webnovel

My Enemy,My Lovely

"Masa muda gue udah hancur,Lo gak perlu sok baik lagi" Manda, gadis muda yang masih saja mencari siapa kekasih sebenarnya. Siapa yang mencintai dirinya dengan sebaik mungkin. Gadis itu,masih mencari kebenaran identitasnya sendiri. Entah kenapa perkataan orang disisinya itu seperti magnet yang selalu membuatnya tertarik untuk mencari sesuatu walaupun sudah dilarang. Katanya percuma, jadi bego itu gaenak. Mau tau gak ceritanya? Baca aja kuy. 'Gak ada yang bisa nentuin takdir,begitupun masa depan kamu Manda' . . . . WARNING!!!! -BAHASA TIDAK BAKU -AGAK SEDIKIT RECEH.

Vvvvxyr · Teen
Not enough ratings
49 Chs

Chapter 48

"Semuanya terkadang selucu ini, kamu yang aku cintai berubah menjadi seseorang yang ingin sekali aku lupakan. Terkadang aku ingin membencimu hanya karena kamu tidak bisa kumiliki".

-Zean Ardhika-

~~~~~~~~

JANGAN LUPA VOMMENT YA SAYANGKU❤️

SELAMAT PAGI SAYANG ❤️

JANGAN LUPA SARAPAN,MANDI, DAN BUAT YANG DARING SEMANGAT DARING!! JANGAN BOLOS LOHH YA! BUAT YANG KERJA SEMANGAT KERJA! JANGAN LUPA IKUTI TATA TERTIB..

AUTHOR SAYANG KALIAN❤️

*******

"Gimana?" Reza sudah memantapkan hatinya untuk melihat Manda kesekian kali karena dia memang merindukannya. Manda,orang yang selalu ia sebut dalam puisi kecilnya. Bukan puisi,namun sekadar untuk curhatan hatinya saja.

Manda sudah terbaring dan dinyatakan baik-baik saja oleh dokter. Hanya perlu beristirahat,itu yang dikatakan dokter.

"Bagaimana untuk sekarang Manda diistirahatkan saja dahulu di sini,nanti saya akan memberikan informasi lainnya mengenai Manda" Ya,wajar jika dokter berbicara seperti itu.

Karena...

Reza memanggil kakak kandung nya sendiri untuk menangani Manda. Dia, Ramon Ardhika.

Percaya tidak jika seorang Reza ini adik dari Ramon? Mungkin mustahil,right? Tapi ini ceritaku jadi terserah aku ya kan? Haha bercanda sayang.

"Apa yang harus aku lakukan sekarang?" tanya Reza .

"Tunggu aja beberapa jam lagi,kalau belum sadar terpaksa rawat inap. Tapi dia tinggal disini dengan siapa?" tanya Ramon balik.

"Entah,aku menabrak dia saat dia sendirian,di pinggir jalan. Seperti nya dia sedang kebingungan. Makanya ngelamun seenaknya. Hfftt kupikir aku gak akan ketemu dia lagi, kenapa kita dipertemukan lagi?" lirih Reza sambil memungut kepalanya yang terasa berat.

"Sudah, jangan di pikirkan. Manda tidak apa-apa sebaiknya kau yang istirahat tuan Reza jika kau kambuh aku tidak akan menolongmu. Camkan itu" ucapnya penuh penekanan serta ancaman.

Reza mendengar itu hanya terdiam memikirkan jika nanti mereka bertemu,lantas apakah Manda masih mengingatnya? Apakah Manda masih memiliki memori tentangnya? Ahh membuat pusing saja.

Bertemu juga sepusing ini. Apalagi tidak? Meracau setiap malam lah Reza ini. Ya,meracau tentang kehadiran Manda di dalam tidurnya. Manda sering kali masuk ke dalam mimpi Reza hanya sekedar menampakkan diri saja. Itupun tidak lebih setelah itu Manda akan menghilang membuat Reza uring-uringan saat terbangun nanti dan alhasil meminum vodka (sejenis minuman) sehingga mabuk.

Sudah bukan rahasia lagi jika masyarakat di London akan senang mabuk, tapi Reza juga terkadang mengendalikan dirinya untuk tidak mabuk hanya karena Manda. Dia harus melupakannya. Tapi sekarang, Manda sudah didepan mata jadi apalagi yang dia tunggu?

"Yasudah aku pergi ke ruangan pasien yang lain dulu, kamu kalau mau masuk masuk saja. Jangan lupa tutup pintunya kembali" Ramon menepuk pundak Reza lalu pergi.

Reza menatap kepergian sang kakak yang menyisakan banyak tanda tanya. Kenapa dulu sempat sekali dia menyulik Manda? Yang bahkan tidak bersalah. Apa motif dari semua itu? Ahh memikirkannya lagi.. Jika bertanya juga Ramon pasti akan marah tapi,rasa penasaran Reza tentu saja sangat besar. Dan dia,Reza Zean Ardhika. Orang yang notabene nya sudah berubah 87° hanya saja entah kenapa dia sekarang menjadi cengeng seperti ini dan malah bukan mabuk lagi saat bertemu Manda.

Pertama ahh bukan bahkan disebut pertama saja bukan, setelah Reza bertemu lagi dengan Manda untuk kesekian lagi setelah takdir yang sangat jahat itu Reza merasakan jika dirinya akan kembali ke masa lalu. Ya, masa dimana dia tidak akan pernah menyerah namun mudah sekali menangis hanya karena teringat kepada orang tuanya. Ahh malang sekali temanku ini..

°°°°°

