webnovel

Supremasi Bawaan

Translator: EndlessFantasy Translation Editor: EndlessFantasy Translation

Deretan siluet itu pun berangsur-angsur lenyap dari penglihatan orang-orang di Kota Suci Kerajaan. Ketika mereka berada di udara, ada banyak yang bisa melihat mereka. Tetapi ketika mereka turun, yang bisa melihat mereka jumlahnya semakin sedikit.

Qin Wentian juga tidak bisa melihatnya lagi. Yang ia tahu hanyalah orang-orang ini turun ke suatu tempat di dalam Kota Suci Kerajaan. Di mana tepatnya mereka, ia tidak tahu.

"Siapa orang-orang itu? Apakah mereka pengawal Kaisar Agung Bijak Timur?" Lin Xian`er, yang berada di samping Qin Wentian, bergumam pelan.

"Tidak tahu. Sepertinya kita masih bersentuhan dengan tingkatan yang terlalu rendah. Keberadaan tertinggi di alam abadi, bagi kita saat ini, bukan sesuatu yang bisa kita bayangkan." Qin Wentian merasa hatinya sedikit tergetar oleh rasa kaget. Dampak yang ia rasakan dari apa yang dilihatnya itu sangat luar biasa.

Lin Xian`er tersenyum tipis dan matanya yang indah menatap Qin Wentian, "Mungkin suatu hari, kau juga akan dapat mencapai tingkatan itu. Dan ketika kau kembali dari sana ke Wilayah Suci Kerajaan, kau akan dapat memancarkan kekuatan penghancur sebesar langit semacam itu."

"Aku khawatir itu masih terlalu lama untukku." Qin Wentian menanggapi dengan lembut. Menjadi keberadaan tertinggi bukanlah sesuatu yang dapat dicapai dalam waktu singkat.

"Mhm, tapi setidaknya, sekarang kau memiliki kesempatan untuk menjadi murid dari keberadaan tertinggi itu." Lin Xian`er tersenyum lagi. Jika hanya orang-orang di Wilayah Suci Kerajaan yang bisa berpartisipasi dalam acara seleksi murid, peluang Qin Wentian benar-benar sangat tinggi. Di zaman ini, Lin Xian`er yakin bahwa tidak akan ada orang lain yang bersinar melebihi Qin Wentian. Kecuali, mereka yang berasal dari alam abadi juga ikut berpartisipasi.

"Ini benar-benar kesempatan yang baik." Qin Wentian mengangguk. Keberadaan tertinggi seperti itu, jika ia benar-benar ingin menerima murid, Qin Wentian tentu saja bersedia berupaya yang terbaik, berharap dapat memberikan kesan yang baik kepada keberadaan tertinggi itu. Tidak diragukan lagi bahwa peningkatan dalam jalur beladiri seseorang bergantung pada dirinya sendiri. Tetapi bukan berarti bahwa setelah menjadi murid dari keberadaan tertinggi, ia akan dilindungi dan dimanjakan. Ia masih bisa mengandalkan kekuatannya sendiri untuk menjelajah dunia dan meningkatkan kemampuannya. Dengan adanya keberadaan tertinggi sebagai guru yang sesekali memberikan bimbingan kepadanya di jalur bela diri, bukankah ini akan menjadi hal yang sangat luar biasa?

Menurut pandangan Qin Wentian, tidak peduli apakah dia anak yatim atau terlahir di sekte yang kuat, peningkatan pada jalur bela diri seseorang pada akhirnya tidak dapat bergantung pada orang lain. Di bawah perlindungan para ahli, sama sekali tidak mungkin untuk benar-benar menempa diri. Tanpa bahaya yang nyata, bagaimana bisa seseorang melatih pikiran dan kehendak mereka untuk tetap teguh? Bagaimana kecakapan tempurnya bisa dipertajam? Orang-orang seperti ini bahkan mungkin dapat dibunuh oleh orang lain karena mereka sendiri terlalu lemah. Bahkan jika ia menjadi murid dari kekuatan tertinggi, ia tidak akan bergantung pada perlindungan sekte dan lupa untuk menempa dirinya sendiri.

Pada saat ini, di sebuah tempat di Kota Suci Kerajaan, berkumpul sosok-sosok yang turun dari langit sebelumnya dan tempat mereka berada tidak jauh dari Qin Wentian.

