webnovel

Reza ayudio

Reza pun menggaruk tengkuk nya yang tak gatal mendengar penuturan dari ryan..

Sedang kan anak-anak lain yang sudah mengerti maksud dari pak guru hanya menggelengkan kepalanya dan mereka pun akhirnya bubar untuk menghilangkan kecanggungan diantara kakak dan pak gurunya.

Reza menghela nafasnya panjang..

"Walau ryan tak bisa melihat pelanginya, namun Bapak dapat merasakan kehadiran pelanginya.. jd nanti jam istirahat, bapak akan tetap memberikan ryan es cream.. ucap reza berbisik di telinga ryan.."

"Wah.. ternyata bapak hebat bisa merasakan pelangi yang tak nampak.. bapak punya indra ke 6 yah.. dan bapak juga baik mau traktir ryan.. mksih ya pak.." ucap ryan dengan lugunya.

"Hmmm kalau gitu saya juga pamit pak reza.." ucap ku pada reza dan reza pun membalas ku dengan senyuman canggungnya.

Aku melangkah kan kaki ku ke luar sekolah.. karena jam masih menunjukan pukul 7.15 pagi, ku putuskan untuk mampir di warung gado-gado mak etek.. aku suka gado-gado nya, bahkan bahasa daerah minang yang digunakan oleh mak etek membuat ku sedikit terhibur karena keunikan nya..

Aku suka memahami berbagai macam bahasa.. walau aku sedang mempelajari bahasa asing di dunia.. namun aku juga mempelajari bahasa daerah di negara tercinta ku ini..

Tak lama bersenda gurau dan belajar berbahasa daerah bersama mak etek ternyata waktu telah menunjukan pukul 10, aku menanti anak-anak di gerbang sekolah.. ingin mentraktir mereka makan bakso di warung paijo, namun pemandangan yang sedikit canggung itu terjadi lagi..

Ke 7 adik-adik ku bergandengan tangan bersama pak guru mereka.

"Kalian mau kemana?" tanya ku..

"Pak guru mau traktir kami makan bakso dan beli es krim kak" jawab reva santai..

"Kalian udh mulai pelorotin guru kalian yah???"

"Maaf mbk desty.. sebelum nya ini semua adalah ide saya..

tolong jangan memarahi mereka.. yang salah itu saya bukan mereka, jawab reza menimpali.

"Pak reza boleh saja memberikan mereka es krim, sy tak marah.. tp bakso.. biarkan saya yang membayar untuk adik-adik saya." Ucap ku tegas.. aku tau reza menaruh hati nya sedikit padaku.. tapi aku tak ingin memberinya harapan palsu. Aku tak ingin pacaran atau pun menikah sebelum cita-cita ku tercapai.

Aku hanya ingin fokus pada ambisi mengelilingi dunia ku.. kalian jangan berfikir yang macam-macam..

Aku hanya ingin berkeliling dunia dengan cara bekerja pada tour & trafel the world, sebuah perusahaan jasa traveling terbesar dan tersebar di berbagai negra..

dan melamar pekerjaan menjadi tour guide international.. jd walau aku sedang bekerja, aku juga bisa berekreasi.. dapat gaji lagi.. siapa yang gak mau..

dengan menamatkan jurusan bahasa asing ku yang 3bulan lagi akan selesai.. kemudian tinggal melamar pekerjaan menjadi tour guide international pada tour & travel ternama di kota sebelah.. yah.. sedikit jauh dari jakarta memang..

Untuk itulah aku menabung selama ini.. bekerja partime mengumpulkan uang untuk persiapan ku melamar pekerjaan di kota sebelah.. dikarenakan aku tak mempunyai saudara, jadi aku hanya bisa mengandalkan kemampuan pribadi ku..

Setelah perdebatan garing dengan reza, kami pun lanjut makan bakso di warung paijo, 1 jam telah berlalu anak2 pun kembali ke kelas mereka masing-masing.. Setelah itu aku pun berpamitan pada anak-anak.. mengatakan bahwa kemungkinan aku tak bisa menjemput mereka pulang.. mereka bisa pulang menggunakan becak atau bajai.. namun ternyata reza menawarkan diri untuk mengantarkan anak-anak kembali ke panti dengan selamat..

Yah.. lagi-lagi, reza itu juga seorang guru yang mapan.. ia telah memiliki aset pribadi lengkap.. rumah, mobil, tabungan, tinggal nyonya rumah saja yang belum ia dapatkan.

