webnovel

My Crazy Sex Husband!!(BL)

Nini03 · LGBT+
Not enough ratings
15 Chs

13. Kewajiban Istri Sayang~

Farhan melumat bibir Randi dengan sangat lembut meski yang dicium terus meronta melepaskan diri. Menghisap bibir merah alami itu dengan penuh nafsu dan menggigitnya dan membuat Randi seketika membuka mulutnya.

Hal ini tidak disia-siakan oleh pria 24 tahun itu, Lidahnya segera masuk dan menjelajahi seluruh mulut Randi dari dalam, mengobrak-abrik isinya, mengabsen tiap deretan giginya, mengulum bibir manis yang memabukkan itu hingga Membuat bunyi kecipak memenuhi ruang mobilnya.

"Aaah... Uuumm... Ba...ahh~...bi... Lepas... Mmm...". Desah Randi karena Farhan tidak henti-henti menciumnya. Ia takut kalau teman-temannya akan kamari dan melihat mereka sedang berciuman, Randi mau bilang apa nanti!!?.

Namun Farhan yang sepertinya belum puas kini masih saja menyosor bibir seksi Randi dengan lihainya. Tangan nakalnya juga mulai masuk kedalam kaos yang dikenakan Randi, memilin puting pink kecil itu dengan kedua tangannya.

Randi, "Eemm... Aaah..."

Lama mereka berciuman, maksudnya lama Farhan mencium Randi hingga membuat pria manisnya kehabisan nafas, wajahnya memerah sembari terus berusaha memukul-mukul dada Farhan serta mendorongnya. Lagian si Farhan nafsuan! Ntar kalo Randi mati gimana? Yang ada nih cerita pasti akan mengalami ending yang memprihatinkan!

Akhirnya ciuman dan aksi grepe-grepenya Farhan berhenti ketika Randi dengan tidak manusiawinya menendang aset kebanggaan suaminya sendiri, mungkin setelah ini Farhan harus lebih berhati-hati jika berhadapan dengan Randi.

Farhan, "Aaahhh!!! F Juniorku!" Pekiknya memegang bagian selangkangannya sembari meringis menahan sakit.

Randi, "Brengsek! Lo tuh ya!!".

Bukanya kasihan dengan Farhan, Randi justru menyerangnya dengan memukul-mukul dada Farhan. Yang dipukul sama sekali tidak peduli justru ia sedikit menikmati pukulan tidak berasa yang diberikan Randi, Seperti dipukul bola plastik. Karena dia sendiri sibuk meratapi juniornya yang sakit akibat tendangan maut Randi.

Randi, "Meskipun Lo udah resmi jadi suami gue, bukan berarti Lo seenak jidat buat cipok gue!.

Randi Terus melayangkan pukulannya hingga membuat mobil mewah itu terlihat bergoyang-goyang dari luar.

Tentu kalian para readers tau apa yang akan dipikirkan oleh orang-orang yang lewat. Yup... Benar sekali epribadeh!

Bagas, Wira dan Chris hanya bisa melongo dihalaman toko.

Wira, "Gempa?" Tanyanya kepada dua temannya.

Bagas, "Mungkin..." Jawab Bagas masih melihat kearah sumber gempa yang dimaksud.

Chris, "Lebay lu pada! Palingan juga lagi ngewe!" Bantahnya santai.

Wira, "Husstt! Mulut dijaga! Kan yang di dalam Farhan sama Randi, terus sepupuan lagi. Masa iya mereka mau ngewe?" Jelasnya.

Bagas, "Katanya suruh jaga mulut, Lah Lo sendiri barusan tadi juga ngomong 'ngewe'!"

Wira, "dasar guguk, You know what the mean of keceplosan?".

Mereka pun sibuk memperdebatkan pikiran mesum mereka walaupun sebenarnya tidak benar.

Tidak jauh dari lokasi gempa juga terlihat Alex, Feri dan Panji juga sedang memperhatikan mobil bergoyang Farhan dengan antusias.

Alex, "Wih! Suasana di mobil Farhan kayaknya adem adem tai ayam ya~"

Feri, "Gak ngajak dia mah! Ini tidak adil bagi jones macam gue!". Iri Feri.

Panji, "Padahal kita kan mau ikutan, four-one hehehe...". Tawa mesumnya.

Sementara Randi masih saja memukuli Farhan dengan kesal.

Farhan, "Udahan napa sayang, pegel nih dada aku".

Memang awalnya enak dan Farhan tidak merasakan apa-apa, tapi lama-kelamaan pegal juga karena meski tubuh Randi kecil namun pukulannya cukup kuat.

Randi, "Bodo! Bodo! Pokoknya gue belum puas!"

Farhan, "Istri kecilku sangean~ nanti deh biar aku puasin di ranjang ya~". Godanya sembari mencolek dagu Randi, udah kayak sabun deh main colek-colek kan Randi jadi sange eh maksudnya sebal.

Randi, "Mending Lo puasin aja tuh banci! Gue masih suka apem tembem ketimbang batang!" Ejeknya.

Farhan, "Kamu tega sayang, coba kalau kamu udah rasain betapa perkasanya aku di ranjang, pasti bakal ketagihan terus minta tambah!".

Randi, "Mending gue jadi perjaka tua!"

Farhan, "Ayang mau kemana?" Farhan mencegah Randi yang berencana keluar dari mobilnya.

Randi, "Gue mau pulang". Balasnya datar

Farhan, "naik apa".

Randi, "Naik kuda lumping, ya naik taksi lah! Gitu aja gak tau!".

Randi melepaskan tangannya dari genggaman Farhan lalu membuka pintu mobil namun tangannya kembali dipegang oleh Farhan.

Randi, "Apalagi sih!? Gue muak semobil bareng orang sangean kayak Lo!"

Farhan, "Kewajiban istri sayang~ Aku antar ya? Sebagai kewajiban suami~"

Randi, "Ogah!". Tolaknya masak-masak kalo mentah mah kagak enak mending masak ya kan?

Farhan, "Yakin? Soalnya kamu kan takut naik kendaraan online karena takut diculik om-om".

Randi menghentikan aksinya, dan berbalik menatap Farhan dengan wajah bingung plus polosnya. Sungguh Ingin sekali rasanya Farhan memangsa manusia imut dan lucu dihadapannya ini kalau saja ia tidak takut menjadi duda muda.

Randi, "Lo tau darimana gue gak minat buat naik kendaraan online? Apa jangan-jangan Lo cenayang?". Masih dengan wajah polos-polos pengen ditabok.

Tentu saja Farhan tau, wong Randi ngomongnya bukan di hati tapi pake mulut, terus agak keras lagi suaranya makanya Farhan tau. Begitulah kira-kira jawaban tertahan Farhan.

Farhan, "Bukan sayang, Feeling suami itu kuat loh". Bohongnya.

Randi, "Palamu peyang! Tapi yaudah deh kalo Lo maksa". ucapnya tegas padahal Randi senang karena dia gak jadi naik kendaraan online. Dasar! Malu-malu badak si Randi!

Tanpa sepengetahuan Randi, Farhan kini tengah senyum-senyum sendiri mengingat apa yang akan dilakukannya di rumah nanti, Dengan penuh semangat Farhan melajukan mobilnya.

Jangan tanya bagaimana nasib sahabat-sahabat mereka, Yang pastinya Wira, Bagas dan Chris kini sudah lega karena 'gempa' tadi telah berhenti.