webnovel

Mr. Bodyguard Don't Love Me (Bhs Indonesia)

Ini Kisah Versa Yanng dan Bodyguardnya Gale, Versa yang serorang model dan aktor terkenal tak bisa menghindar saat seorang bodyguard misterius tiba-tiba muncul dalam hidupnya.

Sweet_SourKiwi · LGBT+
Not enough ratings
49 Chs

Pemandian Air Panas

"Ini, rapihkan dulu rambutnya, Levi rambutmu mulai semakin panjang, apa mau kak Arland mengikatnya untukmu?"

Verss melirik rambutnya, memang demi perannya kemarin ia diperbolehkan untuk memanjangkan rambut yang sebelumnya memang belum dipotongnya dan semakin lama semakin panjang, tapi selama ini ia merasa biasa saja, tidak begitu terganggu dengan penampilannya.

"Em biarkan saja kak, ini tidak menganggu kok"

Arland tersenyum, ia meraih tangan Verss dan menggenggamnya.

"Yah Iyah Levi dengan penampilan bagaimanapun tetap sangat menarik"

Verss menarik tangannya, seperti biasa Arland kembali menggodanya.

"Kakak ini, sudah ah jangan ganggu aku mau tidur nih"

Verss mengeluarkan pod musiknya, meraih dua bud dan menempelkan masing-masing di telinganya, Arland mengambil salah satu bud.

"Sini kakak juga mau dengar musik, musik yang disukai Levi semuanya enak didengar"

Arland dengan manja menempelkan kepalanya ke pundak Verss, Versa tersenyum, ia tahu bagaimana Arland begitu suka dekat-dekat dengannya, dan ia sudah terbiasa, rasanya cukup nyaman, kak Arland yang dulu pertama mengenalinya dan berteriak pada agencynya untuk melirik dirinya, hingga akhirnya Verss bisa keluar dari jurang gelap dan masuk ke dalam lingkup cahaya, ia menjadi Verss yang sekarang karena dirinya.

Verss tersenyum, lagi-lagi Arland meraih tangannya dan menggenggamnya erat, ia akan membiarkannya saja, untuk saat ini, tapi, mata Gale menatap Arland dengan hidung mendengus bagai banteng yang siap menyerang.

Ia hampir berdiri kalau bukan karena Roy panitia outing mereka berdiri menghalangi di tengah jalan bus yang sudah meluncur meninggalkan kota.

"Kita akan tiba di lokasi sekitar kurang lebih lima jam..."

....

Nguuuinggg!!

Sirene polisi berpendar di sepanjang jalan tengah kota, beberapa mobil polisi terlihat mengejar sebuah sedan kecil berwarna putih yang melaju dengan kecepatan tinggi, tak peduli apapun yang ada di depan kendaraan itu melibasnya.

Chitttt!!!

Desit roda yang beradu dengan aspal hingga mengeluarkan asap hitam saat memutar roda terlalu cepat ke kanan, mobil kecil itu terus meluncur dengan lincah hingga menerobos pintu tol dan menuju keluar kota dengan sangat cepat, tiga mobil polisi masih berusaha mengejarnya.

"Nguuuuiiinggggg!!!!"

.,...

Roy berdiri di depan lobby setelah semua peserta outing mengambil kunci kamar masing-masing, Gale berdiri di samping Verss sambil memegang tas besar milik Versa dan dirinya, Arland terlihat kecewa berdiri di samping Verss setelah tahu ia tidak bisa sekamar dengan Verss, sebagai bodyguardnya Gale yang paling bisa sekamar dengannya.

Semua bubar menuju ke kamar mereka setelah Roy selesai bicara, akhirnya liburan mereka dimulai, Mimin melengking keras.

"Wuhhhu liburann!!"

....

Gale melihat sekitar kamar, memeriksa jendela, kamar kecil, ruangan kecil, semua yang memungkinan untuk dimasuki orang dari luar, Verss yang sudah duduk melepas lelah di atas ranjangnya menarik napas melihat bagaimana pegawal profesional itu tetap bersikap waspada walau semua keadaan sudah cukup aman menurutkan.

"Gale"

Gale membalikkan tubuhnya mendengar panggilan Verrs, ia mendekat.

"Yah tuan muda"

Verss menepuk kasur yang didudukinya, meminta Gale ikut duduk bersamanya, segera pria bertubuh besar itu perlahan duduk di samping tuan mudanya, menelan ludahnya bulat karena mereka hanya berdua saja dalam kamar itu, ia bisa kalap.

"Apa yang kau takutkan, bukankah orang-orang itu sudah ditangkap pihak berwajib, mereka tidak akan bisa menyakitiku lagi, nikmati saja liburan ini, anggap, ini sebagai liburan terakhir kita bersama"

Gale terkejut, ia mengangkat kepalanya cepat mendengar ucapan Verss demikian.

