Pagi hari tubuh Nayla masih meringkuk di ranjang dengan memeluk kemeja Ardian, kedua matanya sembab akibat menangis semalaman.
Mata Nayla terasa berat sejak selesai sholat subuh, dan sekarang Nayla ingin terus menutup matanya berharap semua yang terjadi hanyalah sebuah mimpi.
"Drrrtttt... Drrrrttt... Drrrrttt"
Mata Nayla sedikit terbuka saat ponselnya berbunyi panggilan.
Dengan mata setengah terpejam, Nayla meraih ponselnya yang tergeletak begitu saja di atas ranjang.
"Hallo Nayla?" panggil Zanna pagi-pagi sudah meneleponnya.
"Ya Zan, ada apa?" ucap Nayla dengan mata yang masih terasa berat.
"Cepatlah kemari Nay, Kenzo tidak mau sarapan nih, dari tadi pagi makanannya belum di makan sama sekali." ucap Zanna yang kuwalahan menghadapi Kenzo yang sangat sensitif hatinya.
"Sebentar lagi aku akan kesana Zan." ucap Nayla pelan tanpa sebuah keinginan untuk melihat Kenzo di rumah sakit.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com