webnovel

Moodboster

Seorang gadis polos yang pertama kali merasakan cinta. Terjebak rasa kagum pada teman sekelasnya selama tiga tahun dan berhasil move on karna kehadiran seorang ketua futsal yang tak lama langsung tersingkirkan akibat kehadiran seorang ketua basket. Perjalanannya mencari sesosok moodboster malah terjebak kejalan yang salah dan menjadi budak cinta. Rela mengorbankan semua yang ia punya demi seseorang yang ia anggap sebagai moodboster tapi nyatanya hanya seorang moodbreaker. Terlepas dari cinta yang membudakkan dirinya, ia fikir ceritanya akan selesai. Namun nyatanya semakin rumit karna kisah cinta segitiga dengan kedua sahabat lelakinya, sang mantan gebetan dan sang ketua futsal. "Selamat datang perjuangan yang berakhir pengorbanan"~Farel Ibrahim.

Lailanra · Teen
Not enough ratings
15 Chs

Yang Kedelapan

"Iya sama-sama." ucap anak itu yang masih tersenyum malu ke Alsa.

Alsa mengambil makanan dari tangan anak itu dan segera membayarnya.

"Hhhmmmm... Gue duluan ya." lagi-lagi mereka saling balas senyum ditengah keramaian kantin itu.

"Iyaa, silahkan." balasnya tersipu malu sambil garuk-garuk kepala.

Alsa meninggalkannya dengan melangkah dengan perlahan. Dia masih merasa terbang sehabis berbicara dengan anak itu. Baru beberapa langkah Alsa meninggalkan tempat tadi, terdengar suara anak itu lagi.

"Hhhhmm.. Alisya." panggil anak itu.

Secara sepontan, Alsa pun berbalik badan dan menatap anak itu. Dan suara ituu???. Alsa baru ingat, ternyata itu suara anak SMA yang pernah menawarkan tumpangan waktu Alsa pulang sekolah. Alsa bingung, ada apa anak itu memanggil Alsa lagi.

"Iya?" sahut Alsa.

"Hhhhmmmmm.. Ehh, ngga jadi deh. Maaf ya." ucap anak itu yang terlihat gugup. Sepertinya ada yang ingin dia sampaikan kepada Alsa.

"Ohh, hhhmm yaudah ngga apa-apa kok." balas Alsa dan langsung meninggalkan anak itu. Entah saking senangnya Alsa atau karna gugup Alsa langsung berlari kekelas sampai meninggalkan teman-temannya yang masih berada dikantin.

Sesampainya dikelas, Alsa terlihat seperti kera liar, ia loncat kegirangan didepan kelas dan terkadang memeluk temannya yang sedang lewat. Rasanya Alsa benar-benar bahagia kalau mengingat kejadian yang tadi.

"Alllsssaaa!!!!" rengek Agnes dari pintu diiringi oleh kawan-kawan Alsa yang lain. Alsa terpaku melihat teman-temannya yang muncul dari pintu itu. Ia baru teringat kalau tadi ia meninggalkan teman-temannya yang masih berada dikantin.

"Asstagfirullahaladzim, Maaff geengss." seru Alsa menepuk jidatnya. Ia langsung menghampiri teman-temannya dan meminta maaf kepada mereka.

"Lo jahat banget sampe lupa sama temen lo. Aneh banget!"

"Iya, Alsa aneh dari tadi, masa dia dateng kekelas langsung loncat-loncat terus tiba-tiba meluk gue." seru teman sekelas Alsa yang sedang menghampiri Alsa dkk.

"Gue rasa lo harus ke dokter saraf nanti pulang sekolah, saraf lo ada yang geser kayaknya." celoteh Kalya yang membuat teman-temannya tertawa.

"Ihhh elo. Pokoknya gue tadi ngga sengaja ninggalin lo semua karna ini efek gue terlalu seneng tadi." ucap Alsa menjelaskan.

"Maksudnya??" tanya teman-temannya.

"Ehh, hhhmmm.... Ada dehh." balas Alsa yang membuat teman-temannya menjadi begitu bingung dengan tingkahnya.

