webnovel

Dua Gadis Cantik

Sekarang Haewon dan Seongeun tengah duduk berhadapan sambil menyantap roti panggang dan telur sebagai sarapan, tak lupa dua gelas susu tersaji di atas meja.

"Jadi bagaimana pertemuan eonni dengan Chanhee? Aku tak menyangka bahwa dia dan Yonghwa adalah sepupu," ucap Haewon sembari menyantap potongan roti.

"Entahlah, aku juga bingung," ujar Seongeun.

"Sebenarnya sejak pertemuan pertama, aku merasa ada yang aneh dengannya. Aku pun tak menyangka bahwa dia adalah seorang produser ternama. Kau bisa bayangkan, bagaimana seorang gadis yang tak mengerti banyak tentang musik tiba-tiba menjadi sekretaris seorang produser musik?" lanjutnya sambil melahap potongan roti dan telur.

"Lalu bagaimana denganmu?" tanya Seongeun.

"Bagaimana apanya? Sudah jelaskan, ini semua hanya sebatas kontrak selama setahun. Setelah itu aku akan bebas dan kembali ke kehidupanku semula," jawab Haewon.

"Aku tak yakin kau akan kembali ke kehidupan yang semula." ujar Seongeun.

"Entahlah," sahut Haewon.

"Eonni…" Haewon menggantung perkataannya.

"Apa eonni menyukai Chanhee?" Setelah menimbang-nimbang sebentar akhirnya pertanyaan itu keluar dari mulut Haewon.

"Entahlah, bagaimana denganmu? Apa kau menyukai Yonghwa?" Seongeun malah balik bertanya.

"Entahlah, aku berpikir ini semua hanya sebatas kontrak. Tak ada alasan bagiku untuk menyukainya," ucap Haewon.

"Eonni sendiri? Kenapa mau membantu Chanhee?" tanya Haewon.

"Aku berpikir bahwa aku harus membantunya, karena dia telah membantuku," jawab Seongeun.

"Baiklah… kalau dia sampai berani macam-macam pada eonni, beritahu aku," ucap Haewon.

"Ya, kau juga… kalau Yonghwa menyakitimu awas saja dia," balas Seongeun.

"Nanti malam kita akan bertemu dengan kakek mereka," ucap Seongeun.

"Eung, kemarin aku sudah bertemu dengan kakek," sahut Haewon.

"Bagaimana bisa?" tanya Seongeun heran.

"Eumm… itu, kemarin aku seharian bersama Yonghwa, hehe." Haewon menggaruk kepalanya yang tak gatal, sedangkan Seongeun hampir tersedak.

"Ya! Kau tak bercandakan?" Seongeun masih tak percaya.

"Bukankah eonni tau kalau Yonghwa menitipkan Seunghan padaku? Setelah itu dia mengantarku ke rumah sakit dan membawaku ke rumahnya," ujar Haewon.

"Lalu eonni… bagaimana bisa Chanhee ada di rumah kita semalam?" Haewon balik menyerang Seongeun.

"Itu, karena dia tiba-tiba datang ke toko roti dan membantu di sana. Lalu dia mengantarku pulang." Seongeun segera berdiri dan membawa piring kotor untuk menghindari pertanyaan Haewon.

"Hmm, benarkah? Hanya itu? Lalu apa yang kulihat semalam?" ucap Haewon.

"Ya! Berhentilah menggodaku!" teriak Seongeun yang diikuti dengan gelak tawa Haewon.

Sejujurnya Seongeun bukanlah tipe wanita yang langsung luluh ketika didekati oleh pria, tapi entah kenapa Chanhee bisa dengan mudah mendekatinya. Haewon juga bertanya-tanya, apa yang sebenarnya Chanhee lakukan sampai bisa mendekati Seongeun.

Setelah selesai sarapan, mereka berdua memutuskan untuk pergi ke mall dan membeli baju yang cocok dipakai malam nanti. Setidaknya mereka berdua harus terlihat anggunkan.

Mereka akhirnya tiba di mall dan segera menuju toko yang menjual dress. Di tengah kesibukan mereka memilih dress yang cocok untuk nanti malam, ponsel Haewon berdering. Sebuah panggilan masuk dari nomor yang tak dikenal.

Haewon menepi untuk mengangkat panggilan itu, mungkin saja itu adalah panggilan penting, pikirnya. Setelah dia mengangkat panggilan itu, suara seorang bocah laki-laki terdengar dari seberang sana. Haewon pun terkekeh, rupanya panggilan itu datang dari Seunghan.

"Mama…" panggilnya dari seberang sana.

