David tak bergeming. Lelaki itu menatap ibunya tanpa ekspresi. Bi Maya masih saja menyalahkan Airin dalam berbagai masalah. Bi Maya selalu menganggap Airin salah dalam aspek apapun. Seolah kebencian pada ibunda Airin menurun pada gadis itu.
Sejujurnya, jika Bi Maya bukan ibunya, David ingin sekali melenyapkan wanita yang kini berada di depannya itu. David hapal betul bagaimana sikap Bi Maya yang amat egois dan selalu menganggap rendah Airin. Kalau bisa, David ingin mengusir Bi Maya dan mengembalikan Airin.
Namun itu hanya sekedar keinginan. Lagi pula, Bi Maya adalah ibunya. David tak boleh bertindak sembarangan hingga nekat melakukan hal di luar batas.
"David. Ayo, cepat makan. Setelah itu kamu boleh istrihat di kamarmu," ulang Bi Maya lagi penuh harap.
Davi menghela nafas berat. Lelaki itu menatap Bi Maya sembari menahan emosi. Tangan lelaki itu menepis piring berisi makanan yang sedari tadi dipegang oleb Bi Maya.
PRANKKKKK!
Support your favorite authors and translators in webnovel.com