Karena tak bisa menghubungi bu sesil, akhirnya aku menerima tawaran reza untuk mengantarkan anak-anak pulang.

*******

Pov reza..

Aku melihat dari arah kantor sang bidadari impian ku.. gadis pujaan yang sedang aku dekati..

Aku berpura-pura tidak melihatnya. Kemudian aku berjalan dari kantor ke arah kelas sampai lah aku di depan pintu kelas yang tak jauh dari gadis pujaan ku berdiri.

Aku tak menyangka ryan bocah berwajah polos itu menghampiri ku dan mengatakan hal yang membuat wajah ku memerah..

Sungguh jantung ku berdetak dengan sangat cepat saat ini. Aku tak dapat menghindari perasaan berdebar ini..

Yang lebih tak dapat aku sangka adalah ketika ia berbicara padaku dengan suara merdunya

"Hmmm kalau gitu saya juga pamit pak reza.." ucap gadis itu padaku. Namun aku sudah seperti patung.. pikiran ku hilang ntah kemana.. sampai tak sanggup menjawab kata-kata singkatnya. Aku hanya bisa memberikan senyuman canggung ku saja.

Ketika bell istirahat berbunyi, aku pun memanggil ke 7 anak-anak tadi.. aku telah berjanji ingin membelikan mereka es krim.. dan janji itu akan aku tepati..

Bahkan sebagai bonus karena bidadari ku berbicara padaku.. aku berencana ingin mentraktir mereka bakso di warung paijo juga..

Namun lagi lagi aku sungguh tak menyangka dapat bertemu dengan bidadari ku lagi.. ternyata ia belum pulang sedari pagi??? Aku sungguh bahagia dapat bertemu dengan nya 2x dalam 1 hari.

Mau kah ia jika ku traktir bakso juga?? Coba biar ku tanyakan..

"Kalian mau kemana?" tanya nya sebelum aku memulai membuka suara.

"Pak guru mau traktir kami makan bakso dan beli es krim kak" jawab reva santai..

"Kalian udh mulai pelorotin guru kalian yah???"

"Maaf mbk desty.. sebelum nya ini semua adalah ide saya.. tolong jangan memarahi mereka.. yang salah itu saya bukan mereka, jawab ku menimpali.

"Pak reza boleh saja memberikan mereka es krim, sy tak marah.. tp bakso.. biarkan saya yang membayar untuk adik-adik saya."

Dari ucapan nya aku tak sanggup menjawab lagi.. aku yakin jika ia marah..

Walau aku sedikit sedih dengan jawaban nya namun aku juga bahagia dapat makan bareng dengan nya berhadap-hadapan lagi.. iseng aku mulai mengambil handphone ku, berpura-pura menelpon dan memencet tombol kamera otomatis.. namun sungguh bodoh... aku lupa mematikan suara nya.. hingga ketika aku memencet tombol kamera,

"cekrek" suara itu muncul dari hp ku.

Aku mematung Wajah ku memerah.. aku salah tingkah.. tak tau ingin berkata apa.. gadis itu memandang ku tajam.. aku tak sanggup menatap matanya, perlahan kuturunkan tangan ku yang berpura-pura menelpon tadi.

Dengan sigap ternyata dy merampas hp ku.

"Pak reza memfoto saya diam-diam? Tanya nya..

Oh tuhan.. jantungku tak terkendali.

Help. Help.. aku seakan kehilangan muka, jika saja ada lubang disini aku akan bersembunyi kedalam lubang itu.

"Hahahahaha anak2 bahkan guru2 dan juga beberapa pengunjung yang berada di warung paijo itu tertawa seakan mereka mengerti situasi apa yang sedang aku alami

"Bilang dunk kalo mau foto.." ucap gadis itu.. sungguh aku terkejut tak menyangka mendengar ucapan nya.

Gadis itu pun memanggil paijo.. menyodorkan hp ku pada paijo dan meminta memotret kebersaan kami..

Oh tuhan.. aku sungguh bahagia hari ini..

Mendapatkan senyuman nya bahkan bisa ku abadikan di dalam hp ku.. aku bahagia sangat-sangat bahagia..

Selesai makan aku pun menawarkan diri untuk menawarkan adik-adik nya kembali pulang dengan selamat.. lagi-lagi aku bahagia ia tak menolak ku..

Untuk pertama kali aku bisa berkunjung ketempat mereka. Mungkin esok dan seterusnya bisa berkunjung lagi di lain waktu.. ^__^

Next chapter