Semilir angin terus bersentuhan dengan kulit Jane yang kini menduduki kap mobil berwarna merah itu. Tanpa jaket yang melindungi tubuhnya, gis itu terus menutup matanya sambil mengatur napasnya. Cukup lega saat Leonardo selalu berada di sisinya, seperti saat ini, dimata lelaki yang kini memakai kaos hitam berlengan pendek itu tengah menatap ke arah samping, dimana gadis yang ia sayangi sedang menikmati suasana malam Jakarta.
Tepat pukul delapan malam, obrolan yang diminta Adiyaksa sudah selesai, dan hal itu juga yang membuat Jane dan Leonardo berada di tempat itu sekarang. Di salah stau jalanan sepi, hanya temaram lampu yang menemani, serta arus sungai yang terdengar dari atas. Jembatan yang memang jarang dilalui banyak orang, tapi memiliki angin lebih sejuk dibandingkan tempat lain.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com