Erlan pun membawa Ivi ke kamarnya dan meletakkan tubuh Ivi di atas tempat tidur. Ivi terus meringis merasakan sakit yang menjalar pada bagian perutnya.
"Masih sakit vi??" tanya Erlan cemas.
"Hiks sakit..." ucap Ivi.
"Coba deh kamu dimiringin tidurnya barangkali lebih enakan.." ucap Erlan. Ivi pun mengangguk dan memiringkan tubuhnya dengan posisi tidur yang miring membelakangi Erlan.
"Vi, kok di sprai ada bercak darah sih?? Itu darah dari mana?" tanya Erlan heran.
"Ha?? Darah??" tanya Ivi yang juga ikut bingung.
"Coba deh kamu duduk terus lihat.." ucap Erlan. Ivi lalu mengikuti apa yang diucapkan oleh Erlan dan benar, dirinya menemukan bercak darah di sana. Ivi langsung teringat sesuatu dan menepuk keningnya.
"Astaghfirullah do!! Ini perut aku sakit, terus ada bercak darah.. Ya Allah do, kamu ke luar ya dulu.." ucap Ivi.
"Kenapa vi?? Are you okay??" tanya Erlan. Ivi mengangguk.
"Aku lagi haid ternyata do.. Astaghfirullah.." ucap Ivi menepuk keningnya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com