Xav kembali ke apartemen dalam keadaan basah kuyup, ia berjalan gontai di koridor apartemen, tanpa pedulikan air yang tak hentinya menetes dari pakaian dan tubuhnya. Beberapa pasang mata memperhatikannya sambil berbisik-bisik.
Dengan lemas ia memencet tombol di depan lift, menunggu dengan sabar hingga pintu lift terbuka secara otomatis.
Ting!
Pintu lift terbuka, dan lelaki itu merangsek masuk ke dalam lift, meninggalkan jejak basah dan sedikit genangan air di depan lift tersebut.
Untung saja dia hanya sendirian di sana sehingga tak ada yang memerhatikan tetesan yang perlahan keluar dari ujung matanya.
Setelah sampai di lantai tujuan, pintu secara otomatis kembali terbuka. Dan di tempat ia berdiri kembali meninggalkan genangan air yang berasal dari tetesan jaket hoodienya. Jaket tebal itu secara otomatis menyimpan banyak air hujan. Basah di tubuhnya ditambah deru angin dari mesin air conditioner semakin membuat tubuhnya menggigil. Bibirnya memucat dan bergemeretak.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com