webnovel

Ch. 111

"Sehun kapan Kris akan menikah?" Suzy bertanya seraya memandang foto hasil USG bayi mereka. Haaah hatinya menghangat tiba-tiba.

"Tahun depan. Kenapa?" Sehun bertanya kembali. Tumben-tumben istrinya ini mau peduli dengan kehidupan percintaan Kris. Apa bawaan bayi?

"Berarti baby sudah lahir. Uwaaah." Suzy bergumam dengan tangan yang mengelus-elus perut buncitnya. Membuat Sehun mau tak mau tersenyum simpul. Ya, menjelang tahun depan ada sekitar empat bulan lagi dan empat bulan lagi juga kemungkinan jagoan kecilnya akan lahir. Sehun rasa ia harus segera menyiapkan perlengkapan bayi setelah ini.

"Sehun. Aku ingin makan steak." Adu Suzy. "Ah, dan juga aku ingin makan paha daging kalkun. Uwoah, pasti sangat enak." Suzy mulai menjilati bibirnya sendiri, membayangkan saus yang meleleh dari paha kalkun yang masih mengepulkan asap membuatnya merasa benar-benar lapar.

"As you wish baby." Kekeh Sehun. Memutar stir kearah kanan guna berbelok untuk menuju restoran yang ada di sebelah jalan sana. Sehun tau itu restoran terbaik di Korea ini.

**

Ckit.

"Berhati-hatilah hitam! Apa kau bisa menyetir atau tidak?!" Sungut Jiyeon seraya menggigit lengan Kai. Hampir saja mereka mati muda karena si hitam ini yang berbelok tak memberi aba-aba.

"Tak bisakah kau memberi kode huh?" Omel Chanyeol seraya mengelus dadanya. Jantungnya hampir saja copot kalian tau?!

"'Hei teman-teman kita akan berbelok jadi pegangan yang kuat ya' tidak mungkin aku seperti iyu bodoh! Salahkan Sehun yang berbelok tidak dengan aba-aba lampu sennya!" Sungut Kai berapi-api. Dasar sialan si tembok berjalan itu. Dia pikir ini jalan milik kakek buyutnya?

"Aku hampir keguguran ya tuhan." Baekhyun mendesah frustasi. Mengelus perut ratanya dengan gelengan kepala yang begitu di dramatisir.

"Owh berhenti bersikap menjijikan Baek!" Sungut Jiyeon jengah. Baekhyun ini perempuan atau laki-laki sebenarnya. Kenapa semua yang ada pada Baekhyun itu sangat tidak normal. Mulai dari tubuh mungil, tangan yang melentik, kaki yang tak ada betis alias kaki model, dan wajah yang tidak ada tampan-tampannya. Apa Baekhyun ini salah tempat saat pembagian jenis kelamin? Yang seharusnya dia berada di barisan perempuan malah berbaris di barisan para pria? Atau jenis kelamin perempuan  sudah habis sehingga ia terpaksa diberikan jenis kelamin laki-laki? Haah Jiyeon turut prihatin.

"Aku tak salah jenis kelamin Jiyeon! Hentikan pemikiran bodohmu itu!" Desis Baekhyun tak terima.

"Dari mana manusia ini tau?"

"Wajahmu menjelaskan semuanya!" Sungut Baekhyun.

"Daeeebak!"

**

"Kalkun! kalkun! kalkun! kalkun! kalkun!" Suzy bergumam pelan dengan garpu di tangan kanannya. Sesekali akan menyandar dengan nyaman di bahu Sehun saat ia merasa lelah berteriak kalkun kalkun sepanjang penantiannya.

"Kenapa kalkunnya lama sekali. Perutku sudah lapar. Aaark bayiku memakan ususku. Oo baby menggigit perutku aargh." Suzy mulai berulah yang tidak-tidak. Menggelepar seperti cacing kepanasan dan sesekali akan menggigit telinga Jiyeon yang kebetulan duduk disebelahnya.

"Aark aku berubah menjadi Zombi waaaaah Sehun." Lagi. Semakin kesini Suzy semakin menggila. Apa efek kalkun begitu dahsyat?

"Aarggh. Suzy menggigitku aku berubah menjadi Zombi. Aargh Chanyeooool." Semakin gila lagi saat Baekhyun ikut bergabung. Bsgaimana cara Sehun harus menghentikan ini semua? Semuanya semakin menggila!

"Aaarrggh bag-"

"Ini pesanan anda Tuan Nona."

Sehun bersyukur saat pelayan mengantarkan pesanan mereka, jika tidak? Entahlah apa yang akan terjadi selanjutnya. Sungguh memalukan.

"Woooa daebak. Woaaa!" Suzy berseru senang, menjilat bibirnya, dan akan mengambil ancang-ancang merampas paha kalkun yang sudah terhidang di atas piring tepat di depan matanya sebelum Seh-

Sret.

"Gunakan sendok atau garpu." Ujar Sehun.

Sret.

"Tidak. Aku ingin menggunakan tangan."

Sret.

"Kau bahkan belum cuci tangan!"

Sret.

