Travis berjalan memasuki rumah dengan langkah malas, tidak bisa berhenti memikirkan Rachel yang sekarang dipenjara. Dia benci gadis itu, namun ada rasa iba karena pastinya gadis itu tidur dengan sangat tidak nyaman.
'Aku tidak boleh merasa kasihan padanya, dia memang berhak mendapatkan hukuman!' batin Travis mengingatkan dirinya sendiri.
"Dr. Travis!"
Travis menghentikan langkahnya di dekat tangga, lalu menoleh pada Phoebe yang datang menghampirinya dengan tatapan cemas. Pria itu menatap sang maid yang terlihat kembali langsing dalam balutan setelan piyama berwarna merah marun, membuatnya kembali sedih karena main itu jadi langsing karena keguguran.
"Dr. Travis ... Apa anda sudah melihat berita di internet?" tanya Phoebe sambil mendongak menatap Travis yang jauh lebih tinggi darinya.
"Iya." Travis menganggukkan kepalanya. "Saya sudah melihatnya, dan saya baru saja menemui dia di penjara."
"Ya Tuhan ..."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com