webnovel

Bagian Ke Sepuluh

SEKTE IBLIS DI KAMPUS 3

"Isabel saksi kunci, ia tahu tentang semuanya !" katanya menjelaskan, aku mengangguk mengerti.

"Kalau situasinya seperti ini, aku akan menghubungi ketua !" ujar Pastor Mitchel menghela nafas.

"Memang kenapa pa ?" tanyaku heran.

"Agar kita dilindungi oleh pihak tertinggi gereja dan juga Vatikan! kasus ini sangat besar Antonio, bisa saja kita dalam bahaya besar! ada pihak-pihak yang tidak senang dqn suka !" jawab Pastor Mitchel.

"Begitu? kalau tahu dampaknya akan sebesar itu dipastikan semua sudah di pikirkan pa! pihak gereja tidak ingin sekte sesat ini berlanjut dan harus musnah !" ujarku sambil tersenyum misterius, Pastor Mitchel tertegun dan menatapku.

"Tapi kalau papa mau, silahkan saja! aku sudah tahu jawabannya! dan kenapa menyerahkan kasus ini kepadaku, karena aku hanya keturunan Iblis yang terbuang! dan mereka menyembah kepada raja iblis bukan kepadaku !" aku pun mengatakan apa yang kupikirkan.

"Ya kamu benar Antonio !" jawab pastor Michel tersenyum.

Aku kembali ke kampus dan asrama, tanpa di duga mendapat surat undangan dari seseorang, aku tersenyum karena di sana ada tanda khusus dari lilin yang di cap di atasnya. Aku tahu tentang itu, di biara semua masih terhubung dengan surat sejak awal biara berdiri.

Aku membawanya dan masuk ke kamar dan menyimpannya di atas meja. Aku tidak akan membukanya dengan tangan manusiaku, ini undangan untuk para anggota iblis.

"Rupanya kamu sudah menarik perhatian mereka !" aku melirik ke arah perempuan yang tak kasat mata di sampingku.

"Eliza kenapa kamu tidak ingin berbicara dengan Isobel ?" tanyaku, ia menunduk.

"Aku merasa bersalah dan tidak mendengar peringatan dia! aku terlena karena jatuh cinta kepada pria yang salah !" ucapnya sedih.

Aku merubah diriku menjadi Devil, dan mengambil amplop itu dan menciumnya. Dan tersenyum menyeringai.

"Aku pikir ada sesuatu kekuatan yang hebat! ternyata mereka hanya pengikut pecundang saja !" kataku. Eliza terdiam sambil menatapku.

"Aku mendengar ketua utama mempunyainya! dia mempunyai buku iblis dan patung Bathomet Raja iblis !" ujar Eliza.

"Benarkah? aku penasaran !" jawabku.

Eliza pun menjelaskan tentang awal masuk sekte ini, dari mulai menerima amplop sampai di undang ke pesta. Aku mengangguk mengerti, karena Isobel pun pernah bercerita.

-------------------

Beberapa hari kemudian, aku menggunakan jas datang ke suatu tempat yang sudah di tentukan, pastor Mitchel sudah ku beritahu dan menyembunyikan suatu alat di jasku. Aku memutuskan menerima undangan itu.

Aku masuk ke gedung apartemen mewah milik para anggota orang kaya, aku tertegun. Fasilitas dari apartemen ini layaknya hotel berbintang lima dan mewah. Yang mengejutkan aku bertemu Isobel di sana.

"Isobel ?" tanyaku, dia terkejut.

"Kamu mendapat undangannya lagi ?" tanyaku lagi, ia terdiam.

"Isobel ayo !" tiba-tiba ada seorang pria datang dengan cincin di jarinya dan berjas merah. Isobel mengangguk dan pergi.

"Mereka melarangku berbicara dengan orang lain! aku seperti dihipnotis !" itu cerita Eliza dan aku mengangguk mengerti sekarang sepertinya, kemarin semua tahu aku bersama dia dan kemungkinan bisa saja mereka tahu Isobel bercerita tentang mereka.

Dan kini semua menuju aula di apartemen yang sangat mewah, semua orang memakai gaun mahal bagi kaum perempuan, sedang lelaki memakai jas yang mahal. Aku yakin mereka orang baru sedang yang lama masih tetap menggunakan jas almamater merah, hanya kini semua sudah memakai topeng untuk menutup identitas mereka.

Ketika aku masuk sambil memperlihatkan amplop, aku di tawari minuman seperti anggur, dan aku menciumnya dan menggoyangkan gelasku. Aku tersenyum menyeringai.

"Hallo !" aku melirik dan ada seorang gadis cantik menyapaku.

"Hallo juga !" jawabku santai.

"Aku Karin !" ucapnya sambil mengulur tangannya, aku melihat dia memakai gaun yang seksi.

"Antonio !" jawabku tapi tidak ku balas, aku meminum minuman.

"Anggota baru ya ?" tanyanya dia berusaha berbicara dan menggodaku.