~~~~~~~~

Disini lah dia sekarang, menatap gedung berlantai delapan belas itu. Masih sama, seperti dulu. Hanya saja atmosfer yang sudah berbeda sekarang, bahkan orang-orang yang didalamnya pun perlahan berbeda. Bukan seperti yang dulu lagi.

Niat ingin melupakan malah selalu teringat. Benci, tentu! Kenapa tidak? Hanya saja susah sekali membuat benci kepada orang yang bahkan sudah dia cintai seumur hidupnya. Melupakan? Tentu konyol!

Apa yang harus dilupakan? Kenangan? Huh itu adalah cerita masa lalu, ayolah sekarang sudah modern bukan? Bahkan sepertinya manusia robot pun perlahan akan diciptakan oleh profesor genius?

Kenapa jika akan melupakan takdir malah berkata 'ingatlah' kembali. Dan kenapa juga disaat ingin mengingat itu rasanya sakit dan lebih baik mati saja.

HEYY!!!

Ibumu melahirkanmu susah payah dan kau berniat ingin menghancurkan hidupmu sendiri?? Kau gila! Ya, kau yang berpikiran seperti itu sangat gila!!!

Jangan pernah kau berpikiran seperti itu! Ingat Reza? Bahkan hidupnya lebih perih dari cerita ini. Manda? Afin? Mereka bahkan sudah beberapa kali meregang nyawa! Dan tuhan? Memberikan kembali hidupnya,karena itu bukan saatnya.

Semangat lah!

Jika kau tidak bisa, berusahalah hidup untuk orang lain. Tentu ingat ibumu! Meskipun ibumu yang menyakitimu, dia itu sayang kepadamu! Meskipun dia bilang dia tidak menyayangimu setidaknya kau usahakan untuk hidup demi orang tersayangmu! Kasihan jodohmu nanti, sudah menunggu malah kau mati duluan.. hhh menyebalkan..

INGAT Jangan seperti orang gila!

Banyak sekali orang yang sangat lebih susah daripada kau! Ingat, jika kau sedang terpuruk. Se-terpuruknya apapun kamu, jangan pernah melakukan hal sampah itu!

Menurutmu Tuhan akan senang jika hambanya mati dengan cara yang salah bahkan belum dia takdirkan? Tidak heyy Tuhan akan sangat marah kau ingat itu!

.

.

.

.

.

.

.

.

*********

"Iya Manda sudah baikan kok, Abang jangan kesini dong. Kalo kesini nanti mandi bener-bener marah sama Abang pokoknya titik!!" Manda mengakhiri telponnya dengan kesal. Pasalnya Zaky keukeuh akan menjemputnya dan pulang ke Amerika.

Tentu bodoh, dasar Zaky bodoh. Bukan Reza pelakunya namun membenci Reza hahh sadarlah Zaky. Manda juga tidak bisa terus-terusan kau kekang! Ingat itu!!

