"Ketawain apa kamu?" Gabriel mencubit gemas hidung Stefany. Beruntung di depan ruangan Stefany tak ada siapapun. Hanya tersisa mereka dan Albert yang mulai melangkah pergi. Tangan dari asisten Gabriel itu mengetikan sebuah pesan yang mengatakan bahwa dia akan pergi ke kafe yang ada di dalam rumah sakit itu.
Rumah sakit tempat Stefany bekerja juga bukanlah rumah sakit biasa yang memiliki kantin sederhana. Rumah Sakit kelas internasional itu memiliki fasilitas sangat mewah. Termasuk ada beberapa kafe juga toko kue di dalamnya. Itulah kenapa Grace lebih suka menemani Stefany ke rumah sakit dibanding pergi ke sekolah, karena di sana seolah melihat mall yang berpindah ke dalam rumah sakit.
Tak heran kenapa sampai Gabriel meminta persetujuan dari direktur rumah sakit hanya untuk sebuah rekaman cctv.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com