"Begitulah !" jawabku cuek.

"Kamu ?" tanyaku dari cincinnya aku tahu levelnya.

"Kamu berbeda !" ucapnya tersenyum, entah pura-pura berteman atau menggodaku, ia pun menggunakan topeng.

"Berbeda maksudnya ?" tanyaku tak mengerti.

"Biasanya orang baru akan seperti itu ?" sambil menunjuk seseorang dan itu Joe yang juga sedang di rayu perempuan dia tanpak lugu dan terkesima dengan semua kemewahan yang ada.

"Begitukah caranya kalian merayu anggota yang baru untuk menjadi anggota ?" tanyaku, Karin tertegun.

Tiba-tiba lampu di matikan dan masuklah sekelompok orang berbaris menggunakan jubah berwarna hitam masuk ke ruangan sambil membawa lilin di tangan masing-masing. Suasana pesta menjadi menyeramkan dengan kedatangan mereka. Mereka berdiri melingkar dan seorang perempuan menari dengan ular dan musik tradisional pun terdengar, ternyata itu sudah cukup menyiratkan simbol pemujaan setan. Semua terdiam tidak ada yang berbicara.

Sampai ada seseorang datang membawa sesuatu di tangannya dengan kepala tongkat berwujud kambing atau Bipometh. Setelah itu mereka membaca mantra dan diikuti yang lain, semua seperti di hipnotis. Pria itu berdiri di tengah dan membuka kepala jubah dan dia menggunakan topeng. Aku tahu dia Brian Summer ketua kelompok mantan Eliza. Gadis itu memberitahu namanya.

Dia mengucap mantra iblis dalam bahasa latin, setelah itu seseorang datang membawa gelas emas.

"Selamat datang anggota baru di kelompok Omega! ada peraturan yang harus di taati oleh para anggota, pertama tidak boleh bercerita tentang apapun! kelompok adalah nomor satu! bila melanggar akan di hukum! dengan masuk anggota Omega kalian akan mendapat kesejahteraan, kekayaan dan keabadian !" ucap ketua sambil mengangkat gelas emas.

Salah satu yang menggunakan jubah menuju kearah kami dan membawa seseorang dan itu adalah Isobel.

"Kini ada anggota baru dan dia akan mengucap sumpahnya tanda kesetiaan!" ujar ketua.

"Thomas kemarilah !" dan lelaki pasangan Isabel datang. Sepertinya mereka harus berpasangan.

"Ikuti ucapanku !" ujarnya dan kemudian kembali mengucap mantra dan Isobel menjadi penurut kemudian mengikuti ucapan ketua.

"Minumlah darah ini! setelah itu kamu resmi menjadi anggota, kamu juga Thomas !" perintahnya dan keduanya minum dari gelas emas setelah itu saling berhadapan tanpa diduga keduanya berciuman, darah pun menetes dari bibir mereka.

"Kini pasangan selanjutnya !" ujar ketua. Karin menarik tanganku.

"Giliran kita !" ucapnya. Aku tak menolak dan kini kami berdiri di depan ketua.

Sama dengan Isobel, aku harus mengikuti kata-katanya dan mengucapnya dengan tenang, Brian terlihat tertegun karena aku tidak terlihat berpengaruh dengan minuman yang diberikan.

"Minumlah !" perintahnya, dan aku meminumnya sampai habis hingga darah itu menetes jatuh dari bibirku dan aku menjilatinya. Semua terdiam dan terpaku, termasuk Karin yang sudah minum duluan.

"Silahkan kembali !" perintahnya suaranya berbeda seperti gugup, tanpa ritual yang lain.

Ritual pembuka pun selesai, ketika lampu dinyalakan semua kembali seperti tidak terjadi apapun.

"Siapa dia ?" tanya ketua bertanya kepada yang lain.

"Antonio, mahasiswa baru jurusan sejarah! dia menerima beasiswa dari sebuah yayasan dan kini tinggal di apartemen no 45 !" jawab seseorang.

"Aku tahu, tapi latar belakangnya dia itu siapa !" bentak ketua.

"Maafkan aku ketua! aku tidak tahu !" jawabnya

"Cari tahu semuanya !" perintahnya dengan tajam.

"Baik ketua !" ucap mereka sambil menunduk dan pergi.

-------------------

Sementara itu di apartemem, Pastor Mitchel melihat semua yang terjadi, ia sempat tertegun dengan yang dilakukan Antonio, wajah ganteng dan imutnya berubah menyeramkan ketika meminum darah. Tiba-tiba komputernya berbunyi dan ia memeriksa.

"Hmmm ... mereka sedang memeriksa latar belakang Antonio ! sepertinya dia curiga dengan tingkah Antonio tadi, mungkin tanpa sadar Devilnya keluar !" ujarnya, dia tak menyalahkan anak itu dan kemudian jarinya mulai mengetik sesuatu di komputer.

Bersambung ....

Next chapter