webnovel

MCF - Dipajang di Pemakaman

Sampai saat ini Naura masih kebingungan dengan apa yang harus dia lakukan sekarang, karena sebenarnya rasa cemburu yang dia miliki tidak lebih besar dari rasa takutnya pada Galang.

Naura masih memikirkan bagaimana perasaan Galang kalau sampai dia memilih foto bareng dengan Kenan terlebih kalau nanti Galang marah, rasanya akan jauh lebih menyeramkan dari pada sebelumnya.

Saat tengah kebingungan, Naura mendapatkan sebuah notifikasi yang sekarang langsung bisa dia ketahui karena memang handphone-nya tengah berada di tangannya.

[Kalau mau foto sama dia, silakan.]

Kening Naura mengernyit setelah membaca pesan tersebut, karena Naura merasa kalau ada sebuah maksud di balik pesan ini.

[Silakan sampai nanti foto lo gue pajang di pemakaman.]

Glek!

Dengan seketika Naura menelan ludahnya, dia merasa tidak menyangka kalau Galang akan mengiriminya pesan seperti ini.

Ternyata kalau Naura menggabungkan semuanya, Galang tidak benar-benar mnyuruhnya, tapi Galang menyinggung Naura dan singgungannya cukup membuat Naura bergidik ngeri.

Kalau mau foto sama dia, silakan. Silakan sampai nanti foto lo gue pajang di pemakaman.

Seperti itulah maksud dari dua pesan yang secara sengaja Galang kirim secara terpisah, ternyata cemburunya seorang Galang begitu menyeramkan.

Tidak heran jika Naura sampai berpikir berulang kali untuk memilih foto bareng dengan Kenan, tapi kalau dipikirkan lebih lanjut, Galang juga foto dengan Shella kan?

[Enggak kok, gak akan minta foto sama dia. Kamu juga jangan foto sama banyak cewek terus, dipikir aku gak bisa cemburu apa?]

Memang bukan hanya Galang yang bisa cemburu, tapi Naura juga bisa merasakan hal tersebut. Sedari tadi juga Naura merasakan yang namanya cemburu melihat banyak cewek yang terus mendekati Galang.

[Balik badan.]

Setelah membaca pesan tersebut, Naura berbalik badan dan sungguh Naura merasa kaget saat melihat Galang yang sekarang sudah tidak sedang bersama dengan cewek.

Sekarang Galang tengah duduk dengan santai sambil memperhatikan dirinya dan melihat hal tersebut membuat Naura tanda tanya akan sebuah hal.

Cewek-cewek yang semula mengerumuninya ke mana sekarang?

Naura begitu heran saat melihat tidak ada satu pun perempuan yang ada di sekeliling Galang, padahal semula terdapat banyak perempuan di sampingnya.

Entah bagaimana Galang mengusir mereka, tapi memang Naura merasa kebingungan dengan sebuah rasa bahagia yang menghampirinya

*****

22:12

[Udah malam, pulang sana.]

Galang mengirimkan pesan tersebut pada Naura. Di sini Galang masih asyik bersama dengan teman-temannya dan kebetulan dia masih melihat Naura yang tengah bersama dengan teman-temannya.

[Kalau aku pengen pulang sama kamu bagaimana?]

Kening Galang menjadi mengernyit saat membaca pertanyaan tersebut, sepertinya semakin ke sini Naura semakin terlihat kalau dia ingin dianggap dan juga diperhatikan oleh Galang.

[Pulang sendiri.]

Di seberang sana Naura merasa kesal melihat balasan yang dia dapatkan, karena entah kenapa sekarang dia ingin pulang bersama dengan Galang.

Sebenarnya ada sebuah perasaan takut saat dia harus pulang sendiri, sehingga sampai saat ini dia belum memutuskan untuk pulang, karena Naura ingin pulang bersama dengan teman-temannya.

"Nau, belum pulang?" tanya Kenan dengan nada bicara yang terdengar lembut.

Naura menggelengkan kepalanya. "Belum nih," ucapnya dengan begitu santai.

"Dia pengen pulang sama lo kali Ken ah, gak peka lo." Putri menimpali sambil memberikan kode pada Kenan untuk mengajak Naura pulang bersama dengannya.

Kenan melirik ke arah di mana Naura berada. "Bener seperti itu? Kalau iya, yuk." Tanpa ada rasa keberatan, Kenan menawarkan untuk mengantarkan Naura pulang.

"Udah sana pulang sama Ken aja," ucap Bella sambil menyenggol Naura pelan.

"Tuh sana, sekalian PDKT kan. Orang yang pengen pulang bareng dia banyak lho Ra, masa iya sih mau lo sia-sia kan begitu saja?" tanya Citra.

Kalimat-kalimat yang sudah mereka ucapkan membuat Naura semakin kebingungan, karena dia masih ingat kalau sebelumnya dia tengah berbalas pesan dengan Galang.

Di sini Naura menjadi memikirkan bagaimana jadinya kalau dia pulang bersama dengan Kenan, sementara sebelumnya saja Galang sudah marah saat mengetahui kalau dia akan foto bersama dengan Kenan, bagaimana ceritanya kalau Galang tahu bahwa dia sekarang pulang bersama dengan Kenan?