11 Chapter 11 Dyna

Disaat planet kami hancur karena sudah sangat tua, tentunya kami sangat sedih sekali, masing-masing dari kami menatap dengan sedih, planet yang sudah menjadi rumah kami berumur 180 zilyun tahun, sedangkan banyak dari kami yang berusia lebih dari 100 bilyun tahun, kami mengalami lonjakan penduduk karena, kami rata-rata berusia panjang, karena teknologi kami yang sudah mencapai titik puncak dalam bidang kesehatan, tidak ada penyakit dan halangan usia bagi kami, saat itu akan dan pasanganku Dyna, menatap dengan sedih planet yang sudha kami tinggalkan, Dyna berkata "Ini adalah awal dari petualangan cinta kita sayang"

Ya, pada awalnya, aku melakukan perjalanan di alam semesta ini bersama dengan Dyna di dalam satu pesawat, sebelum adanya para Angels, tapi, walaupun kami berumur panjang, kami bukanlah mahluk abadi, kami masih bisa mati, Angels adalah mahluk yang aku ciptakan berdasarkan sisa-sisa tubuh Dyna, pengorbanan Dyna agar aku tetap hidup, cukup menyakitkan hatiku, dia berjuang sendiri untuk membetulkan pesawat ini, namun kecelakaan telah menghancurkan seluruh tubuhnya berkeping keping, teknologi dari planetku tidak bisa membangkitkan Dyna yang sudah hancur berkeping-keping, aku hanya bisa menatap serpihan tubuhnya, dan perlahan hatiku juga seperti meledak menjadi hancur, menjadi serpihan kecil, aku sempat memutuskan untuk bunuh diri, sudah tidak terhitung jumlahnya, tapi entah kenapa, tubuh ini selalu tidak mau berkerjasama, aku seperti berhalusinasi bahwa aku sudah menyatu dengann Dyna.

Umurku sudah cukup tua, mungkin ini sudah menjadi penghujung hidupku, akhir dari siklus kehidupan diriku, walaupun untuk menghabiskan waktu luang, aku menciptakan kehidupan di planet lain, lalu aku hancurkan kehidupan di planet lain itu untuk keberlangsungan hidupku dan bersama kaum Angels ciptaanku, ciptaanku yang tidak bisa menyamai rasa cintaku terhadap Dyna, teman-temanku selalu berusaha menghiburku dan menemaniku, dan juga selalu mencoba menawarkan pasangan yang baru bagiku, namun nampaknya ada yang rusak didalam diriku, aku tidak bisa menerima orang lain didalam kehidupanku kecuali Dyna.

Fisikku masih cukup terlihat muda, mungkin berusia 17 tahun di mata manusia, namun jujur saja, hidupku sudah mencapai ujung penghabisan, memoriku tentang Dyna, pelan-pelan terkikis habis, hilang ditelan perjalananku di alam semesta yang maha luas ini, wakyu hidupku dihabiskan bersama kaum Angels dan perjalanan diriku menjelajahi planet lain, beserta dimensi-dimensinya, seluruh catatan perjalananku, aku bagikan kepada teman-temanku, teman-temanku selalu berkata "Kasihan Ara, dia mahluk kesepian, dia sudah rusak dan tidak bisa dibetulkan, dia sedang menunggu waktu siklusnya berakhir, menyatu dengan planet kita yang sudah tua dan siklusnya berakhir juga, kasihan juga Dyna, berakhir lebih cepat"

Bagi dunia manusia, mungkin cinta sejati itu tidak ada, namun bagi kami cinta sejati seperti satu pikiran terpisah di dua tubuh fisik, ketika yang satu mati, ada rasa sakit yang tak tertahankan, di dimensi lain dan di dimensi ini, sudah tidak terhitung jumlahnya aku mencoba melakukan percobaan bunuh diri, semuanya terasa gagal, entahlah, diantara berhasil dan gagal, memoriku sudah kacau, karena perjalanan antar dimensi ini, yang aku rasakan, mungkin aku tidak bisa mati, menjadi abadi, dan seringkali aku berkhayal bahwa Dyna masih ada didimensi lain, ya, hanya itulah alasan aku melakukan perjalanan di dimensi lain, dimensi demi dimensi aku jelajahi, demi menemukan sosok Dyna yang aku cintai, namun aku sepertinya salah, di alam semesta ini hanya ada satu Dyna, tidak seperti kepercayaan yang selama ini aku percayai, bahwa diri kami mempunyai kembaran di dimensi lain atau diplanet lain, dengan kesadaran yang sama dan dengan ikatan memori disaat kami masih hidup.

Dyna, yang aku rasa, perjalananku sudah selesai, semua dimensi dan planet sudah aku jalani, dari kehidupan ke partikel yang terkecil hingga bentuk kehidupan yang rumit dan sangat besar sudah aku jalani, memori tentang dirimu perlahan lahan sudah menghilang, aku sudah melupakan cantiknya wajahmu, aku sudah melupakan betapa baiknya dirimu sehingga kamu rela berkorban nyawa demi kehidupan diriku, otakku sudah rusak, aku berhalusinasi, aku menjadi gila, menjadi brutal, menjadi mahluk kejam tanpa hati, aku habiskan sisa hidup ini, yang terasa amat sangat panjang, mungkin aku menjadi mahluk abadi, namun aku sudah mencapai di penghujung kehidupan, tidak ada tempat yang tidak pernah tersentuh oleh diriku, semuanya sudah aku jelajahi demi menemukan sisa-sisa dirimu di alam semesta yang luas ini, persetan dengan kesadaran kolektif alam semesta yang selama ini aku percayai, yang aku tahu, dirimu hanya satu, dan aku menjalani kehidupan ini semakin hampa tanpa dirimu, betapa beruntungnya teman-temanku yang masih memiliki pasangannya.

avataravatar
Next chapter