Masih mencoba melupakan kegelisahan di dalam hatinya, Gabriel mencoba bergabung dengan Stefany dan Grace yang berada di ruang keluarga. Keduanya tidak sedang menonton televisi karena Stefany sedan menemani Grace belajar
Beralasan dengan bosan belajar di kamar, Stefany pun akhirnya menyetujui keinginan Grace untuk belajar di ruang keluarga. Lagipula Grace anak yang cerdas, jadi tetap bisa menerima pelajaran meski belajar di tempat yang aneh sekalipun.
Gabriel masih memandang Stefany yang begitu lembut mengajari Grace. Bukan mengajari banyak hal memang, karena Gabriel sendiri tahu bagaimana Grace. Tapi bukan itu fokusnya saat ini. Fokus Gabriel adalah betapa cantiknya serta lembunya Stefany.
"Jadi bayangin kalau udah punya anak yang gemes masih kecil terus main berdua sama Stefany. Gemes banget sih," batin Gabriel menahan gemas. Bahkan tak sadar kedua sudut bibirnya terangkat hingga menciptakan sebuah senyum manis.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com