D. Krack menganggukkan kepala, tidak keberatan dengan penawaran tersebut. Ia akhirnya beranjak dari di ikuti dengan Sean. "Oi, Theo, Irshad, mari kita isi perut terlebih dulu."
Mendengar perkataan D. Krack, Theo dan Irshad langsung beranjak dari duduk mereka. Mereka merasa lapar juga, terasa cacing di perutnya seperti berdisco meminta asupan makanan.
"Ayo, kebetulan kami berdua memang sedang membahas steak." Yang berkata seperti ini adalah Irshad, kalau Theo kurang berani blak-blakan karena Sean adalah Tuannya.
Sean menganggukkan kepala. "Baiklah, jika kalian ingin steak, aku akan infokan ke bagian chef dan kita harus menunggu beberapa menit terlebih dulu, bagaimana?"
"Let's eat steak as a celebration!"
…
Di sisi lain, ada yang sedang menikmati makan malam bersama dengan ditemani oleh steak dan juga pembicaraan yang sangat menyenangkan dan tentunya hangat, di sisi satunya kini terlihat pemandangan yang sangat suram juga terasa dingin seperti di terpa oleh kesepian.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com