Marlyna hanya terdiam sembari memikirkan semua perkataan Jino barusan. Memang ada benarnya jika Andra bukanlah lelaki baik yang dia pikir sebelumnya, dia cukup kasar dan tidak bisa mengontrol nafsu birahi dimana pun lelaki itu berada. Karena Marlyna pun sudah pernah merasakan keganasan dan brengseknya seorang tuan Andra syaputra.
Namun ada satu hal yang membuat Marlyna penasaran, kenapa jino mengatakan semua ini padanya? padahal dia tahu betul jika gadis didepannya ini tidak ada hubungan apa pun dengan lelaki bernama Andra. Mereka hanya seorang Boss dan bawahan, tidak lebih.
Untuk masalah bosan, semua hubungan pasti akan merasakan hal itu dan Marlyna pikir sangat wajar apa lagi untuk seorang lelaki. Mungkin semua ini hanya tentang perasaan, dimana seseorang akan mudah pergi jika hatinya sudah tak lagi sama. Namun walau pun begitu, Marlyna tidak akan mempermasalahkan semua tindakan dan sikap buruk Andra padanya. Karena itu adalah pilihan yang sudah dia ambil sejak pertama kali menginjakan kaki di Davidson Group.
Jadi apa pun yang mungkin akan Jino katakan padanya itu tidak akan merubah apa pun, karena Marlyna akan terus berusaha agar tidak terpengaruh omongannya.
"Baiklah, jadi apa saja hal yang kau tahu tentang Boss kita itu?!" tanya Marlyna, memancing pembicaraan.
Jino tersenyum. "Bisa dibilang semuanya. Jadi katakan apa saja yang ingin kau ketahui tentang lelaki brengsek itu?!" tanya Jino dengan smirk iblisnya.
Lelaki ini, aku tidak pernah menyangka jika sifat aslinya begitu buruk. Jika dibandingkan, dia tidak jauh berbeda dengan si gila Andra. Hanya saja mungkin dia lebih tampan dan juga manis, tapi untuk sikap dan kata-kata kasar itu mereka sama! batin Marlyna.
Jino menggenggam erat lengan gadis di depannya. "Jangan khawatir, aku tidak akan membocorkan semua yang kau tanyakan pada Andra. Karena ini adalah rahasia kita berdua," bisik Jino dengan suaranya yang berat.
"Hehe iya, sebenarnya aku hanya penasaran apa Andra memperlakukan semua wanita seperti itu? iya maksudku menyentuh mereka tanpa ijin?!" tanya Marlyna.
"Mm iya bisa dibilang tidak semuanya, dia akan memilih wanita-wanita cantik untuk dijadikan mainannya. Dan sayang sekali kau sudah masuk ke dalam targetnya Marlyna," ucap Jino dengan senyum kecil diwajahnya.
"Kenapa harus aku? apa bagusnya wanita sepertiku, miskin! jelek dan iya tidak seperti wanita bernama Sarah itu!" seru Marlyna dengan mata yang membulat.
"Kau itu menarik, sangat menarik. Oleh karena itu semua mata lelaki dikantor selalu tertuju ke arahmu. Termasuk Andra," bisik Jino.
Bisikan lelaki ini sangat memabukan, rasanya hangat bercampur geli. Apa Jino sengaja melakukan itu? atau jangan-jangan dia juga sama mengincar Marlyna?!
"Jino kau membuatku geli !" ucap Marlyna dengan sedikit membentak.
"Mmmh... kenapa? kau merasakan sesuatu yang aneh di dalam dirimu?" bisik Jino dengan lebih agresif lagi.
Marlyna mendorong tubuh Jino dengan halus, bulu kuduknya terus berdiri ketika lelaki ini terus menggodanya dengan bisikan iblis. "Jino, tolong hentikan!" ucap Marlyna risih.
Jino hanya tersenyum kecil, entah setan apa yang merasuki lelaki ini, dia begitu berani mendesak Marlyna dengan tubuhnya. Apa ini efek dari rasa sakit Jino pada Andra? iya karena lelaki angkuh itu sudah merebut Sarah dari tangannya. Walau mungkin tidak banyak orang yang tahu tentang masa lalu Jino dan Andra, mereka pernah bertengkar begitu hebat hanya karena wanita cantik bernama Sarah Meylani itu. Dan hubungan keduanya pun tidak seakrab seperti dulu.
Jino, sepertinya dia berusaha membalas apa yang sudah terjadi padanya dimasa lalu. Merebut orang yang begitu berharga dari tangan Andra, karena dia tahu betul jika lelaki itu sepertinya telah begitu tertarik dengan gadis cantik yang ada dihadapannya ini.
Tangan kekar Jino melingkar dileher jenjang milik Marlyna, dia mengusap telinga mungil itu dengan jari-jarinya yang panjang. Merangsang setiap inci tubuh gadis ini menggunakan daya tariknya, dan Marlyna pun hampir kehilangan kesadarannya karena setiap wanita pasti akan lumpuh jika daerah sensitif seperti telinga dan lehernya disentuh oleh seorang lelaki.
Aishh sialan, tubuhku merespon sentuhannya! Marlyna sadarkan dirimu. Jangan sampai terpedaya oleh Jino walau sebenarnya kau begitu menyukai lelaki ini. Kau bisa hancur, ingat itu! Batin Marlyna resah.
