webnovel

MCF - Mau Melarang?

Naura merasa benar-benar bahagia bisa terus bersama dengan Galang, meski tidak ada yang mengetahui kalau dia bersama dengan Galang, karena memang untuk Naura hal tersebut sama sekali tidak penting.

Kebahagiaannya jauh lebih penting, dibandingkan dengan membagikan moment kebersamaannya dengan Galang kepada banyak orang.

Setelah cukup lama bersama dengan Naura, pada akhirnya Galang melirik ke arah di mana jam berada. Melihat waktu yang tertera.

Naura menyadari kalau Galang tengah melihat waktu. "Kamu mau pulang?" tanya Naura sambil memperhatikan Galang yang sekarang tengah duduk di sampingnya.

Pandangan Galang dia alihkan ke arah di mana Naura berada. "Kenapa? Mau ngelarang?" tanya Galang yang disertai dengan senyumannya.

Senyuman di bibir Naura terbentuk dengan seketika setelah dia melihat senyuman Galang. Tidak bisa disembunyikan lagi kalau dia suka dengan senyuman Galang.

Ralat.

Naura bukan suka pada senyuman Galang, melainkan suka pada Galang.

"Kalau boleh, mending kamu malam ini tidur aja di sini. Udah tengah malam juga, pulang ke Rumahnya besok aja." Naura memberikan jawaban dengan sebuah harapan di dalamnya.

"Ada syaratnya," ujar Galang dengan santai.

Naura mengernyitkan keningnya. "Apa syaratnya?" tanya Naura yang menjadi penasaran dengan syarat yang Galang minta.

Tatapan Galang malah semakin fokus memperhatikan gadis kecil yang mempunyai tingkah menggemaskan dengan segala kepolosannya.

"Temenin gue sampai gue tidur."

Dengan seketika Naura membelalakkan matanya saat mengetahui syarat yang Galang miliki agar dia mau tidur di Rumahnya malam ini.

Galang mengukirkan senyumannya dengan enteng, dia terus memperhatikan Naura yang sekarang tengah kebingungan dengan apa yang harus dia pilih sekarang.

"Tapi gak tidur satu kamar sama aku ya? Kamu tidur di kamar yang satu lagi, entar aku temenin deh sampai kamu tidur." Naura menjawab dengan begitu enteng.

Dengan begitu enteng Galang mengangkat kedua bahunya. "Kenapa gak satu kamar?" tanya Galang yang ingin tahu jawaban apa yang Naura miliki.

Naura menggelengkan kepalanya. "Gak, jangan sekarang. Aku gak mau kalau nanti ada sesuatu yang terjadi kalau kita tidur bareng," jawab Naura dengan begitu polosnya.

"Oh."

Naura mengangguk. "Iya, yuk ke kamar aja sekarang. Katanya mau tidur kan?" Naura berucap dengan begitu santai seolah dia tidak merasa keberatan saat dia harus menemani Galang sampai dia tertidur.

Dengan santai Galang menganggukkan kepalanya, mereka melangkahkan kaki menuju ke arah kamar yang biasanya digunakan untuk tamu.

Galang melepaskan jaket yang sedari tadi dia gunakan, sampai pada akhirnya Galang merebahkan tubuhnya di tempat tidur. Naura duduk di samping Galang.

Melihat Galang yang sudah berbaring membuat Naura menjadi berpikir. Sekarang Naura tengah memikirkan sesuatu yang sulit untuk dia ungkapkan.

"Kamu biasanya tidur bagaimana?" tanya Naura.

Di sini Naura berniat untuk mengetahui cara yang bisa dia lakukan agar dia bisa membuat Galang lebih cepat untuk tertidur.

"Merem," jawab Galang sambil mengukirkan senyumannya yang terlihat begitu lebar.

Entah kenapa Naura malah tidak bisa menahan tawanya saat mendengar jawaban yang begitu enteng dari Galang barusan, sungguh humornya begitu rendah.

Jawaban yang sudah Galang ucapkan tidak ada salahnya, tapi bukan hal itu yang sebenarnya Naura maksud. Namun, ya sudahlah ... Naura juga suka dengan jawaban tersebut.

"Ya udah sekarang kamu merem gih, biar cepet tidur." Naura malah dengan santai menyuruh Galang untuk menutup matanya.

Manik mata Naura menjadi objek yang begitu Galang nikmati, apalagi dia lihat dari bawah sebab dia yang sudah berbaring, sementara Naura yang sedang duduk.

"Coba lo cium gue, nanti gue cepat tidur."

Kedua bola mata Naura membelalak mendengar kalimat tersebut, dia menatap Galang dengan penuh keseriusan, sebenarnya ada apa sih dengan Galang yang sekarang?

Next chapter