webnovel

MISTERI GELANG KUTUKAN !

Bayu mendapat warisan dari ayahnya, gelang turunan dari kakeknya ... tak menyangka hidupnya berubah drastis setelah menerimanya yaitu menjadi manusia serigala ! ... konon kutukan itu akan hilang bila bertemu dengan pasangannya ... Perjalanan, petualangan dalam mencari pasangan dilakukan Bayu. Makin lama dia mengetahui masa lalu keluarganya ...

pangeran_Biru · Fantasy
Not enough ratings
40 Chs

Gunawan Dan Rangga

Gunawan sedang termenung di balkon apartemennya, sesekali dihisap rokoknya. Sudah sejak lama dia berpisah dengan ayahnya profesor Suparman dan juga Adiknya Arumi. Kedua orang tuanya bercerai karena ibunya berselingkuh dengan lelaki lain, membuat keluarganya bercerai berai.

Gunawan memilih tinggal bersama pamannya karena ayahnya sering bepergian untuk penelitian ke berbagai tempat, ketika itu umurnya 10 tahun sedang adiknya 4 tahun, memang jaraknya jauh. Gunawan sempat curiga bahwa ayahnya lah yang sebenarnya berselingkuh tapi kemudian dia menyadari tak mungkin itu terjadi karena di otak ayahnya hanya ada penelitian saja bukan yang lain. Sempat di anggap profesor gila ketika memberitahu ada manusia serigala di sini.

Beberapa tahun kemudian Gunawan mendapat kabar kalau adiknya di bawa ayahnya entah kemana, katanya sih selalu berpindah tempat. Sempat hilang kabar sampai diketahui dia ada di Bandung. Sementara Gunawan tetap tinggal di rumah pamannya yang seorang tentara. Akhirnya dia pun ikut jejak pamannya tapi menjadi polisi. Sampai dia lulus pun tak pernah di hadiri oleh ayahnya, dia tidak tahu apakah sudah lupa akan dirinya atau tidak sementara ibunya pun tidak tahu setelah berselingkuh dan akhirnya menikah.

Gunawan menghela nafas dan kemudian kembali masuk ke dalam dan menuju kamarnya, dia pun duduk sambil menatap file yang berserakan di meja kerjanya. Semua bethubungan dengan kasus aneh dan tak bisa diterima akal sehat oleh semua orang termasuk dirinya.

Manusia serigala salah satunya, Gunawan sempat bertemu dengan salah satunya di Kalimantan dekat dengan perbatasan antara dua negara Indonesia dan Malaysia. Waktu itu dia ditugaskan disana dengan bekerja sama kepoisian dan tentara untuk mengamankan perbatasan. Yang memang disana hutannya masih lebat dan rimbun.

Ketika itu mereka mendengar kasus penyelundupan narkoba di perbatasan tersebut dan itu bukan pertama kalinya, hanya saja kini ada modus baru lewat hutan. Gunawan dan anggotanya di minta untuk menyelidiki hal itu dan ternyata benar. Sayang ketahuan, mereka pun kabur dan di kejar sampai ke dalam hutan, ternyata kelompok itu menggunakan senjata sehingga adu tembak tak dapat dihindari.

---------------

Pada saat itu dipahanya tertembak oleh musuh dan terpisah dari anggota lainnya, Gunawan berjalan tak tentu arah dan tersesat. Darah mengucur dari pahanya dan Gunawan tak kuat lagi berjalan. Hari semakin malam tubuhnya terasa lemas karena darah mengucur dari pahanya.

Tubuhnya lelah dan dia tidak membawa perbekalan yang cukup. Sampai suatu ketika dia melihat sekelompok orang membawa obor, dan Gunawan berusaha meminta tolong tapi tidak jadi setelah mendengar seseorang berkata tidak jauh dari dirinya yang duduk di balik pohon.

"Tolol, kenapa sampai ketahuan !" seseorang memarahi anggotanya.

"Maaf sepertinya polisi telah mencurigai kita !" jawab orang lain.

"Padahal ini jarak terdekat dari perkebunan kelapa sawit ! mereka tak akan curiga !" ujar yang lain.

"Siapa yang tewas ?"

"Udin dan Mahmud !"

"Ya sudah ayo kita pergi ! tempat ini angker ! konon ada manusia serigalanya !"

"Alah gitu aja takut ! mana ada manusia serigala disini ! yang ada di film saja !" semua tertawa. Tiba-tiba terdengar suara lolongan anjing di kejauhan.

"Tuh apa kubilang kalian tak percaya sih !"

"Alah itu anjing biasa ! yang ada disini palingan harimau saja !" seru yang lain. Tapi lolongan anjing itu semakin lama semakin dekat.

Gunawan berusaha bergerak ternyata itu menimbulkan gesekan dengan dedaunan.

"Siapa itu ?" teriak mereka, Gunawan terkejut dia mendengar mereka mendekatl dadanya berdebar karena tidak ada senjata api dimilikinya. Tanpa di duga dia mendengar suara geraman dan disusul teriakan dan tembakan.

