webnovel

02

POV , author

Alice memang seperti itu dikelas dia bahkan berteman dengan lelaki lebih banyak dari pada teman wanitanya itupun hanya teman kelas nya selebihnya dia tak suka dengan teman wanita yang sukanya gibah menurutnya wajar saja dia tomboy , waktu istirahat tiba pelajaran pun diakhiri

" Ada yang mau kekantin gak guys? " kata Alice yang tanda mencari teman untuk kekantin

" Kuy " Egi yang langsung merangkul Alice tak bergerak hanya menatap nya tajam dia melepaskan tangannya dari pundak Alice dan Alice hanya tersenyum

" Ayu jih malah pada diem " kata Rian yang mulai beranjak duluan

" ikut dah " kata Eti yang berlari langsung mengejar Rian , alice hanya menggeleng sambil tersenyum sambil mengikuti Rian dan Eti

disepanjang jalan menuju kantin ada sosok mata yang tak lepas memerhatikan Alice , Alice seperti merasa dirinya diperhatikan oleh seseorang tapi entah dimana ? tanya hatinya Alice masih tanda tanya

" Woy, bengong malahan " Egi yang mengagetkan Alice dari lamunan nya

" Dihh, gausah ngagetin Napa dah " Alice yang kesal dengan Egi yang sudah mengagetkannya

mereka sampai di kantin dan mereka melihat penuh tempat duduk hingga tak ada tempat untuk mereka

" makan diluar ajah yu " kata Eti yang memberi ide

" God idea Et " kata Rian yang setuju

" gimana mau gak Lis? " tanya Egi kepada Alice , Alice hanya mengangguk

" oke cus " kata Eti yang memimpin

" Tunggu , aku pengen pipis " kata Alice secara mendadak

" yaudah nanti nyusul yah , keluar gerbang ya Lis nanti disana ajah langsung ketemunya " Rian memberitahu Alice hanya membentuk huruf o menggunakan telunjuk dan ibu jarinya

Alice berjalan sambil melihat arah belakang tanpa melihat depan tapi malah

Bruk

" AW " Alice yang sambil mengusap kepalanya yang terbentur ditembok " siapa yang naro tembok disini si bego banget aduh kepala ku pecah deh "

" Hahaha " Alice membalikan badan mendapati seseorang menertawai nya dia menatap tajam pria yang menertawai nya tapi terlihat pria itu hanya biasa saja

" Aneh , siapa dia kenapa malah biasa saja aku tatap tajam dia " dalam hati Alice berbicara dia hanya semakin mengerutkan jidatnya

" Kenapa kau tertawa apa yang lucu hah " kata Alice yang mulai kesal

" Tidak, eh lucu ko abisnya tembok saja kau omeli " oceh nya yang membuat Alice naik darah

" Kau mendengar ? " Alice yang mulai telak pinggang kehadapan pria itu

" Ng,, eh dikit si " ucap pria itu sambil menahan tawanya Alice hanya semakin kesal dan pergi tapi

bruk

" aw " Alice yang tertabrak tembok saat ingin pergi kini mengeluarkan darah di kepalanya

" Hey kau berdarah " kata seorang pria yang menertawai nya tadi , tapi Alice semakin pusing dan buyar pengelihatannya hampir jatuh tapi ditangkap oleh pria itu " hey bangun , no jangan pingsan no " katanya panik

dia segera membopong Alice ala bridal dan membawanya kerumah sakit tanpa pria itu sadari mereka sampai dirumah sakit

" Dok tolong teman saya dok " kata pria itu sambil memasuki ruangan

" maaf tolong anda tunggu diluar " kata suster , tapi pria itu panik dan menelpon gurunya

^ Bu Yanti ^

" Bu tolong Bu " kata pria itu panik

" kamu tenang nes, ibu tau dari anak-anak tadi " kata suara dari sebrang sana

" oke Bu, aku harap ibu kesini " katanya yang sedikit lirih

" oke tunggu ! " dan pria itu langsung mematikan telponnya dan mengusap mukanya dengan kasar seperti cuci muka tak