webnovel

Mystic Boy

(50% horror/thriller, 50% romance) Sadewa Pamungkas, laki-laki tampan dengan penampilan urakan, serta suaranya yang keren. Namun, dia harus menerima kenyataan bahwa dirinya memiliki indera keenam yang tak pernah ia inginkan.

Roy_Kiyowo · Horror
Not enough ratings
84 Chs

Sadewa (Chapter 53)

1 month later

Akhirnya hari ini semua proses penggarapan album telah selesai. Tinggal menunggu perilisan album yang hanya dalam hitungan minggu. Hari ini, Benny datang melihat Dewa yang tengah bersantai di studio. Dewa begitu senang melihat sahabatnya itu. Benny pun menghampiri Dewa.

"Cieee... bentar lagi ada yang jadi artis nih," goda Benny. Dewa jadi tersipu malu mendengar ucapan Benny.

"Alah, lebay lo," sahut Dewa. Laki-laki itu pun memerhatikan kaki Benny yang terlihat baik-baik saja.

"Kaki lo udah sembuh?" tanyanya, Benny menganggukkan kepalanya dengan penuh semangat.

"Iya dong!" seru Benny. "Ah, gue bahagia banget. Akhirnya, gue bisa jalan-jalan lagi,"

"Syukur deh kalau gitu," sahut Dewa sembari tersenyum.

"Terus, besok lo ngapain?" tanya Benny. Dewa pun berpikir sejenak.

"Besok ya? Gue ada pemotretan buat cover album," sahut Dewa. Benny lagi-lagi menggoda Dewa.

"Wah, lo benar-benar bakal jadi orang sibuk nih bentar lagi," ucap Benny sembari menggeleng-gelengkan kepala. "Tapi abis pemotretan, lo bisa kan antarin gue ke kampus buat penyesuaian diri?"

Mendengar pertanyaan Benny, Dewa berpura-pura berpikir sembari memijit pelipisnya.

"Gimana ya?" gumamnya. Sementara itu, Benny terlihat sedang memasang wajah innocent agar Dewa bersedia memenuhi keinginannya. Dewa pun tersenyum.

"Okay, gue bakal antar lo," sahut Dewa. Benny terlihat sangat senang sekali. Lalu, Benny pun mengambil ponselnya.

"Eh, mumpung lo belum sibuk, kita selfie dulu dong," pinta Benny, Dewa pun mengerutkan alisnya.

"Selfie? Lo aja deh yang selfie," sahut Dewa. Benny menggeleng-gelengkan kepalanya. Sahabatnya itu sejak dulu tak terlalu menyukai foto karena Dewa adalah orang yang pemalu. Dari semua akun media sosial yang ia miliki, sedikitpun tak ada fotonya sendiri. Hingga akhirnya, Benny pun terpaksa foto sendirian.

Namun setelah melihat hasilnya, Benny sangat terkejut hingga dirinya nyaris saja membanting ponselnya.

"Eh, kok ada penampakannya sih?!" seru Benny. Tangannya jadi sedikit gemetar karena melihat sosok penampakan wanita yang begitu mengerikan di belakangnya. Padahal sudah jelas bahwa di ruangan itu hanya ada dirinya, dan juga Dewa. Lalu, Dewa pun mengambil ponsel Benny dan melihat hasil fotonya. Laki-laki itu pun tersenyum dengan sendirinya.

"Oh, ini Tante Rika. Dia emang penghuni di tempat ini," sahut Dewa. "Makanya, gue nggak mau selfie di sini. Gue pilih-pilih tempat kali kalau mau selfie,"

Benny pun sangat terkejut mendengar ucapan Dewa sekaligus merasa jengkel.

"Kampret! Kenapa nggak bilang daritadi sih?!" seru Benny. Dewa hanya diam sembari tersenyum melihat sahabatnya yang begitu kesal dengannya. Benny lantas mengambil ponselnya yang ada di tangan Dewa, dan menghapus foto itu agar ia bisa tidur nyenyak malam ini.

*****

Sesuai dengan rencana, hari ini, Dewa menjalani pemotretan untuk cover album perdananya. Benny dan Amor pun menyaksikan pemotretan itu dan terkagum-kagum dengan hasilnya. Begitu juga dengan Dewa yang sama sekali tak menyangka dengan hasilnya.

"Keren! Serius, ini keren banget!" seru Amor. Sedangkan Dewa masih tak percaya dengan semua ini.

"Itu gue?" tanyanya. Benny pun memukul kepala laki-laki itu dengan jahilnya.

"Ya iyalah, itu elo. Masa gue?" sahut Benny. Dewa sedikit mencemberutkan bibirnya akibat kesal dengan Benny, sedangkan Amor tersenyum melihat tingkah mereka berdua.

Beberapa saat kemudian, Yahya pun menghampiri mereka bertiga.

"Nak, sebaiknya kau langsung pulang saja sebentar lagi. Karena minggu depan, kau akan sibuk sekali. Kau harus banyak beristirahat," ucap Yahya. Dewa pun mengangguk.

"Ya, Ayah," sahut Dewa. Ia pun berjalan menuju ruang kostum untuk mengganti pakaiannya. Namun disaat dirinya mengganti pakaian, tiba-tiba lampu di ruangan itu mati dan menyala dengan sendirinya. Banyak orang yang mengatakan jika barang-barang elektronik tiba-tiba mengalami masalah, itu artinya ada sosok makhluk halus di sekitar kita. Dan itu bukanlah hisapan jempol belaka. Dewa pun tersenyum. Ia tak peduli dengan keadaan yang ada di sana. Beberapa saat kemudian, lampu itu pun kembali menyala seperti sedia kala.

Selesai ganti baju, Dewa pun hendak keluar dari ruangan itu. Namun, ia sangat terkejut. Sebab di hadapannya, tiba-tiba muncul makhluk halus berwujud wanita dengan luka bakar di wajahnya. Dewa sangat terkejut sekaligus kesal karena telah dikagetkan, ia pun keluar dari ruangan itu. Tetapi di tengah jalan, ia kembali bertemu dengan ayahnya.

"Ada apa? Kenapa wajahmu seperti itu? Apa kamu habis bertemu hantu lagi?" tanya Yahya, Dewa hanya menjawab dengan anggukan. Yahya pun mengembuskan napas panjang.

"Nak, tolonglah, kau harus sembunyikan kemampuanmu ini agar karirmu bisa naik," pinta Yahya. "Kau harus berpura-pura tidak mengetahui ataupun melihat apapun yang tak dilihat oleh orang lain. Kamu harus bisa menyembunyikan itu semua agar karirmu bisa gemilang, kau mengerti?"

Dewa mengembuskan napas panjang. Ia sudah menyangka jika sang ayah tak menyukai kemampuannya ini. Tapi tetap saja, ini membuatnya kecewa. Dulu, dia pernah menyembunyikan kemampuannya. Tapi pada akhirnya, semua itu terbongkar karena dirinya tak bisa lagi menyembunyikannya. Tapi untuk saat ini, ia tak punya pilihan lain selain menuruti sang ayah ...

***** TBC *****