"Ada Serigala besar ! lari !" teriak mereka. Gunawan tertegun, benarkah ? tiba-tiba suara geraman seperti mendekat kepada dirinya dan betapa terkejut dirinya ketika melihat Serigala besar setinggi dirinya sedang berdiri di depannya, matanya yang merah menyala dan bulunya Abu-abu, gigi taringnya menyeringai kepadanya. Makin lama makin dekat, Gunawan sudah pasrah apapun yang terjadi. Tapi yang mengejutkan Gunawan, Serigala abu-abu itu menjilati pahanya yang berdarah !

Dadanya berdebar keras, rasa takut dan perih menjadi satu, tapi tanpa sadar tangannya menyentuh kepala Serigala dan dia menggeram dan wajah keduanya berhadapan. Perlahan tapi pasti Serigala itu mulai berubah wujud ! lama-lama kelamaan sesosok pemuda tampan kini duduk di hadapan Gunawan yang tak berkedip menatapnya.

"Kamu terluka !" ujarnya kemudian menyentuh pahanya dan mengambil peluru yang bersarang di sana dengan kukunya yang masih bertaring panjang, tak ada rasa sakit, perlahan pemuda itu mendekat dan kemudian ... mencium bibirnya !

Gunawan terkejut tapi tak menolak, tak lama pemuda itu berdiri dengan bertelanjang tanpa memakai helai benang pun. Pemuda itu mundur dan kembali berubah menjadi serigala dan pergi begitu saja, tanpa disadari dia mengantuk dan tertidur.

--------------

Keesokan harinya Gunawan terbangun dan merasa pahanya tidak aakit dan yang mengejutkan lukanya menjadi sembuh, dan dia berjalan serta akhirnya selamat. Sejak itu dia percaya manusia serigala benar-benar ada, dan Ayahnya tidaklah berbohong.

Kini dia melihat file bahwa diantara mereka sebenarnya keberadaan manusia serigala nyata adanya, kelompok mereka berbaur dengan manusia pada umumnya dan mereka disebut klan putih atau serigala putih, Gunawan tidak tahu ada berapa tapi yang di ketahuinya baru satu yaitu abu-abu dan itu adanya di Kalimantan bukan di Jakarta ini.

Ada beberapa peristiwa yang terjadi berkaitan dugaan aneh dengan klan putih ini. Penganiayaan beberapa lelaki oleh seorang perempuan dari sebuah keluarga yang konon dari klan putih ini. Dari beberapa saksi dan rekaman cctv terungkap ada goresan di dinding dengan kuku tajam dan penampakan mahluk mirip anjing besar.

Gunawan bangkit dan kemudian berbaring, dia mendapat kabar adiknya dan ayahnya menghilang di Bandung. Membuat dia semakin pusing dengan tugas yang aneh ini, kenapa harus diberikan kepadanya. Satu hal yang pasti dia mendapat tanda aneh di lehernya yang kini masih ada sejak bertemu dengan manusia serigala, tanpa sadar tangannya menyentuh tanda itu di lehernya.

---------------

Sementara itu di kota klan hitam. Rangga terbangun dari tidurnya dan duduk di tempat tidur. Kemudian turun dan menuju balkon lantai dua tempat tinggalnya selama disini. Rangga teringat kejadian yang sudah lama terjadi. Dia tidak bermaksud meninggalkan sesuatu kepada lelaki itu.

"Sial kenapa gue melakukan itu, dia kan bukan pasangan gue !" kesalnya sambil meremas rambutnya. Sebagai manusia serigala wajar meninggalkan jejak kepada pasangannya sebagai tanda.

Tapi itu ada syaratnya, bila diterima maka tanda itu akan tetap ada tapi bila ditolak maka akan menghilang. Dan Rangga merasakan kalau tanda itu masih ada, dan dia merasa lelaki normal bukan gay, walau itu wajar di antara para klan Serigala atau kepada manusia.

Tapi Rangga tak bisa berbuat apa-apa karena, dia telah terlanjur membuat tanda dan konon harus setia kepada pasangannya. Sebenarnya setiap pasangan akan mempunyai itu termasuk Bayu dan Satria. Tapi itu tandanya bisa menjadi cowoknya atau ceweknya tergantung kesepakatan bila sesama klan serigala Berbeda dengan dialami mereka berdua, nantinya bila Rangga menjadi 'Suami' Gunawan tetap Rangga yang akan hamil begitu pun sebaliknya.

Tanda itu akan bertaut dengah pasangannya dimanapun ia berada, Rangga merasakan hal itu setelah sekian lama, dia bisa melihat wajah Gunawan sekarang ini. Begitupun Gunawan ia bisa merasakan keberadaan Rangga tapi tidak tahu dimana. Gunawan memejamkan matanya dan tertidur. Sementara Rangga menatapnya dari jauh, ada perasan aneh di dalam dirinya.

Bersambung ....