"Gue masih punya ampun buat lo. Kalau memang lo yang merencanakan semuanya buat nyelakain Nara. Abis lo sama gue?!" ancam Manu.
"Buat apa gue nyelakain Nara? Sedangkan Nara juga nggak punya masalah sama gue. Plis Manu jangan tinggalin gue?! Hiksss ..." balas Deby memohon.
"Semuanya belum jelas. Lo ngaku hamil, lo juga yang nyelakain Nara. Apa gue harus percaya? Siapa aja sih yang make lo ha!" bentak Manu. Mendengar umpatan Nara yang membuat nya terganggu, "Lo mending naik taksi," kemudian Manu membalikkan tubuhnya meninggalkan Deby sendiri.
Tega tak tega Manu membentak Deby karena emosinya sudah bertanduk di kepala. Mana mungkin Nara celaka tanpa seseorang yang merencanakannya, apalagi bukti yang diberikan oleh anak buahnya Manu cukup jelas. Dan tentang kehamilan Deby itu sangat tidak masuk akal baginya, selama ini mereka melakukannya dengan menggunakan pengaman.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com