Travis menghela nafas lega saat berhasil membuat Phoebe melalui masa kritisnya. Dia dan dokter Lizzy juga sudah menghentikan pendarahannya dan memastikan bahwa bayinya selamat.
"Saya akan memberitahu temannya," ucap Dr Lizzy, kemudian berjalan keluar dari UGD sementara Travis masih tetap di sana bersama beberapa suster.
Dalam diam, Travis menatap Phoebe dengan sendu kemudian menggenggam tangannya yang lembut. Tangan itu, bahkan dia rindukan karena sudah lama sekali tak menyentuhnya. Dia menunduk, mencium kening kekasihnya itu kemudian mencium punggung tangannya.
"Sayang, tetaplah bertahan. Kamu harus jelaskan padaku tentang siapa ayah dari bayi itu," ucapnya, melirik perut Phoebe yang buncit tertutup selimut biru. Dia beralih melirik suster. "Kalian segera pindahkan dia ke ruang rawat terbaik di sini," serunya.
"Baik, dok," sahut suster.
Travis kembali melirik Phoebe, menunduk mencium pipinya kemudian berjalan meninggalkan ruangan.
Ceklek ...
Support your favorite authors and translators in webnovel.com