Setelah memakan gudeg yang menurutnya sangat enak itu, Gabriel kembali membuat semua orang pusing. Lebih tepatnya, hanya Johan yang pusing. Bagaimana tidak, anaknya itu merengek untuk tidak datang ke kantor pada hari itu. Sedangkan kesibukan Johan di perusahaannya saja sudah sangat membuat pusing. Tapi Gabriel justru kembali membuat ulah dengan meminta Johan mengurus perusahaannya pada hari itu. Memang tidak sepenuhnya, karena Gabriel memang sedang tidak terlalu sibuk dan ada Albert yang akan siap membantunya kapanpun. Tapi… Tetap saja Johan rasanya ingin memaki anaknya sendiri.
"Berangkat sana Gab! Mau ngapain sih emang dirumah aja?" tanya Johan yang kesekian kalinya. Laki-laki paruh baya itu mencoba untuk membuat pendirian anaknya goyah lalu berangkat ke kantor.
Tapi bahu Johan luruh seketika saat mendapat gelengan tegas dari Gabriel. Anak nakalnya itu justru terus menempel pada menantunya sejak tadi. Beralasan tidak ingin jauh dengan anak di dalam kandungan Stefany.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com