"Niin, Niin, Niin!"
Perlahan-lahan Niin membuka matanya saat mendengar seseorang memanggilnya. "Guru ...." nama itu terucap begitu saja dari bibirnya saat objek yang terlihat oleh matanya masih berupa siluet.
"Niin!"
Ia berkedip sekali lalu semuanya menjadi jelas. "Jeki ...." Ia berucap lemah saat melihat sosok pria tersebut berada di sampingnya.
"Guru! Ahk." Saat ingatan terakhirnya tentang Naara mengisi otaknya, ia dengan cepat bangun dan hendak berdiri tapi karena merasa sangat lemah ia kesulitan untuk melakukannya.
"Bolehkah aku ...." Jeki tersenyum lalu dengan baik ia mengangkat dan menggendong tubuh mungil gadis itu, tentu saja hal yang ia lakukan membuat Niin malu hingga wajahnya sedikit merah. "Ayo!" Ia mulai berjalan membawa Niin ke tempat semua anggota Garuda Merah berkumpul, ia menatap lurus ke depan, kabut kesedihan terlihat di kedua matanya.
Awan kelabu yang tipis datang mengisi kekosongan langit dan menurunkan gerimis, seolah turut menyampaikan bela sungkawa.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com