"Kalian kalau ingin kesini lagi, sebaiknya berkenalan dengan ayah dan ibu ku lebih dulu."
"Mengobrol langsung dengan raja dan ratu? sebuah kehormatan untuk kita berdua,"
"Ya, benar, Elaksi. Kita akan membuat kesan yang paling baik, tenang saja karena kita bukan pengacau."
"Apa yang mereka bicarakan? Seperti menyindir ku? Huh? Lagipula tidak buruk menjadi pengacau karena itu asik," Levon berkata.
Sampai pada akhirnya, mereka semua sudah masuk ke rumah megah ini. Oh ya, bisa di bilang sebagai istana lebih tepatnya.
"Selamat datang di rumah ku istana ku!" Elaksi sangat senang kedatangan tamu sepantarannya walaupun secata harfiah kedua anak iblis itu adalah teman kakaknya.
Levon mendengus. "Tidak ada istirahat untuk hari ini, huh?"
…
"Jadi kalian temannya Elaksi—"
"Levon, Yang Mulia." Baal dan Glards menyela perkataan Eirlys, lebih tepatnya membenarkan.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com