Intinya, hari ini Alsa sangat senang karna bisa mempunyai kesempatan berbincang dengan anak hits sekolah itu. Sampai pulang dari sekolahpun Alsa masih membayangkan hal yang tadi terjadi.

Sepulang sekolah, Alsa mendapat sekotak isi coklat dan terdapat sebuah surat lagi di dalam kotak itu di atas meja belajarnya. Alsa bingung, ini sudah yang kedua kalinya ada yang mengirimkan hadiah misterius padanya. Ia yang masih mengenakan seragam sekolahpun memutuskan untuk membuka surat itu. Surat itu berisi..

Untuk Alsa

Gue minta maaf atas semua kesalahan yang gue pernah buat ke lo. Semua yang gue lakuin ke lo, bukan maksud gue untuk ngebuat lo risih. Semua yang gue lakuin, cuma untuk usaha gue buat baikan sama lo. Gue ingin kaya teman-teman lain yang bisa deket sama lo. Gue harap, lo bisa maafin gue tanpa lo nyimpen rasa benci sedikitpun ke gue. Karna gue-------

Tertanda

#You know lah, orang paling tampan dikelas

Owwhhhh, ternyata selama ini yang mengirimkan hadiah ke Alsa adalah si Biang kerok itu.

"Ahh bodo. Ngga mikirin gue." ucap Alsa dalam hati.

Sampai malam menjelang pun Alsa masih memikirkan anak yang berhasil membuat Alsa tersipu malu tadi. Dikepala Alsa masih terngiang ngiang raut wajah tampan anak itu. Dan yaaa!!! Itu berarti, Alsa sudah move on dari Fahri. Dan sudah tergantikan oleh anak itu. Alsa hampir terlihat seperti anak aneh dengan tingkahnya malam ini, berdiam didalam kamar hanya duduk, melamun dan terkadang senyum-senyum sendiri.

Ini seperti yang pernah ia alami saat pertama kali ia duduk sebangku dengan Fahri. Dalam angan-angan Alsa ia berfikir,

"Atau jangan jangan dia suka sama gue? Iyaa, dia pasti suka sama gue, udah terlihat dari gerak geriknya kok. Tapiii... Ah jangan mengharap gini dulu, mana mungkin cowo hits idaman satu sekolah suka sama gue. Tapi dari ekspresinya sih iya."

Saat Alsa sedang sibuk melamuni anak itu, terdengar suara bising dari hp nya. Alsa pun langsung melihat notife yang masuk ke hpnya.

FAREL IBRAHIM

Farel : Besok gue jemput lo lagi ya. *NGGA BOLEH NOLAK!

Alsa : hmmm yeahh.

Farel : yaudah, night. Btw, coklatnya jangan dimakan sekarang ya, udah malem. Ngga baik cewe makan malem-malem, nanti lo bisa gendut.😁

Alsa : Thank's. Hhmm.

Alsa memutar bola matanya saat mengetahui itu adalah pesan dari si biang kerok. Alsa sangat bt karna Farel merusak lamunannya tentang si anak hits itu. Untung aja Kalya sudah tidak menyukai si biang kerok itu lagi, jadi Alsa bebas meluapkan rasa bencinya ke Farel tanpa ada yang melarangnya. Tapi, ada anehnya juga sih, kenapa sikap si biang kerok itu jadi baik banget sama Alsa.

Sedang asik Alsa melamun, tiba-tiba pintu kamar terbuka. Alsa pun sedikit terkejut melihat Bunda yang membuka pintu kamarnya.

"Loh kamu belum tidur Kak, tumben. Kan tugas kamu udah selesai semua, kenapa belum tidur." tanya Bunda penasaran.

Alsa pun menjawab.

"Eeeennggggak apa apa kok Bun. Belum mau tidur aja."

"Ohh. Oh iya, kamu udah ambil kan kotak yang tadi ada di meja belajar kamu?" ucap Bunda mengingatkan.

"Udah kok Bun." jawab Alsa dengan memberikan senyum ke Bunda nya.

Bunda yang tadinya hanya berada di pintu kamar akhirnya masuk dan duduk disamping Alsa.

"Kamu punya pacar ya?" tanya Bunda sambil menepuk lutut Alsa pelan.

