Suasana meja makan yang semula begitu hangat, kini hilang sudah saat kedua orangtua Irina pergi ke halaman belakang. Acara makan pagi bersama memang sudah selesai, tapi keluarga kecil Galang masih bertahan di meja makan karena menemani Dinda yang masih menikmati puding coklat.
Gadis kecil itu tidak merasakan atmosfer yang berbeda antara kedua orangtuanya. Puding Dinda memanglah manis, tapi tidak dengan hubungan kedua orangtuanya yang justru sedang memanas.
Irina yang tidak tahu dengan apa yang dialami Galang, justru semakin merasa bahwa Galang sulit untuk diluluhkan hatinya. Antara perasaan takut dan memendam kesal, Irina terus mencoba memulai pembicaraan lebih dulu dengan Galang. Tapi sayangnya, semua sia-sia saja, Galang sama sekali tidak menyambut setiap ucapan yang dilontarkan Irina.
"Dinda papa mau pergi ya sebentar," pamit Galang sambil berjongkok di depan Dinda yang sedang duduk tenang di atas kursi.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com