Pergulatan panas di atas ranjang membuat Maila dan Keizaro harus mengatur napas. Keizaro mendekat dan memeluk tubuh Maila. "Terima kasih, sayang. Aku pikir kamu nggak akan mau melakukannya lagi denganku. Aku takut kamu jijik karena padaku karena video itu."
Maila melihat wajah Keizaro. Kening suaminya masih basah karena keringat. Maila maju dan memberi ciuman di kening, mata, pipi, hidung, dan dagu. "Kamu adalah suamiku. Hanya aku yang berhak atas tubuhmu."
Keizaro menuntun tangan Maila ke benda pusakanya. "Bukan hanya wajahku saja. Dia pun milikmu. Mau mengulangnya lagi? sudah dua minggu kita menikah dan baru sekarang kita merasakannya." Daging sosis besar yang sempat tidur kini mulai bereaksi kembali ketika mendapat sentuhan hangat dari tangan sang pemilik.
"Apa boleh? aku lagi hamil lho. Ada anak kamu di perutku."
"Aku yang akan melakukannya. Kamu cukup menjadi penikmat saja."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com