Kedua mata cantik itu mulai sayu, sampai akhirnya terpejam dengan sempurna. Jino melancarkan aksinya dengan menciumi leher Marlyna secara perlahan, menahan tangan yang sudah tidak berontak itu dengan penuh hati-hati. Sensani panas bercampur nikmat pun menjalar memenuhi tubuh gadis ini, dia sudah masuk ke dalam perangkap Jino dengan permainan halus.
"Jino... jangan lakukan itu! argh!" rancau Marlyna, ketika lehernya disedot perlahan oleh bibir tipis namun seksi itu.
"Mmmh...."
Jino hanya mendesah kecil sembari terus menggerayami punggung Marlyna, sedikit lagi dia akan berhasil menidurkan gadis ini di sofa. Sampai tak lama, kejadian tak terduga punenimpa mereka.
Brakkk !
Suara gelas jatuh mengagetkan Jino, dia melepaskan dekapannya kemudian menatap Andra yang entah sejak kapan sudah berdiri didepannya dengan mata yang membulat. Tangan kekar itu mengepal kuat melihat gadis yang disukainya disentuh oleh lelaki lain. Jika saja Marlyna tidak ada didepannya, mungkin Andra akan menghajar Jino habis-habisan.
"Boss?!" ucap Marlyna syok.
"Apa yang sedang kau lakukan? menyentuh wanitaku? bagus sekali," ucap Andra pada Jino.
"Maafkan aku, ini tidak seperti yang kau pikirkan!" ucap Jino sembari menundukan kepalanya.
"Iya! kita tidak melakukan apa-apa!" ucap Marlyna heboh.
Andra berdecik kesal, kemudian menyeret gadis dihadapannya dengan kasar. Niat hati ingin berkunjung menemui sang adik, Andra malah mendapat pemandangan yang membuat hatinya kesal.
"Diam dan ikut denganku sekarang juga!" bentak Andra dengan mata yang melotot tajam ke arah Marlyna.
Jino tersenyum puas, setidaknya dia sudah berhasil membuat sang kakak marah dengan ciuman dileher itu. Sedikit demi sedikit dia akan membalas semua rasa sakit yang pernah dia rasakan dahulu, ketika Sarah dengan mudahnya berpaling dari Jino. Hanya karena posisinya sebagai pewaris syah Davidson Group digeser oleh sang kakak.
***
Brukkk !
Andra mendorong tubuh gadis mungil ini dengan kasar ke dalam mobil, kemudian membawanya pergi jauh dari rumah terkutuk itu. Wajah lelaki ini terlihat begitu kesal karena kejadian tadi, ditambah dengan noda merah yang terlihat jelas dileher putih Marlyna. Hatinya sakit, tercabik-cabik! walau pun tidak ada hubungan apa pun diantara mereka berdua, Andra tidak suka jika wanita yang dia incar disentuh lelaki lain. Apa lagi oleh Jino, adik kandungnya sendiri.
"Boss, kau mau membawaku kemana?" tanya Marlyna dengan kaki gemetar.
Cekittt !
Andra menghentikan mobilnya dipinggir jalan, kemudian menatap tajam ke arah Marlyna. Dia menarik tubuh gadis itu ke hadapannya sembari menahan emosi yang sedari tadi terus menggebu di dalam dadanya.
"Apa yang kau lakukan dengan adikku tadi? menjual tubuhmu padanya? berapa yang dia bayar agar bisa menyentuhmu hah?!" tanya Andra dengan bibir yang gemetar.
"Adik? jadi Jino itu adikmu?!" tanya Marlyna dengan mata yang membulat.
"Jangan mengalihkan pembicaraan, katakan hubungan apa yang kalian sembunyikan dariku!" bentak Andra.
"Aku tidak ada hubungan apa pun dengan Jino, tadi itu hanya kesalah pahaman. Aku tidak menyangka dia akan berbuat seperti tadi !" bentak Marlyna.
"Salah paham? cih, dasar wanita murahan!" ucap Andra dengan smirk iblisnya.
Plakkk !
Marlyna menampar lelaki itu tepat dipipi kirinya, dia lelah menahan amarah karena kata-kata cacian yang keluar dari mulut iblis Andra. Semua kejadian tadi bukanlah hal yang ingin dia lakukan, hanya saja Jino yang memulai semuanya sampai Marlyna dibuat tak berdaya.
"Kau pikir dirimu siapa mengatakan hal seperti itu padaku?! kau juga murahan Andra!" bentak Marlyna.
"Kau itu milikku! tidak boleh ada seorang lelaki pun yang menyentuhmu termasuk Jino!" bentak Andra.
Marlyna tertawa. "Milikmu? haha... kau pikir aku ini binatang peliharaan apa?! kau hanyalah seorang Boss mesum yang selalu memperlakukan wanita sesuka hati. Ingat! kita tidak memiliki hubungan khusus apa pun! jadi tolong jangan perlakukan aku seolah tubuh ini milikmu!" bentak Marlyna kesal.
Andra tidak bisa menahan kesabarannya lagi, dia mendorong tubuh Marlyna sampai terbaring sempurna diatas jok mobil. Dengan sangat kasar lelaki ini merobek kemeja putih yang terpasang ditubuh Marlyna dengan tangan kekarnya, membuat gadis ini ketakutan sampai menjerit keras.
"Andra brengsek! apa yang kau lakukan!"
"Aku akan membuat dirimu menjadi milikku seutuhnya,"