"Tanganku sudah bersih, bebas kuman, dan kotoran! Jadi biarkan aku makan." Sungut Suzy geram.

Tak.

Sret.

"Setidaknya bersihkan dulu tanganmu. Mengerti?" Ujar Sehun lebih lembut. Mengusap tangan Suzy dengan tisu basah. Tentunya setelah meletakan piribg berisi paha daging kalkun itu keatas meja kembali.

"Ok ok ok. Selamat makan."

Masuk telinga kanan keluar telinga kiri. Begitulah kira-kira penggambaran Suzy sekarang. Mengatakan 'ok' hanya untuk segera dibebaskan tangannya dan sesegera mungkin melahap paha kalkunnya.

"Woah apa ibu hamil makannya semenjijikan itu?" Bisik Kai pada Baekhyun.

"Awas jika kau menyentuh bayiku setelah lahir hitam!" Desisan berupa ancaman Suzy keluarkan. Meskipun dia sedang makan, telinganya masih berfungsi dengan baik jika kalian ingin tau.

"Eeeyy aku hanya bercanda. Kenapa kau terlalu serius." Kekeh Kai canggung. Memberikan senyuman terampuh miliknya pada Suzy agar ancaman beberapa menit lalu tak berlaku lagi.

"Senyumanmu tidak mempan padaku. Hanya senyuman Sehun yang berfungsi bagi ketenangan jiwa dan ragaku. Jadi tidak usah berlagak sok manis!" Sungut Suzy dengan delikan matanya yang dia perbesar. Iuh lihat saja si hitam itu!

Sehun duduk tenang seraya menyantap Steaknya dan sesekali akan mengusap noda di bibir Suzy yang tertinggal entah kenapa. "Makanlah lebih perlahan jika tak ingin tersedak hmm." Ujar Sehun seraya mengelus kepala Suzy.

"Heum!" Suzy mengangguk singkat, terlihat tak terlalu peduli pada ucapan Sehun dan juga tatapan aneh dari para sahabatnya ini. Terserahlah yang terpenting perutnya kenyang. Aah dan juga Sehun bahkan tidak protes pada cara makannya jadi ya tak apalah. Selama Sehun belum mengeluarkan ultimatumnya.

"Sehun. Aaaaa." Suzy membuka lebar mulutnya kearah Sehun saat Sehun tengah memotong daging Steak miliknya. Bukan karena apa-apa, daging Sehun itu terlihat menggugah selera. Eh, maksudnya daging Steak milik Sehun terlihat menggoda.

Sehun tersenyum simpul seraya  menggelengkan kepalanya pelan dan memasukan satu irisan daging dalam mulut kelaparan istrinya itu. Ini lebih baik dari pada Suzy mogok makan hanya  karena Sehun mengatakan bahwa badannya terlihat gemuk, apalagi di bagian perut.

"Oh Suzy! Kau sudah makan?" Tanya Sehun penasaran. Suzy hanya terdiam dengan tangan yang terlipat di atas dada dan tatapan mata yang sungguh rasanya bisa membunuh Sehun kapan saja.

"Suzy aku berbicara padamu." Sehun mencoba sekali lagi. Mungkin saja yang ini akan berhasil.

"Aku tidak ingin bicara denganmu!" Suzy bersungut-sungut dengan wajah yang memerah padam menahan amarah, sepertinya.

"Apa yang kulakukan sehingga Tuan putri tak ingin bicara padaku hm?" Sehun bertanya seraya mendekat pada Suzy yang semakin di dekati akan semakin mundur menjaga jarak.

"Tanyakan pada mulutku yang sudah membuatku sakit hati!" Dengus Suzy.

Sehun mulai berpikir, apa yang sudah dia lakukan? Rasanya tak ada. Perjalanan mereka damai, tentram, dan sejahtera saja. "Apa?" Tanya Sehun heran. Sudah mulai malas menebak-nebak.

"Kau mengataiku gendut!" Suzy mulai memekik tak tahan. Bagaimana bisa ia memiliki suami macam Sehun ini?

"Ooh yang itu." Gumam Sehun pelan.

"Ooh? Hanya ooh? Just it?" Murka Suzy makin tak tahan. Ingin mengajal perang atau bagaimana? Tak ingat bahwa istri sedang hamil? Huh?

"Untung saja suami! Jika tidak? Sudah habis dimakan beruang madu dia!" Gumam Suzy terdengar tak rela. Bagaimana bisa rela jika mendapatkan kembali Sehun itu susah? Harus melawan Setan level atas dulu. Masih ingat anak sialan bernama Bae Jonghyun bukan? Suzy dab anaknya berharap wanita sialan itu sudah mati sekarang! Aamiiin.

"Enak?" Tanya Sehun.

"Sangat! Ayo kita bungkus, bawa pulang, dan makan dengan Kris. Aku merindukan nada tonggos tak tau diri itu." Ujar Suzy santai tanpa beban.

"Kami juga!"

"Apa? Makan dengan Kris?"

"Bukan! Bungkus!"

"Gantung diri saja kalian!"

TBC

THANK U

DNDYP