"Kenapa?" tanya dokter yang menangani Manda, tentu itu Ramon. Tapi, kenapa dia tidak mengenalinya?

Ahh Ramon lupa dia memiliki ingatan pendek.

"Oh Dok,tidak ada. Hanya kakak saya ingin menjemput kesini dan saya gak mau itu terjadi bahkan dia memaksa untuk pulang saat ini. Apa dia gila? Tentu saja bahkan dia hampir tidak memilki hati" bibir Manda sekarang sudah mengerucut. Bahkan ini sangat lucu,menurut Ramon.

"Ada-ada saja kamu ini" kekeh Ramon

"Hehe dokter mau apalagi? Suntik ? Vitamin?Obat? Kan tadi pagi sudah dok" keluh Manda. Katanya disuntik itu sakit, ternyata ketakutannya masih sama. Takut disuntik.

"Tidak, dokter hanya ingin menemui kamu,sekedar konsultasi kan? Siapa tau kamu ingin berbicara dengan saya? Saya tampan kan?" ucap Ramon percaya diri.

Memang, bahkan tampannya sekarang berkali-kali lipat dibandingkan tahun lalu. Bahkan akupun tidak mengenalinya. Ahh bagaimana bisa? Kan sudah kubilang dia selalu masuk kedalam mimpiku, bagaimana kalian ini!.

"Ahh dok, bagaimana saya bisa disini?" Damn! Bahkan Reza pun sekarang entah kemana. Saat Manda tersadar dia malah pergi, padahal saat Manda masih keadaan pingsan dia uring-uringan di bangku depan dan menangis. Ahh dasar pengecut.

"Kamu kecelakaan Manda, dan adik saya membawa kamu kesini. Sebelumnya saya ingin meminta maaf karena adik saya yang menabrak kamu" ucap Ramon sungguh.

"Benarkah? Sebelumnya saya ingin memakinya saat ini tapi karena dokter saya bisa lebih baik" senyum Manda merekah saat itu juga,dan Ramon hatinya berdebar sekali. Heyy kenapa dengan Manda ini? Bukankah dia juga seperti Reza yang dingin seperti pintu kulkas? Bahkan pintu kulkas tidak ada dinginnya-_.

"Sudah lama saya tidak bertemu kamu" ucap Ramon. Hanya itu balasan dari arti senyuman Manda. Dia merindukanmu Manda. Merindukanmu.

"Oh ya? Dokter sudah pernah bertemu denganku?" tanya Manda.

"Ahh tidak sepertinya hanya mirip dan kau reinkarnasi darinya" jahil Ramon.

"Saya? Reinkarnasi? Sekarang tahun berapa? Bukankah masih tahun 2020? Apakah saya koma lagi dok? Aishh menyusahkan! Berarti tadi bukan Abang saya dong terus siapa yang tadi berbicara di telpon dengan saya?" Mata Manda sudah memerah bahkan sekarang kesannya Manda ini anak kecil berumur lebih kurang dari batita.

.

.

.

'Aku rindu kamu'

.

.

.

MAAF BARU UP AUTHOR LUPA PUNYA BUKU INI😂

MAAF SEKALI LAGI👐

NANTI DIUSAHAKAN AKAN SERING UP SUPPAYA CEPPET ABIS CHAPTER NYA😭 DOAKAN SAJA AUTHORNYA CEPAT MUDA SEHINGGA TIDAK PELUPA SEPERTI INI 🐱

VOMMENT DONG YAA❤️❤️

Aku tahu kamu itu seperti pelangi.

Menghilang begitu saja disaat aku butuh.

Dan kau terkadang datang disaat aku ingin sekali

melihatmu.

Namun,siapa hujan?

Kenapa dia tega? Tega tidak pernah datang lagi.

Hujan pasti tahu aku merindukanmu.

Tapi dia tega,tidak ingin kau datang lagi kepadaku.

-Author merindukan hujan-

-Penciptaan itu sulit, dukung aku ~ Voting untuk aku!

Adakah pemikiran tentang kisah saya? Tinggalkan komentar dan saya akan menmbaca dengan serius

Apakah kamu menyukainya?

Vvvvxyrcreators' thoughts