webnovel

My Destiny

Lea gadis yang manis dan sedikit tomboy, memulai karirnya di bidang fashion walaupun hati nya sangat ingin bidang otomotif, itulah awal dimana dia bertemu Fio yang akhirnya jatuh hati pada lea. Sedangkan lea mencintai Bimo sahabat masa kecilnya. Bagaimana kisah cinta yang rumit itu berakhir apakah bahagia atau duka??

Santi_Kristia_s · Teen
Not enough ratings
56 Chs

Bab 39

Lembaran Baru cerita Ku.

Sudah satu bulan berlalu sejak sepeninggal Bi, Lea sudah tidak tinggal di rumah minimalis itu, rumah itu sudah kosong dan di jaga pembantu saja.

Sedangkan Restoran yang sempat di Kelolah oleh Bi sudah di jual untuk modal Bu septi di desa.

Lea kembali ke kehidupannya yang bebas, walaupun gelar sebagai Janda sudah di dapat nya di Usia 26 tahun.

Tidak ada motor sport lagi, karna ketika dia mengendarainya ingatan akan Bi membuatnya sedih.

     Pagi itu, Lea keluar dari rumah Bu rena dengan setelan kerja berwarna Biru, wanita itu terlihat manis dengan rambut yang sudah kembali pendek.

Mobil yang sudah siap di halaman rumah segera di naikinya, tujuan nya hari ini adalah rapat kerja di sebuah perusahaan Fashion.

"Sea apa Criss dan Fio sudah jalan untuk rapat?" Lea bertanya dari Handphone yang sudah di sambung dengan Bluetooth.

"Mereka sudah pergi 20 menit yang lalu Lea"

"Oh baik lah" Lea menutup pembicaraan dan menambah kecepatan mobilnya.

Rapat itu akan di mulai pukul 11 wib, semua sudah nampak duduk di kursi masing-masing begitu juga dengan Criss dan Fio yang duduk bersebelahan.

" dengar-dengar bos perusahaan ini cantik Banget Fio" Criss menyikut lengan Fio.

"Cantik sih cantik, pasti jutek" Fio melirik Criss dengan wajah dinginnya.

"Kalau cantik pasti kita betah kerja sama dengan mereka" Criss tersenyum pada Fio yang terheran-heran.

"Itu di kantor banyak cewek cantik, tapi kamu cuek-cuek aja kenapa ini cuma rumor kamu bahagia seolah udah kenal" Fio menggeleng melihat Criss.

Beberapa saat kemudian langkah seseorang terdengar mendekati ruangan yang di hadiri 8 orang itu.

"Slamat pagi" Suara gadis muda membuka rapat pagi itu.

"Slamat pagi" mereka serentak menjawab.

Di sana telihat gadis dengan rambut panjangnya yg bergelombang sepinggang, stelan kerja berwarna Pink di temani make up yang tipis.

"Sempurna" Criss berbisik pada Fio yang juga melihat gadis itu.

"Perkenalkan nama Saya Jovanka Lovata, saya yang akan mengembangkan Perusahan Fashion ini menggantikan Papa saya"

"Senang berkenalan dengan anda" Criss menjawab ucapan gadis cantik itu.

"Jadi kalian dari LNstyle bukan?" Senyumnya mengarah ke Criss dan Fio yang duduk berdekatan di sebelah kiri ruangan dengan kursi Kosong di sebelahnya.

"Benar, tapi sepertinya Bos kami sedikit terlambat"

"Oh baiklah"

Pembahasan itu tetap berjalan, saat Lea mengetuk pintu dan di persilahkan masuk.

"Maaf saya terlambat"

"Tidak masalah, saya Jovanka anak dari Pak Vincent" Tangan gadis cantik itu menyalam Tangan Lea.

"Saya Lea Naya pemilik LNstyle" senyum Lea.

Terlihat dua perempuan hebat di sana, dengan penampilan dan karakter yang sangat berbeda.

Pembahasan hari itu berjalan dengan baik, kesepakatan telah di tanda tangani untuk kerja sama perusahaan.

LNstyle dan Vincent Fashion resmi bekerja.

"senang berkenalan dengan mu Jovanka" Lea tersenyum ke pada gadis cantik itu.

"Saya juga senang bisa kenal perempuan hebat pendiri Fashion hebat" Jovanka memuji Lea.

"Nama saya Criss saya Costum director di LnStyle"

"Haii Criss " senyum gadis itu.

"Kalau kamu?" Jovanka mengulurkan tangan nya ke arah Fio yang terlihat dingin.

