webnovel

My Heart Is Breaking

Hallo ketemu lagi dengan karya Berli yang kedua. Kalau yang kemarin kisah Lardo dan Lalita sekarang kita pindah ke kisah Tiara dan Dante. Semoga Kalian suka ya. Sertinya anda salah paham pak, kemarin hanya sebuah kesalahan, saya tidak bermaksud mengoda atau merayu anda seperti teman-teman saya yang lain. Dante menarik Tiara duduk dipangkuanya "Aahh...Tiara terkejut apa yang anda lakukan?!!!" "Mencari tahu nona" "Men..mencari tahu "tentang apa?" "Satu tangan Dante memeluk kuat pingang Tiara sehingga Tiara tetap dalam pangkuan Dante. Umm...Dante menyipitkan matanya, bagaimana rasanya bibir kecilmu ini Tiara. Aku penasaran, "Lepaskan. Aku bisa melaporkan anda telah melecehkan karyawan anda" "Ha.....ha...menurutmu apa ada yang akan percaya ?" "Aku tidak perduli, lepaskan aku." "Tidak sebelum aku tahu bagaimana rasanya bibir mungilmu ini, tidak pernah ada wanita yang menolakku Tiara dan aku tidak pernah meminta seorang wanita menghangatkan ranjangku seperti aku meminitamu barusan, kau sangat sepesial sayang, seharusnya kau bangga" Jadi berhenti jual mahal, aku sangat tahu dengan sikap sepertimu ini Tiara aku sedang tidak ingin merayumu. Ini hanya permainan kecilmu untuk menaikkan nilai" "Nilai katamu" aku bukan barang tuan besar!" teriak Tiara emosi "Sialan kau Tiara!" bentak Dante Keluar dari ruanganku sekarang juga! teriak Dante dingin, Tiara mencicit keluar dengan jantung berdebar sangat kencang, jangan lupa kopi pahitku besok pagi ingatnya dengan dingin "Apa kau tidak takut aku meracuni kopimu?" "Dante menatap intens kedalam kedua mata Tiara, aku yakin kau tidak akan melakukannya, sekarang keluar. Tiara memegangi dadanya, merasakan dentum jantungnya yang mengila, sialan Dante, aku belum pernah melihat Dante berteriak seperti tadi.

Berliana_Manalu · Fantasy
Not enough ratings
207 Chs

Bab 70

Tidak terasa waktu berlalu begitu cepat. Hari-hari yang Ramond lalui setelah mengetahui wanita yang sangat dicintainya akan segera menikah membuat Ramond menjadi pria yang gila kerja. Hampir setiap hari waktu Ramond habiskan di meja kerjanya bekerja seperti tidak mengenal waktu. Ramond berusaha melupakan wajah bahagia Lalita yang tercetak jelas dalam poto undangan. Ramond tidak lagi pergi mabuk-mabukan seperti sebelumnya, Ramond memilih mengubur dirinya dalam ruang kerjanya, bekerja seperti orang kesetanan meluapkan semua waktunya hanya untuk bekerja dan bekerja

Sekarang disinilah Ramond berdiri seorang diri disudut ruangan mencoba untuk tidak terlihat oleh siapapun, memperhatikan dari kejauhan bagaimana raut bahagia Lalita terpancar membuat wajah Lalita bercahaya dan tampak semakin cantik. Ramond menghela napas panjang. Aku bisa melihat kalau kau benar-benar bahagia sayang, sebuah senyum kecil terbit diwajah kaku Ramond

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com