Setelah menemani Bulan ke perpustakaan Bintang mengajak Bulan ke taman belakang sekolah.
"Ngapain kesini?"ucap Bulan.
"Kamu kurang suka keramaian kan makanya aku ajak kesini tempatnya tenang"ucap Bintang dan Bulan mengangguk lalu duduk dibawah pohon.
"Didepan pasti masih rame kita disini aja dulu"ucap Bintang duduk disamping Bulan.
Bulan mengangguk menatap birunya langit dirinya merasa tenang.
"Ini!"ucap Bintang mengambil tangan Bulan lalu meletakan sebuah permen pentol.
"Buat kamu! makan dong..."ucap Bintang lalu membuka permen untuk dirinya sendiri.
Bulan membuka permen tersebut lalu memasukkannya kedalam mulutnya.
"Gimana enak nggak?"ucap Bintang dan Bulan mengangguk.
"Makasih"ucap Bulan.
"Sama sama!"ucap Bintang.
"Nanti pulangnya biar aku yang anter ya?"ucap Bintang.
"Nggak usah bisa tel-"ucap Bulan.
"Nggak perlu sama aku aja aku nggak suka penolakan!"ucap Bintang.
"Aku nggak suka dipaksa"ucap Bulan.
"Pokoknya kamu pulang sama aku atau aku nggak akan biarin kamu melangkah satu langkah pun dari tempat ini!"ucap Bintang membuat Bulan menghela nafas pelan.
-⭐🌕⭐-
Disinilah Bulan sekarang didalam mobil Bintang dengan sangat terpaksa.
"Lan!"ucap Bintang.
"Kenapa?"ucap Bulan menoleh.
"Mau langsung pulang atau kemana dulu?"ucap Bintang.
"Boleh emangnya?"ucap Bulan.
"Ya boleh lah kamu mau kemana?" ucap Bintang.
"Pantai boleh nggak?"ucap Bulan.
"Oke kita ke pantai sekarang"ucap Bintang.
-⭐🌕⭐-
Sesampainya di pantai...
Bulan melepas sepatunya lalu berlari menuju pantai membiarkan air laut membasahi kakinya.
"Udah lama banget aku nggak ke pantai"batin Bulan.
"Oh ya aku sampe lupa"ucap Bulan membuka tasnya lalu mengembalikan jaket Bintang.
"Makasih ya waktu itu udah pinjemin ke aku"ucap Bulan.
"
Sama sama!"ucap Bintang menerimanya.
"Awh..."ringis Bulan memegangngi dadanya.
"Lan kamu kenapa?"ucap Bintang panik.
"Pu-pulang"ucap Bulan.
"Oke kita pulang sekarang!"ucap Bintang memapah Bulan menuju mobil.
-⭐🌕⭐-
Sesampainya kerumah Bulan...
Bulan segera turun dari mobil.
"Makasih"ucap Bulan lalu langsung berlari kerumahnya.
"Sama sama!"ucap Bintang.
"Sebenarnya Bulan kenapa?"batin Bintang.
Bintang memajukan mobilnya pergi lalu
Bulan masuk kerumahnya.
"Bunda"ucap Bulan.
"Bulan kamu dari mana aja?"ucap Gina.
Bruk!
Tiba tiba Bulan jatuh pingsan.
"BULAN!"teriak Gina.
"Bulan bangun sayang!"ucap Gina.
"Mah ada apa?"ucap Surya yang baru saja pulang.
"Ya Bulan Ya!"ucap Gino.
"Astaga kita kerumah sakit sekarang bun!"ucap Surya menggendong Bulan ala bridal style.
-⭐🌕⭐-
Bintang sampai dirumahnya lalu segera masuk ke kamar nya.
"Sebenarnya Bulan kenapa?"ucap Bintang.
Bintang menghela nafas gusar dia tak bisa melakukan apa apa dia hanya berharap Bulan baik baik saja.
Keesokan harinya...
Bintang sampai dikelas lalu matanya mencari keberadaan Bulan tapi sayang dia tak ada.
"Apa dia sakit?"batin Bintang.
Bintang berjalan lesu menuju bangkunya lalu duduk.
"Semoga Bulan nggak papa tolong jangan sampai itu terjadi ya Allah" batin Bintang.
Bintang mengeluarkan bukunya mencoba mengalihkan pikiranya dari Bulan.
"Tang!"ucap Meteor Genta Wijaya atau yang kerap dipanggil Teo.
"Lo?"ucap Bintang.
"Hai! Udah lama nggak ketemu lo!" ucap Teo.
"Kapan balik kok nggak ngabarin?" ucap Bintang memukul pelan lengan Teo.
"Kemaren sorry gue kecapean jadi lupa"ucap Teo meringis.
"Ya nggak papa yang penting lo baik baik aja!"ucap Bintang tersenyum tipis.
"Lo nggak seneng gue balik ya? Senyumnya nggak ikhlas gitu!"ucap Teo.
"Bukan gitu gue cuma kepikiran seseorang"ucap Bintang.
"Siapa?"ucap Teo.
"Bukan urusan lo! Pergi sana ke kelas lo bentar lagi bel!"ucap Bintang.
"Oke!"ucap Teo lalu pergi.
-⭐🌕⭐-
Bulan menatap sekelilingnya.
"Tempat ini lagi... Aku benci disini!" batin Bulan.
Ceklek.
Pintu terbuka menunjukan Gina.
"Bunda Bulan mau pulang Bun... Bulan nggak mau disini"ucap Bulan.
"Tapi kan kamu baru aja sadar Bulan" ucap Gina.
"Bulan udah baik kok bun Bula baik baik aja Bun tolong Bulan mau pulang..."ucap Bulan.
"Baiklah kalo itu mau kamu"ucap Gina.
"Makasih bun"ucap Bulan dan Gina mengangguk.
"Bagaimana bisa kamu bilang kamu baik baik aja?!"batin Gina.
-⭐🌕⭐-
Bintang berada didepan rumah Bulan setelah mencari cari di ruang tata usaha sekolah.
"Kok sepi sih?"
"Kamu pergi kemana?"
Ucap Bintang lalu masuk kembali ke mobilnya.
Bulan melihat kedepan.
"Dia?"batin Bulan.
Mobil Bulan sampai dirumahnya.
"Bulan ayuk masuk!"ucap Gina.
"Hmm... Iya bun"ucap Bulan lalu keluar dari mobil.
Lalu ada sebuah mobil datang dan itu adalah...
"Ayah..."batin Bulan.
"Mas!"ucap Gina memeluk Niko Pratama suaminya.
"Apa kabar mas?"ucap Gina melepas pelukannya.
"Baik"ucap Niko.
"Alhamdulillah kalo gitu"ucap Gina.
"Surya mana?"ucap Niko.
"Selalu saja begini"batin Bulan.
Gina menatap sendu Bulan.
"Dia kuliah mas Bu-"ucap Gina.
"Oh kalo gitu aku istirahat dulu ya capek!"ucap Niko masuk kerumah.
Bulan menunduk hormat saat Niko melewatinya, Niko hanya meliriknya sebentar.
"Sayang-"ucap Gina.
"Bulan masuk dulu bun kepala Bulan pusing"ucap Bulan lalu meninggalkan Gina.
"Kenapa keluarga ku menjadi seperti ini apa salah ku ya Allah?"batin Gina.
Gina menghela nafas pelan lalu melangkah masuk kerumah.
Bulan masuk ke kamar nya lalu menguncinya.
"Hiks... Kenapa ya Allah? Apa salah ku?"ucap Bulan sambil menangis.