Di sana, sudah ada dua sosok yang menunggu. Yang satu adalah seorang lelaki tua sementara yang lainnya adalah seorang gadis berwajah dingin semurni teratai salju. Tatapannya seperti es ketika ia menatap sekelompok orang yang baru saja tiba.

"Namaku Dongsheng Ting, apakah Putri Qing`er baik-baik saja?" Lelaki muda ini tidak lain adalah orang yang berdiri di tengah kelompok siluet yang turun dari langit sebelumnya. Saat ini, ia sedang menatap Qing'er dan bertanya dengan nada lembut penuh ketertarikan. Tetapi jika diperhatikan benar-benar, dapat terdengar kesombongan dan rasa acuh tak acuh dalam nada suaranya. Hal ini bukan sesuatu yang dengan sengaja ingin ia tunjukkan, tapi itu hanya kebiasaan yang terbentuk karena jati dirinya. Tidak peduli siapa yang ia ajak bicara, rasa bangga pada dirinya akan selalu ada.

Qing'er tetap memandang dengan dingin dan tidak menjawab. Ia melirik lelaki tua di sebelahnya dan lelaki tua itu segera tersenyum dan berkata, "Putri, Dongsheng Ting adalah putra bungsu dari Kaisar Agung Bijaksana dari Timur. Bakatnya luar biasa dan ia juga terkenal di seluruh alam abadi wilayah tertentu. Bahkan, dia berhasil menerobos ke alam abadi sebelum usia seratus tahun."

"Aku hanya butuh delapan puluh tujuh tahun." Dongsheng Ting berkata.

"Bakat seperti ini, bahkan di alam abadi sangat jarang terlihat." Lelaki tua itu tertawa.

"Oh." Qing'er berkomentar, masih sedingin sebelumnya seolah-olah ia tidak mendengarkan percakapan di antara mereka. Wajahnya tenang seperti sebelumnya, sama sekali datar.

Perhatian Dongsheng Ting telah tertuju pada Qing'er sejak pertama kali ia menatapnya. Menatap ekspresi wajahnya yang tenang, ia hanya bisa mendesah di dalam hati. Sepertinya putri bungsu Kaisar Agung Lestari sama seperti yang digambarkan kabar burung.

Kaisar Agung Lestari membalikkan keadaan dalam situasi yang tidak menguntungkan dan memperoleh kekuasaan atas kekaisaran abadi di alam abadi. Ia adalah salah satu kaisar abadi terbaru yang namanya mengguncang dunia.

Ada desas-desus yang mengatakan bahwa pada saat ia bertarung untuk memperebutkan posisi kaisar, ia mengirim putri bungsunya pergi ke dunia partikel terpencil. Terlalu sulit untuk mencari seseorang di antara dunia partikel yang tak terhitung jumlahnya. Jadi, bahkan jika ia dikalahkan, ia dapat memastikan bahwa putri bungsunya Qing`er tetap bisa hidup dengan damai dan tidak terkena imbasnya.

Dalam peperangan di mana Kaisar Agung Lestari berjuang untuk menguasai kekaisaran abadi, ia bahkan kehilangan dua putranya. Sangat jelas betapa kejamnya peperangan itu. Keturunan Kaisar Agung Lestari adalah bakat-bakat yang luar biasa, tetapi bahkan mereka sekalipun tidak dapat lolos dari kematian dalam peperangan antara dua keberadaan tertinggi itu.

Alasan mengapa Kaisar Agung Lestari hanya mengirim pergi putri bungsunya adalah karena putri bungsunya itu masih terlalu muda, dan bahkan belum berkultivasi. Jelas dia tidak bisa tinggal di sisinya jika tidak dia akan terkena imbasnya. Namun, ini hanya dugaan orang-orang karena tidak ada seorang pun istri dan selir Kaisar Agung Lestari yang dikirim pergi. Di antara mereka ada juga yang tidak memiliki kemampuan bertempur. Putri Qing`er adalah satu-satunya pengecualian.

Oleh karena itu, ada desas desus lain yang beredar di alam abadi. Putri bungsu dari Kaisar Agung Lestari memiliki tubuh raja abadi yang merupakan bawaan lahir, dan diberkati dengan supremasi sejak lahir.