"Tuan muda apa maksud anda liburan terakhir? Tuan muda, tidak ingin saya dekat-dekat dengan tuan muda lagi?"

Verss menatap mata Gale sejenak sebelum ia perlahan mengangguk, tidak ada pesta yang tak usai, sebagai seorang yang mandiri Verss sudah bersumpah tidak akan kembali menjadi bagian dari keluarga yang sudah membuangnya dengan sangat keji ke jalan, walau itu bukan keinginan Opanya.

"Aku adalah Versa Yanng, bukan Levine Versa Karmen, hubunganku dengan keluarga itu sudah berakhir sejak aku dan Ella keluar rumah itu, dan seharusnya, Opa bisa mengerti kenapa aku tidak mau kembali ke rumah itu, kita, akan menjadi orang asing setelah ini Gale, kau, tidak ada kewajiban melindungiku lagi khan"

Gale ingin menghentikan ucapan Verss tapi ia gagap, apa yang bisa ia katakan? Kalau Eric Karmen sudah mendaftarkan semua aset kekayaan milik keluarga besar Karmen atas nama Verss dan ia hanya menjaga semua aset itu hingga usianya cukup untuk mengambil alih semuanya, setidaknya kalau begitu ia masih memiliki waktu dua tahun hingga usia Verss dua puluh satu tahun, tapi, apa yang akan dipikirkan Verss? Ia sangat membenci nama keluarga itu, sedikitpun tak ingin ada hubungan lagi, ini, akan sangat menjadi beban baginya.

Saat Gale masih berusaha mengumpulkan kata-kata untuk diucapkan dari arah pintu terdengar suara ketukan.

"Verss, kita berendam air panas yuk!" suara Derek.

Gale melirik jam tangan, waktu sudah mulai gelap, pukul enam dan udara mulai semakin dingin, perjalanan mereka memakan waktu seharian.

Gale berdiri dan membuka pintu, seketika Derek langsung meluncur masuk, ia tidak sendiri, ada Arland di belakangnya.

"Levi sayang, ayo kita berendam air panas, sumber air panas di vila ini sangat panas dan menyegarkan, bagus untuk kesehatan, ayo kita nikmati waktu kita wuhuuu"

Gale menghadang tubuh Arland yang hendak memeluk Verss yang masih duduk di atas ranjangnya.

Verss sempat melirik Gale.

"Em tapi aku capek kak, rasanya mau tidur lebih cepat saja"

Tapi Arland menurunkan tangan Gale dan maju mendekati Verss, ia mengulurkan tangannya di depan pemuda itu.

"Ayo kalau berendam air panas akan membuat otot-otot kakumu mengendur jadi semua rasa lelah bisa berkurang banyak, setelah ini Levi akan bisa tidur dengan sangat nyaman seperti anak bayi hehe, apa perlu kak Arland gendong?"

Verss menepis tangan Arland yang melihatnya dengan wajah konyol.

"Kakak"

....

Pemandian air panas dibagi menjadi beberapa bagian dalam gedung besar sisi belakang vila besar yang khusus disewa seluruhnya untuk group Starshot, ada bagian tidak terlalu panas untuk sekedar berendam menghangatkan diri dari udara dingin pengunungan, ada juga bagian untuk wanita saja, bagian untuk pria di luar dekat taman dengan air yang cukup panas, kolam besar di mana Verss duduk berendam bersama Arland dan Derek, Gale hanya berjaga di pinggir kolam karena ia tidak boleh lengah walau sebenarnya vila itu sudah cukup aman.

"Sini Levi, jangan jauh-jauh donk" Arland menggeser duduknya ke samping Verss, sedangkan Derek juga duduk sangat dekat dengannya.

"Ach kalian ini duduknya tolong menjauh sedikit kalau dekat begini bagaimana bisa menikmati air panasnya"

Tapi dua pemuda itu tidak peduli, keduanya memang seperti permen karet yang sangat menganggu.

"Tapi begini khan jadi lebih hangat Levi sayang, ayo sinikan tanganmu, mana yang pegal kak Arloand pijat yah"

Derek meraih tangan Verss lainnya.

"Iyah sejak kemarin Verss bilang tangannya pegal efek dari syuting yang belum hilang, ini aku bantu pijat juga"

Arland menghempas air ke wajah Derek.

'Ich anak ini kenapa ikut-ikut yah, aku bisa memijat dua tangan Levi kau menjauh sana menganggu Levi saja"

Tapi Derek seperti anak kecil yang terus bergelayutan.

"Kau juga menganggu, memang Verss punyamu seorang saja"

"Ahh kalian ini menganggu sekali" protes Verss.

#########