webnovel

SEKOLAH

Karena terlalu fokus bermain game, Arata terkejut begitu melihat jam yang sudah menunjukan pukul 07:00.

Arata segera pergi ke kamar mandi lalu memakai seragam sekolah dan singgah mengambil cemilan untuk di makanya di jalan.

-Sekolah

"untung saja aku belum terlambat"

Arata berjalan di lorong sekolah sambil mendengar gosipan para siswa lain tentang dirinya

"hei dia itu si Arata dari kelas 1A kan?"

"iya itu pasti dia"

"dia tampan sih dan ku dengar juga nilai akademik nya selalu tinggi, tapi gw gak suka sama sifatnya yang terlalu dingin"

Arata selalu mendengar berbagai macam gosip tentang dirinya namun dia hanya pura pura tidak tahu karena menurutnya melawan balik itu sama sekali tidak ada gunanya.

"YOOO MA BRO... !!!"(sapa Ifan dari belakang)

"lo kenapa sih fan, masih pagi dah brisik banget lo tau kan gw gak suka jadi pusat perhatian kalo mau di perhatiin satu sekolah lo jangan dekat sama gw lah" (dengan kedua tangan di kantung celana dan nada suara yang sinis)

"hehehe lu masih dingin seperti biasanya ata. Gw gak ada maksud buan ngangguin lo kok"

"lo ada di sini aja udah ngeganggu banget malah"(ucap rey dalam hati)

"Eh ata gw ke kelas diluan yah..."(berlari sambil melambaikan tangan)

"pagi pagi dah bikin emosian aja, untung dia teman gw, tapi... syukur aja ada dia karena kalo gak ada dia gw dah gak punya teman lagi di sekolah ini."

-kelas

seperti biasanya pak guru memulai kelas dengan mengabsen semua murid

"ok... jadi hari ini kita kedatangan murid baru di kelas kita, silahkan masuk"

seorang gadis berambut panjang berwarna hitam dengan memakai dua buah pita di kedua rambutnya yang berada di depan dan wajah yang cantik bagaikan seorang putri raja masuk ke ruangan dan berdiri di depan kelas.

"silahkan perkenalkan diri mu"

"perkenalkan nama saya olivia biasa di panggil oliv atau via salam kenal"

"ok via silahkan duduk di kursi kosong di sebelah sana"

"Makasih pak"

Olivia berjalan menuju ke tempat duduknya sambil di pandangi seluruh murid kelas terutama para laki lakinya karena wajahnya yang begitu cantik dan bersinar, terkecuali Arata yang duduk bersebelahan dengannya hanya memandang langit dari jendela, bahkan tidak memperdulikan murid baru yang jadi perhatian kelas.

"wahh... si arata beruntung banget ya"

"iya tuh, tapi kok bisa ya? dia jutek banget padahal yang duduk di sampingnya itu bidadari loh"

(bisik murid lainnya dari kejauhan)

Olivia memperhatikan Arata yang kelakuannya sangat berbeda dengan laki laki pada umunya. biasanya setiap orang terutama laki laki selalu mendekati nya terkecuali dengan si Arata. karena penasaran, Olivia memberanikan diri untuk menegur si Arata yang masih mengawasi langit dengan pandangan kosong.

"hemh... hai... namaku Olivia kalau kamu?"(mengulurkan tangan)

Arata hanya memalingkan wajahnya sesekali dan kembali menatap langit

(nih orang kenapa sih di ajak kenalan doang gak mau)

Orang yang ada di samping olivia mengajak ngobrol tentang Arata

"Dia itu namanya Arata, dia orangnya emang dingin, jadi maklumi aja oh iya kenalin namaku citra salam kenal... kalau yang duduk di depan kamu itu namanya Rafika yang"

(Rafika melambaikan tangan ke Olivia denga mulut mengisyaratkan kata HAI tanpa bersuara)

"eh oliv makan siang bareng aku ama citra mau gak?"

"hemm... boleh"

"Citra, Fika ntar dulu ngobrolnya pak guru sedang menjelaskan"

"hehehe... iya pak"(jawab citra dan fika bersamaan)

ting...ting...ting...ting...

"ok baiklah anak anak karena bel sudah berbunyi jadi pelajaran kita sudahin sampai sini, silahkan istirahat"

"oliv yuk ke kantin"

"hemmmhh... kalian diluan saja gw masih mau ngurus sesuatu.(ahhh... kenapa uang gw hilang sih!!)"

semua murid di kelas keluar untuk istirahat terkecuali citra yang masih sibuk mencari uangnya dan Arata yang makan roti lapis yang di bawanya dari rumah. saat Oliv sibuk mencari uangnya, Arata tiba tiba menjulurkan tangannya dan memberikan roti lapisnya kepada Oliv.

"Nih lu laperkan... makan nih, gw masih punya banyak..."

"iih.. paan sih"

breeeuuuttt (terdengar suara perut Oliv)

"Tuh kan... ambil nih"

"Yaudah sini" (Oliv memakan roti nya dengan ekspresi cemberut dan wajah memerah)

"gak usah di cari uangnya, mau di cari sampai kapan pun juga gak bakal ketemu, tunggu aja... uang lo sebentar lagi datang kok"

"hah?"

sreek .... seseoranng membuka pintu kelas

"permisi... saya murid kelas tiga apa di kelas ini ada murid baru yang bernama Olivia?"

"iya itu saya, ada urusan apa kak"

"nih uang kamu, tadi ada yang nyuruh saya untuk kasih uang ini ke murid baru yang bernama Olivia"

"ohh iya... makasih ya kak"

"iya sama sama. berduaan di kelas gak baik loh... hehehe"(sambil keluar kelas dan menutup kembali pintu)

"ihhh sebel!!!... kok lu tau sih uang gw bakal datang"

"emangnya harus gw jawab ya?" (menatap keluar jendela sambil memakan roti lapisnya)

"ihh... lu bikin kesel gw. sumpah"

"gw tau karena tadi gw ngeliat lu datang dari gerbang sambil lari, nah di belakang lo ada orang yang ngejar sambil bawa uang karena dia gak masuk ke sekolah jadi gw pikir mungkin uangnya dia titip ke salah satu murid yang ada"

"kok lu tau kalau sebentar lagi uang itu bakalan datang?"

"pertama, orang itu gak mungkin titipin ke salah satu guru, karena saat itu sedang jam pelajaran, jadi semua guru ada di dalam kelas, kemungkinan orang yang ada di luar ruangan itu hanyalah salah satu murid di sekolah ini. kedua, karena uangnya di titipin ke salah satu murid, jadi murid itu gak boleh ngeganggu pelajaran di kelas lain makanya dia nunggu jam istirahat untuk kasih tu uang, lu paham gak?"

"iya paham kok. tapi kalau bicara sama orang itu jangan menghadap jendela bisa kan..."

"Terserah..."

"Ya sudah gw ke kantin dulu..."

Olivia berjalan keluar kelas, di depan pintu dia mengucapkan "TERIMA KASIH !!!" sambil berlari

"baru kali ini aku bisa bicara santai dengan orang lain"