Suzy mengayunkan kakinya bosan saat ia sudah cukup menunggu lama para teman-temannya itu. Yeah, sesuai peraturan mereka harus berangkat sendiri, jalan kaki, naik bus atau apa lah itu yang penting tak boleh dengan kendaraan pribadi. Bahkan sepeda pun.
"Maaf membuatmu menunggu lama, Suzy." Baekhyun datang dengan sebuah gunting kuku di tangan kanannya. Melambai gembira dengan mata berbingkai eyeliner. Pantas saja, bagai ada matahari yang terbit dari matanya itu, sangat menyilaukan.
"Hadiah eyeliner terbaru dari Chanyeol." Adu Baekhyun dan mengedip-ngedipkan matanya yang memang indah itu. Membuat semua dari mereka tertawa.
Baekhyun itu memang mood maker.
"Ayo masuk, aku sudah tak sabar membuat masalah." Ajak Jiyeon, lalu dengan tak tau malaunya malah menggandeng mesra tangan Jong In alias Kai.
"Yang tidak memiliki pasangan silahkan berjalan di tengah nona." Ledek Baekhyun, menjulurkan lidahnya lalu tertawa saat ia lihat bagaimana kesalnya Suzy saat ini. Tak masalah bukan? Membuat Suzy kesal di hari pertama.
"Menyebalkan!" Dengus Suzy tak terima.
**
Mereka berjalan memasuki gedung universitas dengan santai, melangkah bagai seorang senior dan menyibukan diri dengan melihat sekeliling. Bagaimana patuhnya teman angkatan mereka yang lain, bodoh bukan?
"Kita mencari kelompok?" Tanya Suzy dengan senyum merekahnya.
"Jiyeon silahkan cari Taeyon." Ledek Suzy lagi, menjulurkan lidahnya dan melambai saat Jiyeon sudah berbalik dan meninggalkan mereka berempat.
"Akan sangat seru hari ini. Yeeeee." Seru Baekhyun bahagia, entah kekuatan dari mana yang ia dapatkan hingga tak ada rasa takut sama sekali pada angkatan di atas mereka.
Baru saja mereka akan kembali melangkah, suara teriakan menghentikan mereka. "KALIAN! KALIAN TAK BACA PERATURAN HAH?!" Teriak Taeyon, suara oktafnya itu benar-benar menggelegar, bahkan Jiyeon sampai terlonjak kaget.
"Apa?" Tanya Suzy dengan wajah polosnya, merengut kesal lalu berdecak tak suka. Ia paling anti di bentak.
"Masih pura-pura tak tau apa salahmu? Huh?" Kesal Taeyon dan mendorong bahu Suzy dengan telunjuknya. Pandangan meremehkan dan berdecih kesal menatap Suzy.
"Ya! Jangan karena kau senior kau seenaknya padaku ya!" Balas Suzy seraya bersedekap dada, menatap Taeyon dari ujung rambut sampai ujung kaki lalu mendecih kesal. "Kau pikir aku akan patuh pada kalian dan minta maaf begitu? Owww man! Dalam mimpimu!" Ujar Suzy, menaikan dagunya dan mendorong balik bahu Taeyon.
**
Adu mulut tak dapat di elakan lagi. Suzy makin menjadi saat ada yang membahas mengenai Sehun dan orang tuanya. Memerah sudah wajahnya.
"Kau istri Oh Sehun? Apa kau sudah hamil duluan?" Teriak Taeyon sengaja agar seluruh penghuni lapangan itu mendengarnya. "Ah, atau karena orang tuamu menjualmu dengan harga mahal pada Sehun dan mengirimi mereka berjuta-juta won setiap bulannya?" Kicau Taeyon lagi. Bahkan lebih keras dari yang tadi.
Suzy sudah pada batasnya, menunjuk wajah Taeyon dengan jemarinya lalu mencengkram pipinya kuat. "Tutup mulut busukmu!" Desis Suzy tak terima.
"Kau malu? Tersinggung? Harga dirimu makin tak ada?"
Cukup sudah!
Plak.
"Untuk pencemaran nama baikku!"
Plak.
"Untuk pencemaran nama baik orang tuaku!"
Plak.
"Untuk mengajari sopan santun pada mulut busukmu!"
Tiga tamparan mendarat sudah pada pipi Taeyon, menciptakan jejak merah yang kentara dengan wajah putih berpoles make up milik Taeyon.