Desas desus ini langsung menyebabkan kehebohan besar, terutama setelah Kaisar Abadi Lestari naik tahta, ia segera membuat persiapan untuk menjemput kembali Putri Qing`er. Hal ini jelas menyebabkan perhatian orang banyak tertuju pada Putri Qing`er yang misterius.

Kaisar Agung Bijak Timur dapat dianggap sebagai teman baik Kaisar Agung Lestari. Oleh karena itu, Dongsheng Ting tahu lebih banyak daripada kebanyakan orang tentang masalah Qing`er. Dan saat ini, ketika ia akhirnya melihat perangainya, ia hanya bisa menghela napas karena desas-desus itu sangat mirip dengan kebenaran.

"Qing`er, ayahanda raja memintaku ke sini untuk menjemputmu. Kaisar Agung Lestari sangat merindukanmu, tetapi karena ia tahu bahwa kau masih memiliki keinginan yang belum terpenuhi, ayahanda raja menyetujui permintaan itu dan akan melakukan yang terbaik untuk Kaisar Agung Lestari. Jika ada seseorang yang Putri kehendaki, ayahanda raja akan menerimanya sebagai murid dan membimbingnya dengan tekun. Bahkan jika dia kurang layak, ayahanda raja juga setuju untuk mengatur seorang ahli untuk menerima orang yang kau pilih sebagai murid itu. Itu tidak akan merusak kehormatan ayahanda raja."

Dongsheng Ting berbicara kepada Qing`er. Dan setelah mendengar kata-katanya, lelaki tua di sebelah Qing`er berbalik dan menjelaskan, "Putri, Yang Mulia Bijak Timur adalah Kaisar Abadi dari alam abadi dan ia biasanya tidak akan dengan mudah menerima murid. Setiap muridnya mengguncang alam abadi dengan nama mereka dan kesemuanya adalah karakter yang sangat luar biasa dengan bakat yang luar biasa pula. Jika Yang Mulia menerima seorang murid yang di bawah standar, itu akan merusak kehormatan Yang Mulia.

"Oleh karena itu, Kaisar Agung Bijak Timur telah benar-benar melakukan yang terbaik untuk memenuhi permintaan ayahanda rajamu. Semuanya kini bergantung pada Qin Wentian sendiri. Jika dia tidak dapat memenuhi harapan, Kaisar Agung Bijak Timur masih bisa mengatur ahli yang ada di bawah perintahnya untuk menerimanya sebagai murid, membuka jalan untuk membawanya ke alam abadi. Putri tidak perlu terlalu khawatir."

Untuk para keberadaan tertinggi seperti Kaisar Agung Bijak Timur, yang merupakan Kaisar Abadi dari wilayah tertentu, murid-murid mereka pasti adalah orang-orang yang menarik perhatian masyarakat luas. Apa yang dikatakan lelaki tua itu bukan dusta. Jika karakter seperti Kaisar Agung Bijak Timur memiliki murid yang tidak berguna dan di bawah harapan, hal itu pasti akan mempengaruhi nama besar guru dari murid tersebut. Bagi beberapa keberadaan tertinggi, mereka akan sangat prihatin tentang ini. Selain itu, mereka tidak mungkin mau membuang waktu untuk memelihara sampah yang tidak berguna.

"Baik." Qing`er menganggukkan kepalanya, jawabannya hanya terdiri dari satu kata, menyebabkan senyum pahit muncul di wajah orang tua itu. Bahkan ketika pemuda di depan mereka adalah putra dari Kaisar Agung Bijak Timur, Putri Qing`er juga tidak banyak berbicara. Hal ini menyebabkan orang tidak bisa berkata-kata.

"Putri memang selalu seperti ini." Lelaki tua itu menjelaskan kepada Dongsheng Ting.

"Jangan khawatir, Putri Qing`er pasti sudah sangat menderita di dunia ini. Wajar kalau dia tidak berbicara banyak. Aku sudah lama mendengar nama besar Pak Tua, dan hari ini benar-benar akan menjadi kesempatan besar bagiku jika aku bisa menambah wawasan tentang jalan hidup beladiri dari Anda." Dongsheng Ting membungkuk sedikit, memancarkan aura elegan.

