webnovel

Bab 7

Hari Rabu, Tanggal 3

Veronica P.O.V

Nama gue Veronica Lee. Gue biasa dipanggil Veve. Nyokap gue orang korea yang nikah sama orang Banjarmasin yaitu bokap gue. Gue lahir  28 Agustus 2002, Kota Balikpapan. Orang tua gue cerai. Sejak orang tua gue cerai gue tinggal bareng papa gue. Dan semenjak itu pula bokap gue sering terlibat skandal bareng artis - artis. Bokap gue adalah seorang pengusaha tambang batu bara. Gue bersekolah di SMA Bina Bangsa Internasional School. Gue berada di kelas 11 A.

06.30

"Pa, papa habis dari mana?"

"Oh papa habis ada urusan bisnis"

"Dengan pakaian papa yang compang - camping? Pa aku ni bukan anak kecil lagi. Kenapa si sifat papa berubah sejak mama ninggalin kita? Kenapa pa?"

"Ve papa kan sudah bilang gak usah bahas mama kamu yang sudah selingkuh itu"

"Mama selingkuh? Terus papa yang kelakuannya setiap hari tidur sama cewek murahan diluar sana itu disebut apa pa? Mending mama selingkuh sama satu orang ga kayak papa yang setiap hari tidur sama banyak cewek. Aku kira aku ikut tinggal bareng papa aku bakalan hidup lebih bahagia, karena dulu aku membenci mama bahkan sekarang pun aku masih membencinya. Namun apa yang ku dapat pa? Aku nyesel lahir di keluarga bejat seperti ini"

Plak. Satu tamparan mendarat dipipi ku yang mulus.

"Cih sekarang papa malah nampar aku. Terua selanjutnya apa? Papa mau ngusir aku?"

"Ve papa ga sengaja"

"Udahlah pa udah basi. Ga usah sok baik lagi di depan ku. Tanpa papa minta aku bakalan ninggalin rumah ini" Aku berlalu pergi meninggalkan papa. Ku kendarai mobil ku. Ku putar musik ini.

Sound : The Call by Regina Spektor

It started out as a feeling

Which then grew into a hope

Which then turned into a quiet thought

Which then turned into a quiet word

And then that word grew louder and louder

'Til it was a battle cry

I'll come back

When you call me

No need to say goodbye

Just because everything's changing

Doesn't mean it's never been this way before

All you can do is try to know who your friends are

As you head off to the war

Pick a star on the dark horizon

And follow the light

You'll come back when it's over

No need to say goodbye

You'll come back when it's over

No need to say goodbye

"Kenapa si ma, kenapa mama lebih milih pria itu dibanding keluarga kita. Apa kurangnya kita si ma. Ma aku membencimu"

07.00

Aku telah sampai di depan gerbang sekolah. Aku menuju parkiran sekolah untuk memarkirkan mobil ku. Setelah itu aku menuju ke kelas. Pada saat akan menuju kelas sekilas kulihat Alika bersama dengan ibunya. Terlihat bahwa ibunya sungguh sangat menyayanginya. Tak kusangka gumpalan bening yang ada di mata ku tumpah. Aku pun menangis terseduh - seduh.

Kelas 11 A

Di dalam kelas tampak suasana sangat sepi, anak - anak yang lain sibuk belajar untuk menghadapi ujian nanti. Tiba - tiba saja Alika masuk ke dalam kelas. Aku pun langsung mengambil gelas yang berisi air. Byurr. Kusiramkan air pada Alika.

"Ver lu apa - apaan si? tiba - tiba nyiram Alika kayak tadi"

"Eh Revo lu ga usah ikut campur deh kalo lu gak mau jadi target gue selanjutnya"

Anak - anak yang lain tampak tidak memperdulikan perbuatannya Veronica. Karena mereka sudah tau, jika mereka membantu target mereka akan otomatis menjadi korban bullyan juga. Tapi ada yang memperhatikan sejak tadi yaitu Chaca, sedangkan Dika,Revo,chaca udik sibuk membantu Alika.

"Ve, Alika tu ada salah apa si ama lu?"

"Eh elu Chaca KW super jangan ikut campur deh lu"

"Ve gue udah sabar ya hadepin elu, tapi elu selalu begini. Kalau terus begini gue bakal laporin elu ke wali kelas kita"

"Sialan lu dasar perempuan jalang"

"Ve jaga ucapan lu ya"

"Eh Vo lu kagak usah ikut campur deh"

Byurr. Tiba - tiba saja Chaca menyiram Chaca udik.