"Engga kok Bun!!" jawab Alsa dengan nada kaget setelah mendengar perkataan Bunda nya.

"Oowwhh. Bunda kira yang suka ngirimin hadian kekamu itu pacar kamu. Ternyata bukan..." Bunda pun kembali kepintu.

"Yasudah ya kalau kamu mau punya pacar Bunda izinin. Tapi, harus anak yang baik baik. Ya contohnya Farel yang nganterin kotak itu tadi siang. Bunda suka sama sikap anak baik kayak dia. Kamu lebih baik istirahat sekarang ya sayang."

Alsa sedikit kaget mendengar kata kata Bunda nya itu. Dan Alsa hanya membalas kata-kata Bunda nya itu dengan senyuman.

"Iya Bun." Bunda pun keluar dari kamar Alsa.

"Biang kerok kayak gitu dibilang anak baik-baik?, ternyata selera Bunda rendah juga ya."

Benar yang dibilang Bunda. Hari sudah larut malam. Sudah waktunya Alsa beristirahat. Alsa mematikan lampu kamar dan bergegas ketempat tidurnya dan tidak lupa membaca doa dulu sebelum memejamkan matanya. Alsa berharap bisa bermimpi indah malam ini.

⚪⚪⚪⚪⚪

Bip-bip. Bip-bip. Bib-bip

Terdengar suara alam yang mulai berisik dipagi hari. Alsa menganggap itu adalah suara paling menyebalkan didunia ini. Karna suara itu adalah pengganggu keindahannya didunia mimpi. Terpaksa Alsa pun terbangun dan mematikan alaram itu.

"Mimpi apa gue semalem ya, kok aneh banget." ucap Alsa ketika bangun dari tidurnya sambil garuk-garuk kepala.

Alsa memikirkan tentang mimpinya semalam itu. Sangat aneh sekali, ia bermimpi ada seorang pria tampan yang akan jadi pacarnya. Dan Alsa teringat ciri-ciri dari pria itu. Hitam manis, tinggi gagah dan tapi anehnya, diakhir mimpinya pria itu berubah jadi sebuah moster yang menyeramkan yang menghancurkan hidup Alsa setelah Alsa dibuat bahagia oleh ia sebelumnya.

Dengan coba melupakan mimpi yang aneh semalam itu, Alsa pun beranjak mengambil handuknya dan segera pergi kekamar mandinya.

Setelah Alsa keluar dari kamar mandi dan sudah berseragam rapih, saat Alsa sedang bercermin menyisir rambutnya, terdengar suara Bunda memanggil Alsa.

"Kakak Al!!!. Cepat turun. Farel sudah datang nihh!!!"

Whattttttt???????? gilaaa!! baru jam segini Farel udah sampe dirumah Alsa. Alsa melirik jam tangannya yang masih menunjukan pukul 05.55. Alsa terkejut sekali saat mengetehui kalau Farel sudah ada dibawah menunggu Alsa.

"Alsa!! cepet dong, kasihan nih Farel dibuat nunggu teruss." teriakan Bunda membuat Alsa tambah geram.

Alsa pun menghelah nafas kadar.

"Iya Bun."

Alsa turun dari tangga dan pandangannya langsung tertuju ke arah ruang tamu. Terlihat Farel yang sedang duduk disana. Alsa pun menghampiri Bunda yang ada di meja makan.

"Udah, sekarang kamu berangkat aja. Kasihan Farel udah nungguin kamu tuh." Alsa pun sedikit heran mendengar perkataan Bunda.

"Aku ngga sarapan dulu Bun?" tanya nya.

Bunda pun menghadap Alsa sambil memberikan sekotak roti.

"Ngga usah kamu bawa ini aja. Kamu nanti sebelum masuk kamu sarapan dulu. Ini Bunda sengaja bawain dua roti buat Farel juga." Alsa tak bisa berkata apa-apa lagi.

Ia terpaksa harus menerima bekal itu dan yang nantinya akan ia makan bersama Farel. Mau berbuat apa lagi? itu sudah perintah Bunda. Alsa tidak bisa membantahnya.

"Yaudah sana kamu berangkat aja." ucap Bunda sambil mendorong Alsa ke Farel.

