webnovel

Sarapan bersama

Pagi hari sekali Yudha sudah mengirimi Erlina pesan.

"Jam 6 saya jeput" tulis Yudha. Hari itu baru pukul 5 pagi, Erlina baru selesai sholat subuh. Dia memandangi pesan dari Yudha. Erlina merenung sebentar di subuh ini. Ya Allah, bila dia jodohku maka dekatkan lah, bila tidak, jangan buat aku jatuh cinta padanya ya Allah" doa Erlina dalam hati. Erlina tidak pernah berani menerima cinta siapapun selama 3 tahun terakhir ini. Hatinya masih sakit, belum lagi penyakitnya selalu membuat dia tidak percaya diri bila ada pria yang mendekatinya. Erlina tidak yakin akan ada pria yang menerimanya dengan keadaannya yang sekarang. Erlina berkaca, dia membuka rambut palsunya. Rambut halusnya itu sudah mulai tumbuh, belum banyak memang. Menurut dokter, lama kelamaan akan perbaikan bila Erlina kontrol dan patuh minum obat.

Pukul 6 tepat, mobil Yudha sudah terparkir manis di halaman rumah Erlina.

"Selamat pagi Pak" sapa Erlina. Menyapa Yudha dengan senyuman manisnya.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com