webnovel

My Mafia Boy Friend

Dua laki-laki yang hidupnya penuh kegelapan. Satu membuat tubuhku terbakar dan yang satunya lagi membuatku gemetar. Dan mereka bersumpah tidak akan melepaskanku. Kehidupanku yang biasa sebagai mahasiswa tingkat dua menjadi luar biasa ketika Joshua masuk ke dalam duniaku. Hubungan dekat kami tampaknya terlalu mustahil untuk menjadi nyata, seperti mimpi indah Sampai menjadi mimpi buruk. Aku di bius dan diculik. Ketika aku bangun, aku menemukan diriku terjebak dalam pelukan pria yang seharusnya menjadi pelindungku yang kaku dan penuh amarah. Cinta pertamaku adalah seorang mafia,berasal dari keluarga penjahat no1 di kota ini. Dan sahabatnya Madun, pria berotot menakutkan yang menculikku adalah seorang penegak hukum yang jahat. Mereka bilang mereka tidak bisa melepaskanku, atau musuh mereka mungkin akan menyakitiku. Terlepas dari segalanya, hatiku tetap milih Joshua, dan aku tidak bisa menahan diri untuk tidak menyerah pada hubungan yang membara di antara kami. Aturan kaku Madun membuatku marah, tapi tatapan tajam dan perintah tegasnya membuat sesuatu yang lebih gelap dari amarah membara di jiwaku. Mereka bilang mereka menculikku untuk perlindunganku sendiri, tetapi akankah tetap dekat dengan penculik kriminal yang memikat membuat aku dalam bahaya lebih dari sebelumnya?

ilham_suhardi · Action
Not enough ratings
269 Chs

Bab 71 – Madun

Dia berhenti di seberang pintu kaca dan menyilangkan tangannya. Dia tidak membukanya. "Apa yang kamu inginkan? Pengiriman ada di belakang. "

"Aku di sini bukan untuk mengantarkan," jawab aku dingin dalam bahasa Daerah. "Aku di sini untuk berbicara dengan Mario."

Alisnya menyatu dalam garis miring hitam yang keras di atas matanya. "Mario tidak tersedia. Apa yang kamu inginkan?" dia mengulangi.

"Aku ingin mengatur pertemuan dengan Elio Amato." Suaraku keras dan blak-blakan: sebuah pernyataan, bukan permintaan.

Rahang pria itu mengendur, dan dia mundur selangkah. Dia mulai menggelengkan kepalanya, respons ketakutan otomatis saat menyebut nama Elio. Tangannya sedikit gemetar saat dia merogoh sakunya dan mengambil ponselnya. Dia mengetuk pesan, mudah-mudahan untuk Mario. Beberapa detik kemudian, telepon berdering dengan jawaban.

Dia menelan ludah dan menegakkan bahunya. "Masuk."

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com