"Yudah tante. Saya izin berangkat sekolah dulu ya. Maaf tante udah ngerepotin pagi pagi." Farel pun mencium tangan Bunda dan langsung menuju kemotornya.

"Iya, hati- hati ya nak. Kamu bawa motornya jangan ngebut-ngebut. Makasih juga ya udah mau nebengin Alsa. Malah Alsa yang ngerepotin kamu." jawab Bunda.

Alsa pun hanya bisa memandangi Bundanya dan si biang kerok itu.

"Isshh Bunda." ucap Alsa menyenggol Bunda.

"Yaudah bun, Assalamualaikum."

Alsa pun memakai helm dan ingin naik keatas motor yang sudah ada Farel disana.

"Tunggu! nih pake jaket dulu. Nanti kalau ngga pake takutnya lo bisa masuk angin." ujar Farel memberikan satu buah jaket levis dari tangannya.

Alsa pun menerima jaket itu dan melihatnya sebentar.

"Itu punya Allmarhummah kakak gue dulu, udah cepet pake!"

Alsa terkejut dalam batin ketika Farel menyebut kata"Allmarhummah"

Tanpa kata-kata lagi, Alsa memakai jaket itu dan langsung naik kebelakang Farel.

Baru 5 menit motor berjalan, Farel memulai topik pembicaraan tidak pentingnya ke Alsa.

"Kok diem sih?"

"Terus?" Alsa menjawab dengan Acuh.

"Yaaa, bayangin aja gue itu Fahri yang lagi boncengin lo ini." Farel terkekeh.

"Isshh, Fahri udah kelautt!!!!!!"

Mendengar jawaban Alsa yang seperti itu, Farel malah tertawa. Terlihat bayangan Alsa dari kaca spion. Alsa menunjukan muka masamnya saat dibonceng Farel. Farel pun memikirkan 1000 cara untuk membuat Alsa tertawa seperti kemarin.

"Gue bingung sama Bunda lo." tanya Farel.

"Apa?!!" Alsa bingung.

"Biasa aja sihhh ga usah ngegas gitu!!!" balas Farel.

"Iyaa maap. Kenapa?" kini nada bicara alsa tidak setinggi yang tadi.

"Ya, bisa aja gitu ngelahirin anak secantik lo."

"Ihhhhh." Alsa berhasil tertawa karna candaan gombal Farel. Dijalan merekapun tidak henti-henti bercanda dan saling tertawa.

Sesampainya di sekolah, Alsa dan Farel berjalan menuju kelas bersebelahan. Dan sangat terlihat mereka yang sangat akrab sekali.

Tetapi, tiba-tiba Alsa berhenti ketika mereka sedang menuju kelas, terlihat Arjuna si 'Sang Cowo Hits sekolah' yang sekarang sedang mendekati dirinya dengan Alsa sampai berhasil membuat Alsa baper, Arjuna berjalan bersebelahan dengan Anggi. Alsa yang melihatnya pun berubah ekspresinya jadi sangat down sekali. Farel yang berada disampingnya bertanya tanya.

"Kenapa? keren ya mereka. Cuma Friendzone aja kemana mana selalu bareng." ucap Farel.

Alsa pun membalas perkataan Farel barusan.

"Lo tau dari mana mereka cuma Friendzone?"

"Anggi tuh temen SMP gue. Dia sering curhat ke temen-temen SMP nya. Ya jadi gue tau deh. Entar juga ujung-ujungnya mereka pisah." seru Farel.

Dan Alsa pun hanya mengangguk pelan. Dalam hati Alsa, ia sangat amat sedih dan patah hati ketika mengetahui Arjuna yang ia kira suka dengan dirinya ternyata sudah punya cewe.

Farel seperti tau yang ada dibenak Alsa. Farel pun menghibur Alsa dengan merangkul Alsa dan mengajaknya langsung masuk kelas.

"Udah langsung masuk aja yuk. Kan kita belum sarapan. Hehehh." Alsa dengan sepontan langsung menepis pipi Farel dengan tangannya.

"Bilang aja lo yang laper!!" kata Alsa dan langsung masuk kekelas beriringan dengan Farel.