Sepulang dari belanja, Mae terus saja tersenyum. Dan itu membuat suaminya sedikit terheran-heran.
"Buk, ibu dapat dari mana uang untuk belanja, pasti hutang lagi ya?" Suaminya ikut duduk di meja makan
Mae menatap kearah suaminya dengan tatapan sebal.
"Apa sih pak, ini tuh di kasih sama si sari, warga baru itu, mangkanya bapak cepetan kesana buat minta kerjaan, ibu rasa mereka orang baik." Mae membuka bungkusan pelastik.
"Malu buk, bapak gak berani."
"Astaga, terus bapak maunya gimana, ibu cape ya pak, kalo kita terus-menerus seperti ini, kalo emang bapak gak mau kerja, ya sudah, ibu akan kerja, biarin aja anak-anak bapak yang urus!"
Suaminya buk Mae yang mendengar hal itu sontak saja terkejut.
"Jangan buk, ibu jangan kerja, tugas ibu adalah mengurus rumah dan anak, baiklah, siang ini nanti bapak akan kerumah warga baru itu untuk meminta pekerjaan."
"Nah, gitu doang, kalo gitu bukan kedepannya pasti kita bisa hidup enak psk, meskipun dalam kesederhanaannya." Mae tersenyum.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com