webnovel

Kesalahpahaman dan Perubahan Bagian 2

Setelah aku kebawah untuk menemui Kima aku melihat nya sedang duduk dengan kaku sambil gemetaran "Hei, kau kenapa malah ketakutan seperti itu?", dia kaget sampai melompat sedikit "Auwah! Se-setan!" aku heran sedikit dengan perilaku nya "Astaga kau ini kenapa sih? Kaget seperti anak kecil saja" dia dengan gemetaran menoleh ke arahku "Ma-maaf..., aku sangat takut dengan perlakuan mu ke dua adik mu tadi" aku heran dan menghela nafas "Mereka berdua itu bukan adikku loh, mereka itu hanya partner" dia kaget "Pa-partner? Partner ap-apa....?" tanya Kima dengan masih ketakutan "Hanya partner biasa bukan yang aneh-aneh".

Kima diam sejenak dan suasana nya menjadi hening, "Hei, kau kenapa diam? Suasana nya jadi canggung loh". Dia masih diam tanpa sepatah kata pun ia ucapkan "Astaga, kamu ini diam seperti patung saja, tapi patung tidak pernah terlihat gemetaran" dia menengok ke arah diriku "Ma-maaf kan aku. Seperti nya aku tidak jadi menginap". Aku tidak terlalu jengkel tapi lihatlah dia, sampai ketakutan seperti ini hanya gara-gara mereka berdua.

"Baiklah, jangan terlalu takut dengan diriku. Aku bukan orang yang cabul atau apapun itu" beritahu ku dengan nada sedikit pelan "Jan-janji...? Kalau begitu janji jari kelingking dulu..". Aku dan dia langsung membuat janji dengan jari kelingking "Dengan begini, kita harus menjaga janji ini, jika kamu atau aku melanggar konsekuensi nya adalah terkena kutukan penyakit yang tidak bisa disembuhkan" aku hanya mengangguk dan melepaskan jari kelingking ku.

"Baiklah.. konsekuensi juga lumayan besar. Aku akan menjaga janji ku dan lagi apakah kau menginap disini atau tidak" dia sedikit malu dengan pertanyaan ku "Ba-baiklah aku akan menginap disini, ta-tapi jangan melakukan hal yang aneh-aneh".

Aku mengangguk dan membiarkan nya menunggu di ruang tamu, yah, daripada di ruang makan? Lalu memeriksa keadaan si Miltia dan Antarisk.

Saat aku melihat mereka berdua ternyata sudah melepas tapi yang ku ikat di pergelangan tangan mereka berdua.

"Hei, kalian berani menentang perintahku" kataku di belakang mereka berdua yang lagi menggumam tidak jelas. Mereka kaget dan menoleh ke arahku, dengan ekspresi yang mengancam aku memegang pundak mereka berdua dengan era dan mendorong mereka untuk mau berjalan ke bawah.

Sesampainya di ruang tamu, aku menyuruh mereka untuk meminta maaf ke Kima dengan sepenuh hati "Cepatlah, jangan membuat ku menunggu". Mereka dengan buru-buru langsung membungkukan diri "Kami berdua minta maaf karena membuat semua kesalahpahaman ini! Ka-kau akan memaafkan kami kan..?" dengan ekspresi menahan air mata mereka berdua melihat ke arah Kima.

"Tentu, tapi dengan syarat jangan menggoda William seenak jidat kalian, ya? Kalian mengerti kan?".

Mereka mengangguk tanda paham. Tapi mereka ini bukan tipe orang akan memegang janji nya karena mereka ini suka melakukan hal yang aneh-aneh saat aku memberi tahu mereka untuk tidak melakukan nya dan mereka juga sudah berjanji kepadaku padahal.

"Baiklah, ini sudah bagus karena Kima sudah memaafkan kalian, aku akan membelikan kalian bertiga es krim. Jadi? Kalian mau rasa apa?" tanya ku untuk memastikan mereka mau varian es krim sendiri-sendiri, "Aku coklat!" kata Miltia dengan penuh semangat "Aku... tentu saja vanilla" kata Kima dengan sikap orang dewasa "Aku, aku, aku... ma-mau rasa stroberi saja" kata Antarisk yang masih ketakutan dengan diriku "Benar ini? Tidak ada yang mau ganti? Baiklah kalau begitu".

Aku sebenarnya memiliki pikiran licik yaitu menambahkan saus sambal di es krim mereka bertiga nanti tapi masalahnya aku disuruh mereka beli es krim yang di supermarket. Ya sudah lah aku pergi saja dulu.

Setelah membeli es krim dan kembali ke rumah, kenapa malah mereka bertiga ketiduran? Ada yang aneh juga sepertinya.. ini asap.. asap.. ap-apa ini? Kepala ku tiba-tiba pusi-.