"Yaa, Seunghan-aa?" Sahut Haewon.

"Mama jangan lupa nanti malam kita akan bertemu," ucap bocah itu.

"Iya sayang, mama ingat. Mama akan memakai pakaian yang cantik nanti malam," ujar Haewon.

"Mama Seunghan sangat cantik. Seunghan sayang mama," ucapnya.

"Eung… mama juga sayang Seunghan… sampai ketemu nanti malam sayang," balas Haewon.

"Eung… sampai ketemu nanti malam mama." Setelah itu panggilan pun berakhir.

"Lucu sekali, dia menelpon hanya untuk itu? Apa Yonghwa yang menyuruhnya?" gumam Haewon sambil terkekeh.

Setelah menyimpan nomor ponsel Seunghan, gadis itu segera menyusul Seongeun yang dari tadi masih sibuk memilih dress mana yang akan dibelinya.

Mereka asik memilih dress, hingga lupa waktu. Sekarang jam menunjukkan pukul dua siang, dan ponsel Haewon kembali berdering. Kali ini sebuah pesan masuk dari Yonghwa yang mengingatkannya tentang pertemuan nanti malam.

Begitu pula dengan Seongeun. Ponselnya berdering, sebuah panggilan masuk dari Chanhee yang juga mengingatkannya tentang pertemuan malam nanti.

Mereka berdua akhirnya selesai memilih dress dan bergegas pulang, bersiap untuk pertemuan malam nanti. Sesampainya di apartemen, mereka bergantian untuk mandi lalu sedikit memakai riasan.

Seongeun memilih dress berwarna navy bermotif bunga kecil selutut, dia merias wajahnya dengan riasan tipis, tapi masih terlihat elegan dan manis. Sedangkan pilihan Haewon jatuh pada dress polos dengan warna hitam, dia juga sedikit merias wajahnya. Menjadikannya tampak elegan dengan rambut tergerai.

Yonghwa membagikan titik lokasi, tempat mereka akan bertemu. Kedua gadis itu memilih untuk naik taksi agar sampai tepat waktu di tempat tujuan.

Sesampainya di sana, Haewon masuk kedalam sebuah hotel. Hotel mewah ini adalah salah satu hotel milik kakek Yonghwa. Gadis itu langsung disambut oleh Seunghan yang berlari dari lobby hotel.

Bocah kecil itu berlari memeluk Haewon, dan gadis itu membuka tangannya untuk menyambut pelukan Seunghan. Dia juga langsung mengangkat Seunghan dan menggendong bocah yang tampil menggemaskan dengan jas berwarna hitam dengan kemeja putih dan dasi kupu-kupu.

Yonghwa juga berjalan perlahan mendekati mereka, sekarang mereka tampak seperti sebuah keluarga kecil yang bahagia dan serasi. Yonghwa langsung mengambil alih Seunghan dari gendongan Haewon sesaat setelah tiba di dekatnya. Bukan apa-apa, hanya saja dia melihat Haewon menggunakan heels.

Sedangkan Seongeun mengedarkan pandangannya, mencari seorang pria yang memintanya datang kemari.

"Dia sedikit terlambat," ucap Yonghwa. Pria itu tau siapa yang sedang Seongeun cari.

Tak lama kemudian seorang pria dengan tuksedo berwarna senada dengan dress Seongeun datang dengan tergesa-gesa.

"Apa aku terlambat?" ujarnya.

"Wah! Daebak… ya! Lee Yonghwa… kalian benar-benar tampak seperti sebuah keluarga kecil yang bahagia," ucapnya spontan saat melihat Yonghwa dan Haewon yang berdiri berdampingan.

"Hyung lupa ya? Kami memang sebuah keluarga kecil," jawab Yonghwa datar, lalu membawa Haewon dan Seunghan pergi meninggalkan Chanhee dan Seongeun.

"Dia memang agak sedikit temperamen," ucap Chanhee pada Seongeun.

"Nuna terlihat cantik malam ini," ujarnya saat melihat penampilan Seongeun.

"Ya, aku harap kakek mu bisa menerimaku," kata Seongeun.

"Tentu saja kakek akan menerima nuna, nuna adalah gadis tercantik yang pernah kutemui. Kakek juga pasti akan merasa seperti itu," sahutnya sembari membawa Seongeun masuk ke tempat dimana pertemuan mereka akan berlangsung.

Tak lama mereka menunggu, akhirnya seorang pria tua datang dengan penampilan yang bisa dibilang mewah dan menunjukkan bahwa dia adalah pemilik perusahaan besar, tapi berbeda dengan penampilannya, senyumannya penuh dengan kehangatan.