webnovel

Panggilan

Elza menarik napas panjang. lama-lama permintaan mamanya makin terasa menjengkelkan.

"Ma, sumpah, kalau mau pergi ayo, kalau enggak, Elza lebih milih tidur nih. Daritadi Elza hanya sibuk berhias, memangnya mau ngapain sih?sm"

Suliana langsung terkekeh pelan. Agaknya Elza serius dengan ucapannya. Jika Elza sudah bersikap seperti itu, bukan tidak mungkin ia ngambek dan memilih mengunci diri di kamarnya.

Meski kurang puas dengan hasilnya Suliana pun menerimanya.

Tapi memang benar seperti yang Elza katakan. Elza masih saja tampak cantik walau tanpa make up sekali pun.

Sambil sesekali melirik petunjuk arah di dashboard mobil, mereka mengikutinya, tidak terlalu sulit menemukan area perumahan tempat tinggal Arvin.

Berada di dekat jalan besar cukup memudahkan merekq untuk menemukannya.

Elza sendiri jarang di sesatkan oleh google map, jadi ia merasa santai saja. Rupanya jaraknya tidak begitu jauh, lalu lintas juga ramai lancar.

Mereka bisa tiba tanpa kendala Sedikit pun.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com