MSL - 004

Musik pengiring instrumental mengalun lembut saat Maggie masuk ke dalam gereja, menyusuri sepanjang lorong gereja itu. Sementara Christ begitu maskulin menunggu di ujung lorong, sama seperti Maggie, jantung Christ juga berdepar cepat.

Setiba di ujung lorong, Mr. Gomez membuat posisi Maggie dan Christ berhadapan, kemudian dia meraih tangan Maggie lalu memberikannya pada Christ.

"Kuserahkan puteriku satu-satunya kepadamu, jangan kecewakan aku." Mr. Gomez menatap tajam pada Christ, dan Christ tampak mengangguk.

Mr. Gomez mengecup kening puterinya sebelum berbalik meninggalkan mereka berdua di depan altar lalu bergabung dengan isterinya di bangku paling depan.

Christ menatap dalam pada Maggie, membuat wajah gadis itu merona.

"Kau sangat keras kepala " Bisik Christ.

"Aku hanya menepati janji." Balas Maggie sama pelannya.

"Apa kau tahu sebentar lagi kau akan menjadi isteriku?" Sekali lagi Christ berbisik.

"Secara teknis ya." Maggie menjawab.