"Sialan kalian para golongan reguler. Ga usah bikin drama - drama deh"

"Cha kenapa kamu nyiram aku? Emang aku ada salah apa sama kamu?"

"Dih gue denger lu ngomong kayak gitu aja kuping gue kerasa panas banget sumpah, jijik gue sama elu. Apalagi nama lu nyama - nyamain nama sama nama gue lagi. Jijik gue kalo harus disanding - sandingin sama elu. Pokoknya nama lu sekarang upik abu. Dan gue mau lu keluar dari kelas 11 A sekarang. Ini perintah langsung dari gue"

"Kata siapa dia boleh keluar dari kelas ini. Tanpa seiizin gue dia gak boleh keluar dari kelas ini" Tiba - tiba Kenan datang.

Kenan Malviano Pradipta. Sang penguasa sekolah. Suka bersikap seenanknya sendiri, ya wajar lah dia bersika seperti itu, karena dia adalah anak dari bapak presiden. Karena orang tua dan keluarga besarnya berada di Jakarta, akhirnya dia tinggal di Kalimantan sendiri ditemani dengan asistennya. Karena dia tinggal sendiri dan suka berbuat seenaknya menjadikannya menjadi seorang bad boy. Bahkan dia bersekolah saja jarang masuk. Tapi meskipun dia bad boy, dia adalah seorang bad boy yang jenius. Buktinya dia sekarang berada di kelas 11 A. Kenan sejak kelas 10 menyukai seorang gadis dan selalu mengejarnya, gadis itu adalah Chaca.

"Apaan si lu Ken. Kok lu jadi belaiin si upik abu ini si"

"Tau lu gak asik banget si"

"Aneh biasanya Kenan gak pernah peduli sama anak yang jadi target. Tapi ini malah dia belain ini si upik abu" (batin ku)

"Gue Kenan Malviano Pradipta. Gue bebas ngelakuin hal sesuka gue. Mulai dari sekarang lu si upik abu lu mulai jadi babu gue"

"Ken udah deh kamu gak usah bikin drama sama si upik abu"

"Aku gak drama Chaca sayang"

Setelah mengatakan itu Kenan pun pergi meninggalkan kelas.

Saat jam istirahat, tiba - tiba saja hp ku berbunyi. Dan itu dari seseorang yang paling kubenci. Untuk mencegah orang lain tau pembicaraan ku dengan seseorang di sebrang sana, akhirnya kuputuskan untuk menuju ke Rooftop

Rooftop

"Halo ini siapa"

"Apakah benar ini Veronica?"

"Iya benar dengan saya sendiri"

"Ve ini mama Ve, mama kangen banget sama kamu"

"Maaf anda salah paham. Mama saya sudah lama meninggal saat saya mengetahui bahwa ia lebih memilih laki - laki lain dari pada keluarganya sendiri. Sejak saat itu saya membencinya dan menganggap bahwa ia sudah meninggal. Dan buat anda tolong jangan telpon saya lagi"

Tut. Tut. Tut. Setelah mengatakan hal tersebut telpon langsung ku matikan.

Gubrak.

Terdengar suara barang jatuh dari arah dekat pintu. Ternyata di sana sudah ada seseorang dan orang itu adalah dia.

"Revooo. Ngapain kamu disini? Kamu nguping pembicaraan ku? Dasar tidak sopan. Apa kau tidak pernah diajari sopan santun oleh keluarga mu hah?"

"Maaf ya lu kira gue mau apa denger pembicaraan lu. Asal lu tau aja ya gue udah dari tadi sini, bahkan sebelum lu dateng gue udah ada disini. Dan maaf gue gak sengaja denger pembicaraan lu"

Setelah mengatakan itu Revo kemudian berlalu pergi.

Asrama

Karena tadi pagi gue berantem sama papah, yang mengakibatkan gue harus tidur disini. Untung sekolah ini sediaan asrama yang kayak hotel bintang lima. Saat aku berada di parkiran asrama aku melihat Kenan yang bersama perempuan akan memasuki asrama. Karena rasa penasaran gue yang tinggi, akhirnya gue putusin buat ngikutin mereka. Tak kalah terkejutnya saat gue lihat siapa perempuan itu, perempuan itu adalah si upik abu. Dan makin tak kusangka bahwa mereka menuju bar asrama. Bar itu adalah salah satu tempat club murid SMA Nusa Bangsa. Club itu hanya dihuni oleh orang - orang yang terkenal dan tentunya kaya raya di SMA Nusa Bangsa. Setelah melihat itu aku langsung menghubungi Chaca dan mengatakan bahwa Kenan ada disini bersama si upik abu.

Cerita Berlanjut....