"Kau terlalu sopan. Dengan bimbingan langsung dari Yang Mulia, Kaisar Agung Bijak Timur, apa lagi yang bisa ku ajarkan pada Pangeran Dongsheng." Lelaki tua itu dengan tenang menjawab dengan sikap tidak merendah tidak pula sombong. Meskipun orang di depannya adalah putra seorang teman baik Kaisar Agung Lestari, ia sendiri adalah seorang jenderal hebat di bawah pimpinan ayah Qing`er. Ia tentu saja tidak bisa mempermalukan kaisar dengan bersikap terlalu merendah. Adapun sikapnya terhadap Putri Qing`er, itu disebabkan ia tidak punya pilihan karena dia adalah putri bungsu dari Kaisar. Tetapi menghadapi Dongsheng Ting, menunjukkan sedikit rasa hormat itu sudah cukup, tidak perlu bersikap berlebihan.

"Putri, sudah saatnya kita pergi." Orang tua itu berbalik dan berbicara kepada Qing`er.

Mata Qing`er yang indah berkilat dengan sedikit rasa enggan lalu dia berbicara dengan suara pelan, "Sebelum aku pergi ... aku ingin bertemu dengannya untuk terakhir kalinya untuk mengucapkan selamat tinggal."

"Mhm. Tentu saja." Melihat Qing'er akhirnya setuju dengannya, lelaki tua itu menghela napas lega.

"Ayo pergi." Orang-orang itu kemudian menjejakkan kakinya dengan kuat ke tanah dan melonjak ke langit.

Qin Wentian masih berdiri di atas penginapan. Namun saat ini, ia merasakan fluktuasi energi ruang yang intens ketika sekelompok sosok muncul di atasnya. Ketika Qin Wentian melihat sosok tertentu di antara mereka, ia memandangnya dengan lekat dan lama dan hatinya dipenuhi dengan emosi.

Qin Wentian menatap sekelompok orang yang turun dari langit itu. Mereka datang dari istana abadi dan Qing`er berdiri bersama mereka.

"Perkiraan Penguasa Ramuan benar." Qin Wentian merasakan kerumitan di dalam hatinya. Siluet yang indah itu mirip dengan teratai salju, ternyata selama ini dia tidak pernah meninggalkan sisinya. Tidak hanya itu, dia bahkan berhasil mengundang seorang Kaisar Agung dari alam abadi untuk datang ke sini untuk menerima murid. Apakah itu hanya untuk memberinya kesempatan?

Semua yang hadir terlihat bersemangat. Mereka adalah orang-orang yang turun dari istana abadi sebelumnya, bawahan dari Kaisar Agung Bijak Timur.

Adapun Lin Xian`er, dia juga terpana. Dia menatap orang-orang itu sebelum menatap Qing'er, seketika merasakan gelombang kuat mengguncang hatinya.

"Gadis itu yang suka mengikuti Qin Wentian ke mana-mana, apa identitas aslinya?" Lin Xian`er diam-diam merenung.

Qing'er perlahan melangkah maju, mengambil inisiatif untuk berjalan ke sisi Qin Wentian. Matanya yang dingin menatap Qin Wentian sebelum dia perlahan-lahan menundukkan kepalanya, dan berbisik, "Aku harus pergi sekarang, aku tidak bisa berada di sisimu lagi ...."

Begitu mendengar suara merdu itu, Qin Wentian benar-benar bingung bagaimana harus menjawab. Ia hanya bisa bertanya dengan bodoh, "Apakah mungkin jika kau tidak pergi?"

Qing'er memiringkan kepalanya, matanya yang indah menatap Qin Wentian dan ia menggelengkan kepalanya, sikapnya juga menunjukkan keengganan yang kuat.

"Di masa depan, kau harus hidup dengan baik ...." Qing`er melanjutkan, suaranya masih merdu dan tenang. Tapi sekarang, Qin Wentian merasakan dorongan emosi mencekat tenggorokannya. Ia bisa merasakan air matanya hampir mengalir, gadis yang memperlakukan kata-kata seperti emas, mengapa dia masih datang ke sini dan berpesan kepadanya untuk hidup dengan baik sebelum dia pergi?

"Mhm, kau juga. Kau harus hidup dengan baik." Qin Wentian memaksakan senyum sambil menatap Qing`er.

Catatan Penerjemah:

东圣廷 - Dongsheng Ting (Dongsheng dapat diterjemahkan sebagai Kebijaksanaan dari Timur)