Saat Audrey merasa dirinya mengecil, merendah, dan jatuh ke dasar karena dirinya tak sesuai ekspektasi Pangeran Rhysand, lelaki itu malah mengatakan kepada Audrey. "Kamu... Manis sekali."
Mendadak, pipi Audrey memerah. Sangat merah! Amat merah!! Apa katanya? Amat manis? Apakah dia bercanda? Apakah itu murni pujian?
Audrey menunduk. "Jangan berbohong kepadaku, Pangeran Rhysand."
"Aku tidak berbohong... Wajahmu sangat berbeda dengan apa yang aku lihat dari ilustrasi... Ternyata... Dirimu sangat manis."
Pangeran Rhysand mengamati wajah Audrey. Wajah Audrey sedikit bulat, pipinya cukup tembem, dan juga merah merona dengan pewarna pipi.
Matanya dengan iris mata berwarna almond, sangat cocok untuk warna kulitnya.
Semuanya... Terlihat sempurna.
Mendadak, Pangeran Rhysand mendekat. Lelaki itu mengeratkan tangannya ke pinggang kecil Audrey. Salah satu tangannya menyentuh dagu Audrey.
Lelaki itu pun... Mencium bibir Audrey. Sebuah kecupan yang manis dan penuh kasih sayang.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com