"Saya Fio, Fotografer di LNstyle"

"Hai Fio senang bisa kenal kamu" Jovanka terlihat tertarik pada Fio, senyum gadis itu terasa berbeda.

"Kalau begitu, trimakasih hari ini, sampai jumpa lagi Jovanka" Lea tersenyum dan melangkah meninggalkan Gedung Vencent Fashion itu.

"Kayak nya Jovanka suka sama kamu Fio"  Criss terlihat kecewa.

"Ia, senyumnya berbeda" Lea mengiyakan ucapan Criss.

"Cewek cantik punya perusahaan Fashion lagi, idaman" Criss masih asik memuji gadis itu sambil berjalan.

"Yaudah kamu dekati dong" jawab Fio dingin.

"Pasti pasti" Criss menganggukkan kepalanya.

"Haahaa..semangat Criss" ucap Lea sambil tertawa.

Tawa Lea begitu manis, Fio yang melihatnya tersihir, perempuan yang sudah menjadi janda di usia muda itu masih terlihat mempesona di mata Fio.

"Kita makan siang dulu, aku yang traktir" Lea melihat FiO dan Criss bergantian.

"Setuju" Criss girang karna perutnya juga sudah lapar.

"Bagaimana Fio" Lea bertanya karna tak ada jawaban dari laki-laki dingin itu.

"Aku ikut" Fio bejalan tak terlihat senyum tanda bahagia di wajahnya.

"Ok ayok" Lea membuka mobilnya.

Banyak pilihan menu di counter makanan itu, terlihat Criss dan Lea berdiri memilih makanan apa yang hendak di makan.

Fio yang duduk di kursi melihat dua orang itu sesekali tersenyum saat memilih makanan.

"Awas Lea" seketika Fio menarik Lea kepelukannya.

Bruakkk..

Suara benda jatuh itu membuat beberapa orang terkejut.

Papan iklan yang bergambar makanan di Restoran itu terjatuh kelantai dan pecah, untung saja Fio melihat dari jauh kalau papan iklan itu sudah goyang.

"Haa...hampir saja" Fio melepas pelukannya pada Lea.

"Makasih Fio" Lea masih terlihat bigung atas apa yang terjadi.

"Kamu gak apa-apa?" Criss terlihat panik saat keluar dari Toilet.

"Gak apa-apa Criss, untung ada Fio" ucapnya lega.

"Mbak gak apa-apa? Kami minta maaf itu kesalahan kami" seorang perempuan muda terlihat meminta maaf.

"Kalau kepala teman saya pecah apa maaf masih bisa di pakai?" Fio terlihat marah.

"Maaf mas, sebenarnya kami sedang menunggu bagian perbaikan untuk mengurus papan iklan itu,"

"Telat, orang hampir celaka masih mau nunggu lagi"

"Tau tuh, kalau teman kami kenapa-kenapa bisa bahaya ni restoran" Criss sedikit menakut-nakuti.

"Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya" perempuan yang berposisi supervisor itu terlihat sangat menyesal atas apa yang terjadi.

"Huu dasar!!...ayok kita makan dulu makin laper jadinya" Criss berjalan di ikuti Fio dan Lea.

"Wahh keren banget, untung ada Fio kalau gak bisa ke rumah sakit kita" Criss tersenyum pada Lea.

"Ia aku juga gak lihat itu papa iklan, hampir kepala ku yang keras remuk" Lea memegang kepalanya dan membayangkan hal ngeri.

"Makanya lain kali lihat-lihat dulu" Fio melirik Lea sambil mengunyah makanannya.

"Ia" Lea mengangguk pelan.

"Aku masih belum bisa lupa wajah cantik Jovanka"

"Ia dia cantik ya" Lea memuji.

"Biasa aja" celetuk Fio singkat.

"Ia ia..hanya Lea yang bisa membuat mu jatuh hati" Criss segera menutup mulutnya.

"Apaan sih Criss" membuang muka ke arah pelanggan lain.

"Brisik " Fio meliriknya dingin.

Benar kata- kata Criss itu hanya Lea yang bisa memululuhkan hati Fio yang dingin.

Walaupun sudah lama sejak cinta sepihaknya berakhir, Fio masih terus memikirkan Lea dan  masih tetap menjadikan wanita itu prioritas utama di hatinya.

makanan hari itu Gratis, karna hal buruk yang hampir terjadi. Mereka bisa makan sepuasnya. traktiran Lea di undur ke hari lain.

Sejauh apapun kau pergi, entah kenapa hati ini masih ingin menunggu mu kembali. Seolah akulah tujuan akhir mu.