"Jangan mencari masalah denganku sialan!" Ujar Suzy. Mendorong bahu Taeyon yang menyebabkan gadis itu terjerembab jatuh ketanah kotor di bawah sana. "Sekali lagi kau mencari masalah denganku, ku hancurkan wajahmu!" Ancam Suzy, bukan hanya sekedar ancaman biasa, tapi memang benar-benar akan terjadi jika perempuan itu berulah lagi dengannya.
"Apa yang terjadi disini?" Tanya Yunho yang baru saja datang bersama Changmin, sepupunya.
"Silahkan tanya pada temanmu ini senior! Dan lagi ajari sopan santun pada mulutnya!" Jawab Suzy dengan wajah merahnya.
"JALANG SIALAN!" Taeyon berteriak histeris, menarik rambut Suzy hingga gadis itu terhuyung kesamping.
"Lepaskan tanganmu!" Jiyeon mulai turun tangan, menarik tangan Taeyon lalu menghempaskannya hingga gadis itu kembali terjerembab ke tanah.
"Kalian sialan! Lihat saja! Tak akan ada hari tenang kalian di sini." Amuk Taeyon. Menunjuk-nunjuk Suzy dengan telunjuknya lalu menggeram marah. "Terutama kau!" Desisnya.
"Sekali lagi kau cari masalah! Hati-hati dengan wajahmu!" Ulang Suzy.
**
Semenjak insiden waktu itu, tak ada lagi yang mencari masalah pada kelompok Suzy dan kelompok Taeyon. Mereka masih seperti biasa, bahkan makin menjadi-jadi.
"Hati-hati dengan status istri yang kau sandang sialan!" Bisik Taeyon saat mereka berpapasan di dekat kantin kampus.
"Huwaa aku takut huwaa." Olok Suzy, menyeringai kecil lalu menyenggol bahu Taeyon. Tak ada yang berani menengahi mereka, makhluk dua itu sama-sama ganas tak terkendali kalian tau?
"Apa dia berulah lagi?" Tanya Jiyeon.
"Oh? Tidak, dia jadi anak baik sekarang." Jawab Suzy dengan senyum manisnya.
Ini hari terakhir masa orientasi mereka, dan tidak ada satu hari pun yang mereka lewati dengan mematuhi peraturan.
Taeyon tau? Menggebrak mereka dan mulai memaki kembali. Dan yang dimaki tentunya tak mau kalah, balas berteriak hingga Suzy sudah mengeluarkan cakarnya lalu mengarahkannya ke wajah Taeyon seraya berkata, "macam-macam kau?!"
"Apa si tembok tau masalah ini?" Tanya Baekhyun khawatir.
"Tidak Baek, hingga saat ini aku rasa tidak." Jawab Suzy seraya menyedot jus jeruknya.
"Sehun tau? Habis sudah dia!" Kesal Jiyeon. Menarik ujung rambut Suzy hingga gadis itu memekik sakit.
**
"Sehun." Panggil Suzy pelan, menyenggol bahu Sehun dan merebahkan kepalanya di sana. Mengalihkan perhatian pria itu dari laptopnya.
"Mm? Tidur?" Tanya Sehun. Menutup laptopnya lalu mengusap kepala Suzy. Sehun cukup mengerti jika istrinya itu kelelahan akhir-akhir ini. Berangkat pagi pulang sudah sore hari.
"Menjadi manusia itu tidak menyenangkan." Adu Suzy dengan bibir yang mengerucut lucu.
"Huh? Menjadi manusia tidak menyenangkan?" Heran Sehun tak mengerti.
"Huh?" Suzy ikutan heran, menegakan kepalanya dengan dahinya yang mengeryit heran. "Ah, maksudku menjadi manusi- aish!! Mahasiswa. Itu maksudku. Lidahku sering terpatah-patah akhir-akhir ini." Keluh Suzy pada ujung kalimatnya. Memukul bahu Sehun kesal lalu menggerutu tak karuan.
"Hai,, kenapa kau malah marah hm?" Kekeh Sehun. Mengusap pipi Suzy dan menyatukan dahi mereka berdua.
"Kau menyeb-"
"Kenapa dengan pipimu?" Sela Sehun. Menolehkan kepala Suzy ke kiri lalu mengamati dengan lebih teliti apa yang terjadi pada pipi mulus istrinya itu.
"Mm.. itu.. anu.. mmm tadi.." terbata-bata, Suzy tak tau harus menjawab apa.
"Tadi apa?" Desak Sehun.
"Itu.. mmm,, ya itu.."
TBC
THANK U
SEE U NEXT CHAP
DNDYP