Samudera Hindia selatan Lautan Abadi.
Setelah Ophis menghancurkan Tartarus dan membunuh Hades. Neraka Tartarus dikuasai oleh Empat Primordial Agung. Mereka telah bangkit dari segel yang diterapkan oleh Cronos.
Ujian Hunter Tahun 1590 M
Tahun 1590 M menjadi momen bersejarah bagi dunia pemburu, dengan ujian Hunter ke-186 yang diselenggarakan di Pulau Orus. Dalam suasana yang penuh ketegangan dan harapan, Anggara Kusuma Negoro dari Kerajaan Naga Nova mengajak Ratna Dwi Anggraeni untuk menghadapi tantangan ini. Suara ombak di Samudera Hindia selatan terdengar keras, seolah mengiringi perjalanan mereka menuju tempat ujian. Pulau itu sendiri dipenuhi misteri dan petualangan, di mana setiap sudut menyimpan tantangan yang siap diuji oleh para kandidat yang berani.
Dalam ujian tahun ini, ada banyak kandidat berbakat yang ikut berpartisipasi, seperti Ging Freech, Kagome Higurashi, Shin Uzumaki, dan Yuichi Shihoin. Masing-masing dari mereka membawa keunikan dan kemampuan luar biasa yang akan diuji. Ujian ini juga diatur oleh Organisasi Pemburu Dunia, dengan Netero sebagai ketua asosiasi dan Laksamana Armada Sengoku sebagai pengawas. Keberadaan mereka memberikan kepercayaan diri bagi para peserta, tetapi juga menambah tekanan untuk menunjukkan yang terbaik.
Suasana semakin memanas ketika berita tentang kebangkitan Empat Primordial Agung menyebar. Setelah Ophis menghancurkan Tartarus dan membunuh Hades, kekacauan mulai merasuk ke dalam dunia pemburu. Para kandidat tidak hanya berjuang untuk lulus ujian, tetapi juga untuk menghadapi ancaman yang lebih besar dari sebelumnya. Konflik yang berkecamuk di luar ujian menciptakan lapisan ketegangan, sehingga setiap langkah harus diambil dengan hati-hati dan strategi yang matang.
Gon Freech, anak dari Gin Freech, adalah salah satu peserta yang paling dinanti. Semangatnya dan tekad untuk membuktikan diri sangat kuat. Ia melihat ujian ini sebagai kesempatan untuk menjadi pemburu yang lebih baik dan menghormati warisan keluarganya. Namun, di balik semangatnya, ada rasa takut dan keraguan yang menghantuinya, terutama menyangkut ancaman dari Primordial yang kembali.
Saat ujian berlangsung, kebangkitan Primordial menjadi kenyataan yang tak terhindarkan. Pertarungan epik antara para peserta dan kekuatan-kekuatan gelap tersebut menguji batas kemampuan mereka. Teriakan semangat dan desakan untuk bertahan menggema di sekeliling mereka, menciptakan suasana yang hampir menegangkan. Ujian itu bukan hanya tentang kekuatan fisik, tetapi juga tentang keberanian dan kebijaksanaan menghadapi situasi yang tidak terduga.
Di akhir ujian, Anggara dan Ratna berhasil menunjukkan bakat dan ketahanan mereka, membawa pulang penghargaan dan rasa hormat. Mereka menjadi simbol harapan baru bagi Kerajaan Naga Nova dan para pemburu lainnya. Sebuah babak baru dimulai, di mana mereka tidak hanya menjadi pemburu, tetapi juga pelindung dunia dari ancaman yang senantiasa mengintai. Perjalanan ini membuktikan bahwa dalam setiap ujian, ada pelajaran berharga yang menunggu untuk ditemukan.