webnovel

CEO -17-

Kini Charice sedang menjalankan tugasnya, ia baru saja membuat liputan berita masalah bullying antar anak SMP. Seorang anak berusia 14 tahun dikeroyok oleh 10 orang teman sekolahnya, mereka bersekolah di SMP Misung. Motifnya karena saling ejek dan karena ada cowok yang diperebutkan. Dan salah satu pelaku, sedang hamil anak dari pacar korban dan menuduh pacar korban telah memperkosanya. Si pria sendiri adalah anak SMA.

Kasus ini sedang hot-hotnya di Korea. Charice kini berada di rumah sakit tempat korban dirawat.

Ia bersama Jughyun. Junghyun adalah detektif yang memang berkosentrasi pada masalah bullying dan kekerasan seksual. Kasus gadis yang disamarkan menjadi Anggrek ini tentu menarik perhatian Junghyun. Junghyun baru 2 hari yang lalu pulang dari Hongkong sehingga Charice juga baru bertemu tepat di hari ini dan kebetulan mereka harus bekerja di satu area.

Kolaborasi Junghyun dan Charice adalah yang ditunggu-tunggu, mencari fakta-fakta yang tersembunyi dibalik kasus kekerasan dan kejahatan seksual. Terlebih sekarang ini di Korea sedang ada gerakan meTOO. Metoo movement adalah gerakan melawan penjahat dan pelaku kekerasan seksual, melindungi dan memberikan keadilan bagi para korban dari kejahatan dan kekerasan seksual yang telah mereka alami.

Dalam kasus Anggrek dan Mawar yang merupakam pelaku bullying yang jadi korban kekerasan seksual tersebut, merupakan kasus bullying yang sangat parah dan juga tentu kasus tindakan kekerasan seksual pada remaja yang perlu ditindaklajuti.

Charice menghela nafas panjang. "Rasanya aku ingin melarikan diri minggu depan dari semua pekerjaan ini!"

Junghyun yang duduk di bangku rumah sakit di sebelah Charice kaget. "Melarikan diri? Sejak kapan Charice lelah bekerja?"

"Entahlah Kak... Aku lelah kak, mengejar berita seperti ini dipikir tak membuat lelah? Seharian tidak tidur, harus begadang di luar, tidak ada selimut untuk membalut tubuh di malam yang dingin."

"Char, kita harus pecahkan semua ini. Kasus bullying dan rape ini adalah santapan kita yang sangat nikmat."

"Au kak... aku capek!" gerutu Charice.

"Char, kamu kan cewek, kamu harusnya lebih peka lah, cewek diperkosa, ada yang dibully sampe parah gitu, kamu jangan capek ya.. Semangat! Ayo kita semangat menggali fakta-fakta!"ujar Junghyun dengan semangat yang berapi-api.

"Mau kasus apa kek, aku juga punya kehidupan yang lagi nggak main-main kasusnya!"

Junghyun meniup angin dari mulutnya mengarahkan ke atas sehingga mengangkat sedikit poninya. Ia mengempit kedua pipi Charice. Ia menghadapkan wajah Charice ke hadapannya. "Hei Char, kau tenang ya! OK? Ada aku yang akan membantumu dan tidak akan meninggalkanmu sendiri."

Tatapan Junghyun jelas bukan tatapan biasa. Ia nampak tulus dan memberikan kehangatan dan kepercayaan kepada Charice.

Charice memberontak pipinya ditekan.

Junghyun pun melepaskan tangannya dari pipi Charice.

"Kakak lihat, kasus Appa, Pak Raymond, Pak David, ditambah Jessica Eonni dan ditambah Yeonhee Eonni. Coba aku harus apa coba?!" Charice mendumel.

"Udah? Ngedumelnya udah?" ledek Junghyun

Charice memasang ekspresi wajah datar. "Kak, aku emang minggu depan mau liburan ke Singapur dong!" Charice mememeletkan lidahnya tanda meledek. "Aku udah beli tiket dari bulan Desember biar dapet murah. Emang salah? Salah?" gumam Charice.

Junghyun kesal, ia pun mencubit kedua pipi Charice kencang. "Eh, biasa aja dong, lidahnya tambah panjang kaya panukayu baru tahu rasa!"

"Kak, pinokio bukan panukayu... lagian yang panjang idung!" Charice menunjuk lubang hidungnya. "Bukan lidah!"

"Makanya namanya panukayu karena yang panjang lidahnya!"

"Bodo kak! BODO!" Charice puas mengumpat.

Tiba-tiba Junghyun mengelus pelan poni Charice. Suasana menjadi sedikit mellow. "Char, kamu boleh kok liburan. Kamu pasti lelah dengan semua ini. Kamu harus liburan dan memiliki me time mu sendiri. Kakak yakin begitu kau kembali lagi dari liburanmu kau akan semakin fresh dan bisa menjalankan tugasmu lebih baik lagi."

"Kak, aku lagi dihibur nih ceritanya?" Suasana yang tadi sendu mendadak balik menjadi humor kembali.

"ENGGAK!" Junghyun kesal.

"Bercanda kak, ah elah, narik urat aja..."

Junghyun tersenyum lebar. "Enggak kok, nggak marah, ini udah senyum kan?"

"Kak, sebelum aku pergi liburan, aku pasti akan bekerja keras untuk kasus bullying anggrek ini, aku udah buat posting IG di akun Dismass, dengan tagar #justiceforanggrek. Aku janji akan memaksimalkan kerjaku sebelum liburan panjang miggu depan."

"Nah gitu... baru deh Charice yang kakak kenal, kerja semangat, melanglang buana ke angkasa tanpa batas!"

"Ah elah... slogannya maskapai penerbangan kali ah!" celetuk Charice.

***

Suatu siang David dan Charice sedang makan siang bersama di sebuah restoran. Charice membeberkan rencananya liburan.

"Berapa hari kau akan liburan? Tanya David.

"Seminggu."

"Hanya di Sigapur seminggu?" David keheranan.

Charice mengangguk. "Lagi dapet diskon di apss nya Korean travel, yaudah mumpung punya cuti panjang ya klop semua, beli deh tiketnya!"

"Singapur tuh kalo di peta kamu tahu kan sebesar apa?"

"Iya tahu kok Pak!" ujar Charice. "Saya Cuma mau bersantai, tidur di hotel, menikmati spa, pemandangan pantai di atas kapal cruise, biar kaya sosialita-sosialita gitu Pak selama seminggu!" sambungnya.

David menggeleng-geleng keheranan dengan kelakuan Charice. "Yaudah terserah kamu lah! Yang penting kamu seneng!"

"Pak, saya boleh tanya sesuatu nggak?"

"Iya boleh, mau nanya apa?"

"Bapak mantannya berapa?" Charice berkata dengan memasang wajah tanpa dosa.

David malah tertawa.

"Saya heran deh sama Bapak, saya sereceh itu kah? Dikit-dikit kalo saya ngomong, Bapak selalu ketawa?!" Charice keheranan.

"Pertanyaan dan omongan kamu selalu unpredictable sih!"

"Ah masa sih?"

"Yaudah lupain aja, itu emang udah jadi ciri khas kamu."

Charice menggaruk-garuk kepala.

David jujur, "Mantan saya ada..."

Charice mendengar dengan seksama.

David memainkan jarinya mulai berhitung. "Saya lupa Char."

Gubrak!

"Lupa? Berarti banyak banget ya?"

"Enggak juga, tapi saya emang udah lama banget nggak pacaran."

Charice tak seberani itu ingin menanyakan Jessica kepada David walau dia mengantongi bukti mereka pacaran. "Pasti mantan bapak can...tik... banget, elegan, punya kepribadian dan manner yang baik, nggak kaya aku yang urakan dan selengean?!"

"Char, kalo kita hanya melihat masa lalu saja, bagaimana kita akan berjalan ke depan?" Dalam hati David. Sebenarnya peringatan ini justru untuk diriku sendiri.

"Siyap Bapak!" Dalam hati Charice. Benar kan, memang saling tidak mau ngaku jika pernah pacaran. Memang sih itu urusan mereka berdua, aku nggak ada hubungannya jika mereka nggak mau ketahuan pernah pacaran. Ah sudahlah, mungkin memang orang yang mengirim foto-foto itu padaku hanya iseng belaka, dikira aku akan kaget banget dengan kenyataan itu, padahal kagetnya ya udah selesai pas pada waktu itu doang! Toh Pak Raymond juga menerima Jessica Eonni dengan apa adanya sepertinya. Aku juga bisa kok nerima orang apa adanya?! Lagian yaudah emang kenapa kalo Pak David pernah jadian sama Jessica Eonni, itu kan Cuma masa lalu.

David mencari topik lain pembicaraan. "Kamu lagi sibuk buat ngeliput kasus apa Char?"

"Aku lagi sibuk ngumpulin beritanya bullying Anggrek Pak!" jawab Charice bersemangat.

"Oh yg sampe ada hastag justiceforanggrek itu?"

Charice mengangguk. "Loh Bapak ngikutin beritanya?"

"Hanya melihat sepintas saja, sebab beritanya cukup ramai dibicarakan orang-orang."

"Pak tahu nggak yang buat hastagnya siapa?"

"Dari IG nya Dismass bukan?"

Charice mengangguk. "Aku kan admin Ignya Dismass, yang buat postingannya tiap hari."

"Apa kamu juga yang buat hastag itu?"

"Hehehe..." Charice cengar-cengir. "Mau cerita tapi takut dikira pamer."

"Bagus sekali. Semoga kasus ini, Anggrek bisa mendapatkan keadilan dan pelaku dihukum setimpal, parah sekali bullying di negara kita ini."

"Harus Pak! Setelah ini saya mau melanjutkan ke lapangan mencari berita lain lagi mengenai kasus anggrek ini." Charice menyeruput mocca floatnya, bibirnya belepotan karena whipped cream yang diseruputnya.

David spontan mengambil tissue dan melap bibir Charice.

Charice terdiam, wajahnya mulai memerah.

***

Next chapter